tridek

768 137 32
                                    

Pulang dari ngerjain tugas kelompok, Sicheng jadi diem.

Gue nyamperin Sicheng, ternyata dia di kamarnya, dikunci. Tumben.

Gue coba ketuk pintunya beberapa kali, tapi masih belum keluar juga.

"Sicheng, keluar dong."

"Lo ngapain sih di dalem?"

"Sicheeengg!"

"Ayo keluar, katanya mau liat naga."

Cklek.



















OH MANCINGNYA MAKE NAGA?

:)

Sicheng keluar sambil nangis.

Ini kenapa lagi, ya, Tuhan?:)


"Kenapa nangis?"

Dia malah tambah kejer, terus masuk lagi ke kamarnya, nelungkup di kasur. Gue duduk di kursi belajarnya.

"Kenapa coba?"

"Mau pulang ...."

"Ke mana?"

"Ke China .... Mau Mama ...."

Ada apa pula ini.

"Kenapa, sih?"

Sicheng nggak jawab dan masih sesenggukan di kasur.

Masalah hidup dia tuh sebenernya apa?

Mau ketemu naga?

Kangen mau curhat sama udang?

Atau masih penasaran biru muda sama biru tua beda berapa tahun?

"Gue teleponin Tante, nih. Mau ngga?"

"Nggaaa!"

"Terus maunya gimana?"

"Maunya Mama!"

Iya, Cheng. Kan—:)

Kan mama lo itu tante gue:)

"Iya, iya. Gue teleponin Mama, mau?"

"Mau ...."

Dia telentang sambil meluk guling. Mukanya merah, matanya sembab. Dahlah, pusing gue ngadepin ini anak satu.

Akhirnya gue nelepon mamanya Sicheng.

"Halo. Kenapa, Hara?"

"Tante, ini Sicheng mau ngomong." Gue ngasih hpnya ke Sicheng, nggak lupa gue loudspeaker. Sicheng langsung ngambil.

"Mama ...."

Sicheng sedih banget kayaknya ....

"Kenapa? Kok nangis?"

"Mau pulang, mau ketemu Mama."

"Kenapa? Jangan bikin panik, Sicheng."

"Sicheng takut ...."

"Takut kenapa?"

"Takut meninggal ...."



















-Sickcheng-





















tadinya yg percakapan telepon itu mau pake bahasa hakka aja, tp ribet dan ak malas, yaha.

btw, libur diperpanjang mulu deh. tp tak apa, ak sdh nyaman dgn liburan yg tak direncanakan ini, hshshs.

120520

Sickcheng ; dong sicheng ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz