SEMBILAN

2.6K 190 2
                                    

---DI KEDIAMAN PERMAISURI---

"Sudah kuduga, Perdana Mentri tidak akan tinggal diam" Kata Permaisuri

"Iya...sepertinya dia sudah mulai bertindak" Jawab Putra Mahkota

"Untungnya kau kemarin bisa mencegah Putri Mahkota diturunkan. Kerja bagus, tapi apa kau benar benar mencintainya?" Tanya Permaisuri sambil memegang tangan putra kesayangannya

"Aku juga tidak tau, mungkin iya...tapi mungkin juga tidak" Balas Putra Mahkota

"Tapi aku lebih penasaran, apa yang akan Perdana Mentri lakukan kepada Pangeran Wang Eun" Kata Permaisuri

---DI KEDIAMAN PUTRI MAHKOTA---

Setelah cukup lama mengobrol denganku, ayahku kembali ke rumah. Aku bosan karena tidak melakukan apapun hari ini. Aku memutuskan untuk berjalan jalan sendirian, dan ketika sedang berjalan jalan aku bertemu dengan Pangeran

 Aku memutuskan untuk berjalan jalan sendirian, dan ketika sedang berjalan jalan aku bertemu dengan Pangeran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh...itu dia si cengeng" Ejekku

Dia melihatku dengan tatapan yang beda dari biasanya. Entah kenapa, sekarang ada pancaran kehangatan dari tatapannya

"Aku sudah bosan bertengkar denganmu. Kau juga pasti bosan kan?" Tanya Pangeran

"Tidak...tidak sama sekali. Kau pasti bosan karena kalah terus kan?" Ejekku lagi

"Kau baik baik saja? Aku tau kau mana mungkin membakar gudang istana" Kata Pangeran

"Masalah yang kemarin? Tenang saja...Putra Mahkota membantuku hari itu. Jadi, hukumannya tidak terasa terlalu berat. Walaupun aku sangat kesal karena sudah difitnah, namun karena Putra Mahkota melindungiku rasanya tidak terlalu buruk juga"

"Sebenarnya malam itu aku juga datang ingin membantumu. Namun ketika aku melihat Putra Mahkota aku memutuskan untuk kembali" Katanya

"Kenapa kau kembali? Seharusnya kau membantuku jika sudah datang. Jika lebih banyak yang membantu akan lebih mudah kan?" Kataku

"Bagaimana...bagaimana kalau kita damai saja?" Tanyanya dengan sedikit gugup

"Damai??? Damai apa???" Tanyaku heran

"Damai...kita jangan saling ejek, jangan bertengkar lagi, dan...mari saling membantu" Katanya

"Benar juga...sebenarnya tidak ada gunanya juga kita saling mengejek dan bertengkar. Baiklah...ayo kita damai" Kataku

LOVE:TIME TRAVEL(Tamat)Where stories live. Discover now