kvardek ses

609 110 21
                                    

"Itu kembaran gue, sial!"

Gue senyum miring. "Nggak usah nutup nutupin kesalahan lo. Lo bohong, gue tau."

"Buat apa? Buat apa gue bohong?" Dave natap gue, nggak tajem kayak biasanya.

"Lo licik. Mana mungkin gue bisa percaya sama lo."

"Oke, oke!" Dia buka maskernya. "Gue tau, gue licik. Yang waktu itu di lantai 3 juga emang gue pelakunya. Gue tau, gue salah. Gue nggak mau ada cowok lain yang bisa deket sama lo selain gue, makanya gue coba nyingkirin sepupu lo.

"Tapi soal di rumah sakit itu, bukan gue. Gue berani sumpah, Har. Dia Wave, kembaran gue. Dia nggak suka sama gue, bahkan benci. Dia sengaja ngelakuin ini."

Gue nggak bisa bales apa-apa. Ini Dave beneran?

"Kenapa? Kenapa dia sengaja?"

Dave ngehela napas. "Orang tua gue lebih perhatian ke gue, karena menurut mereka gue lebih berprestasi dari Wave yang kerjaannya bikin masalah doang di SMP sampe dikeluarin. Akhirnya orang tua gue nyuruh dia homeschooling. Wave sengaja ngelakuin ini supaya gue ngerasain apa yang dia rasain."

Masuk akal.

"Lo nggak bohong, kan?"

"Buat apa, Har?" Dia ngacak rambutnya.

Gue diem. Berarti beneran?

"Orang tua lo tau, kan, kalo yang di rumah sakit itu Wave, bukan lo?"

"Nggak. Wave ngebohongin orang tua gue. Dan sialnya, orang tua gue nggak percaya lagi sama gue. Tetangga jadi ngomongin gue, dan orang tua gue akhirnya nyuruh gue pergi dari rumah."

Gue jadi ngerasa bersalah gini anjir.




















"Ayo ikut gue."



















-Sickcheng-

nama kembarannya Dave baru hari ini kepikirannya, wkwk. inget lagu ateez aku tuh. dan ternyata jadi mirip gitu, dave-wave.

310520

Sickcheng ; dong sicheng ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora