DUA PULUH ENAM

1.6K 122 2
                                    

Pasukan yang berisi kurang lebih 3000 orang itu sampai di gerbang istana. Mereka langsung menembak para penjaga di gerbang istana dan menerobos masuk

 Mereka langsung menembak para penjaga di gerbang istana dan menerobos masuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Akhirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya...akhirnya aku akan membalaskan semua kesedihanmu, ibu...
Fikir Wang Eun

Setelah berhasil menerobos gerbang, sepertinya rencana mereka berjalan dengan lancar. Benar saja, keadaan sepi, tidak ada yang berjaga di dalam istana. Semua orang mungkin sedang tertidur

Namun mereka salah, ternyata Putra Mahkota sudah menyiapkan banyak pasukan juga. Kedua pasukan masih diam, saling berhadapan

Kenapa...kenapa ini...
Sebenarnya ada apa??? Fikir Wang Eun

Aku...tidak boleh mati...Fikir Putra Mahkota

Hae Soo melihat lihat ke orang orang di sekitarnya

Siapa...siapa yang mengkhianati kami...
Fikir Hae Soo

Hae Soo tidak melihat Gon disekelilingnya. Benar dugaannya, sifat Gon akhir akhir ini memang mencurigakan. Sepertinya dia yang mengkhianati pasukan Wang Eun

Hae Soo mencari Gon, ternyata dia ada di barisan pasukan Putra Mahkota

FLASHBACK ON

Gon melihat Putra Mahkota yang datang menemui Man Wool. Setelah Putra Mahkota hendak pergi, Gon menghentikannya

"Ada yang ingin kubicarakan Yang Mulia" Kata Gon kepada Putra Mahkota

"Siapa kau? Kenapa kau tau aku Putra Mahkota?"

"Pangeran masih hidup, aku akan menceritakan sesuatu yang sangat penting. Tunggu dan izinkan aku malam ini masuk ke istana, aku akan masuk lewat gerbang barat"

Putra Mahkota yang merasa percaya tidak percaya mengiyakan perkataan pria tak dikenalnya ini

Tidak masalah dia masih hidup...tapi ibu jangan sampai mengetahui hal ini fikir Putra Mahkota

Ketika malam tiba, Putra Mahkota segera pergi ke gerbang barat, dan dia melihat seorang pria disana. Gon masuk ke kediaman Putra Mahkota

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Putra Mahkota

"Pangeran yang masih hidup, ingin menyerangmu" Kata Gon

"Menyerang...menyerang bagaimana?" Tanya Putra Mahkota heran

"Dia akan melakukan pemberontakan. Dia akan membunuhmu dan ibumu" Kata Gon meyakinkan

Kufikir tidak apa apa jika dia hidup tenang diluar istana, tapi aku tidak ingin dia membunuhku fikir Putra Mahkota

Kufikir tidak apa apa jika dia hidup tenang diluar istana, tapi aku tidak ingin dia membunuhku fikir Putra Mahkota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lalu kapan mereka akan menyerang?" Tanya Putra Mahkota

"Aku akan memeritaukan semuanya, tapi aku ada permintaan. Jika kau mengabulkannya maka aku akan memberitau semuanya padamu Yang Mulia"

"Baiklah...memangnya apa yang kau inginkan?"

"Aku ingin aku masuk ke jajaran kementrian istana. Karena beberapa mentri ikut melakukan pemberontakan dan posisinya akan kosong kelak, biarkan ak yang mengisi jabatan itu. Kemudian kau juga harus membunuh Pangeran. Posisiku yang mengkhianati mereka tidak akan aman jika Pangeran masih hidup"

Putra Mahkota berfikir dia tidak akan bisa membantunya masuk ke kementrian istana. Tapi mungkin ibunya bisa, apalagi jika orang ini sudah membantunya

"Baiklah... aku akan melakukannya. Beritau semua informasi tentang pemberontakan itu"

"Pemberontakan itu akan terjadi dalam 3 hari, mereka akan menyerang lewat gerbang utara. Pasukannya berjumlah kurang lebih 3000 orang. Kau harus menyiapkan pasukan yang lebih banyak"

FLASHBACK OFF

Hae Soo kesal akan pengkhianatan Gon. Padahal sejak kecil, Gon adalah orang kepercayaannya. Hae Soo menberitaukan pengkhianatan Gon kepada Wang Eun. Wang Eun kaget mendengarnya dan langsung mengambil tindakan

"Seraaaang!!!"

Perang pun benar benar terjadi. Semua saling menghunuskan pedang ke tubuh lawan, kuda kuda yang jatuh tergeletak setelah kakinya terkena tembakan

Hae Soo yang sedang menyerang seseorang, melihat keadaan berbahaya untuk Wang Eun, Wang Eun sedang menyerang seseorang namun Hae Soo melihat ada orang lain dibelakan yang siap menghunuskan pedangnya. Hae Soo berusaha melindungi Wang Eun

Namun gagal, justru panah tertancap di perut Hae Soo, darah mengalir. Wang Eun kaget melihat ini dan langsung membunuh orang disekelilingnya

Kemudian Wang Eun memeluk Hae Soo yang sudah tergeletak di tanah, dengan darah yang juga mengalir di mulutnya

"Kau...harus menang..." Kata Hae Soo sambil berkaca kaca

"Tidak...kau harus bertahan..." Kata Wang Eun sambil menangis

" Kata Wang Eun sambil menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku senang...bisa mati dipelukanmu...kumohon...kau harus hidup...aku mencintaimu" Kata Hae Soo hendak menyentuh wajah Wang Eun, namun tangan itu jatuh ketanah bersamaan dengan matanya yang tertutup dan nafasnya yang terhenti

Wang Eun memeluk tubuh Hae Soo, namun ada orang orang yang kembali menyerangnya. Jiwanya bangkit dan semakin membara. Serangan Wang Eun semakin brutal



LOVE:TIME TRAVEL(Tamat)Where stories live. Discover now