"Sicheng, bisa nggak, sih, lo ngapa-ngapain sendiri aja?"
"Nggak. Kan maunya sama Hara."
"Nanti kalo gue pergi, lo gimana?"
"Kalo Hara pergi, Sicheng ikut pergi."
ㅡ
"Sicheng kenapa sakit mulu, sih?"
"Biar diperhatiin sama Hara, hehehe."
Tapi gue ngg...
oke, hai ak cuma mau kasih tau ff ini ada sicklitnya juga ya
sick·lit ; cerita yang tokoh utamanya sakit gitu.
oke! happy reading!
Gue ketuk pintu apartemen Sicheng berkali-kali, tapi anak itu nggak keluar juga. Karena gue takut dia kenapa-napa, akhirnya gue masuk gitu aja ke apartemennya. Untungnya gue tau password apartemennya Sicheng.
"Sicheng?" panggil gue.
Gue ngedenger suara air dari kamar mandi. Ternyata di kamar mandi, bikin panik aja. Gue akhirnya duduk di sofa sambil ngeliat ke sekeliling.
BERANTAKAN BANGET WOI SUMPAH KAGA BOONG.
Sicheng emang nggak bisa beresin apartemennya sendiri. Harus gue yang beresin. Resek, kan? Dikira gue pembantunya apa?
Kalo apartemennya berantakan pasti dia kaburnya ke apartemen gue. Katanya dia nggak bisa tidur di tempat berantakan padahal itu dia sendiri gitu yang berantakin. Heran gue punya sepupu bego banget.
"Huek!"
Eh? Sicheng muntah?
Buru-buru gue nyamperin dia ke kamar mandi. Gue liat Sicheng yang lagi muntah di wastafel.
