31. Deklarasi

1.5K 188 67
                                    

GOBLOK! BANGSAT!

Felma terus terusan mengumpat sejak tadi, dengan tidak tau dirinya si cacat membentak dan mendorongnya demi membela pacarnya? HUH, bukankah dia dianggap antagonis dikisah romansa mereka berdua.

Felma ingin naik dan berteriak ke atas rooftof.

Tapi disekolahnya tidak ada rooftof, hanya genteng

Ingin menyendiri di taman belakang sekolah.

Nyalinya hanya selembut kapas bila menyangkut hantu.

Jadinya dengan emosi yang masih menggebu gebu Felma kembali ke kelasnya, untungnya bu beta sudah mengakhiri ulangan. Hentakkan kaki Felma yang kuat ketika masuk kelas terdengar menggema menandakan bahwa ia sedang marah besar. Felma menatap tajam setiap orang yang menatapnya dan duduk di kursinya kasar.

Semua teman sekelasnya diam dengan aura intimadasi Felma, mereka mendadak gemetar. Dan hanya diam membisu supaya tidak mengusik kemarahannya.

Felma mulai menelungkupkan wajahnya diantara lipatan lengan.

Udara rasanya mendadak membeku bagi Felma, rasa sesak kian merangsek naik ke tenggorokannya, matanya mendadak panas. Ia memejamkan mata dan menghembuskan nafas perlahan.

Tes

Satu air mata lolos tanpa dapat dicegah, suara Felma serak "Tolong kak, Ara sakit disini'

Ara kenapa? Sini coba cerita sama kaka, selama ada kakak gak ada yang bisa nyakitin Ara

Felma membayangkan senyum manis kakaknya yang teramat ia rindukan selama ini. Tapi nafasnya malah semakin sesak, udara seakan akan memusuhi dirinya saat ini.

Tolong! Saat ini Felma hanya ingin mengadu pada kakaknya, dibalas oleh senyum manis, pelukan hangat dan tepukan ringan dipunggung yang mengangkat segala bebannya secara instan. Felma akan terus terusan mengadu sampai hatinya puas.

"Kak Ara gak bisa jauh sama kakak, apa marah selama tiga tahun belum cukup? "

Sosok kakak sempurna Felma yang biasanya membelanya dan ajang pamernya tiba tiba lenyap. Padahal Felma hanya ingin menunjukan kepada kakaknya bahwa ia benar adik yang memang bisa diandalkan, bukan hanya membebankan. Felma pernah dibully habis habisan saat masa SMPnya karena tidak ingin memperkenalkan kakaknya kepada geng pembully, ia diteriaki 'sosok tidak berguna' terus terusan dan babak belur dimana mana.

Dirinya hanya ingin menunjukan ia bisa dipandang, Felma Barbara adalah seseorang yang pantas memiliki sosok seperti kakaknya. Dugaannya justru salah, sosok pelindung yang selama ini ia bangga banggakan, kagumi dan perjuangkan tiba tiba lenyap ditelan bumi.

Kini Felma hanya bisa terus melanjutkan usahanya untuk melupakan sementara bahwa ia kehilangan sosok pelindung. Jangan sampai ia mengorbankan mimpinya bersama Bara. Jangan sampai ia mengecawakan Bara yang sudah berjuang bersamanya saat dirinya kehilangan pelindung, karena Bara sudah menjadi sosok sahabat baginya.

Walaupun Felma akui, sifatnya sekarang terlalu mendominasi. Dibicarakan egois, sombong dan tidak memiliki hati nurani dimana mana. Tapi Felma tidak bisa mengontrol ucapan setiap orang, mereka hanya berkokok atas keburukan orang lain. Padahal sudah jelas setiap manusia itu memiliki sifat egois masing masing.

Seorang pelacur!

orang tidak berguna

Menjual harga diri

Sampah!

Kata kata kebohongan terus terusan berdengung di teliang Felma, ia hanya bisa menangis sesegukan diantara lipatan tangannya. 

Kapten Cacat Vs Ratu KreditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang