12

30 3 0
                                    

Kini Revan tengah melamun di balkon kamarnya yang bernuasa hitam putih pikiranya mulai berputar ucapan Dielta di parkiran sekolah waktu itu
'Mungkin yang dibilang Dielta bener juga gw akan coba' monolognya. Kemudian ia berjalan keluar dan mendapati Excel yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Emm. Gue mau keluar lo mau ikut?" Tanya Revan

"Kemana?" Excel

"Udah ikut aja" Revan

Mereka berdua pun pergi dengan mobil Revan ke sebuah taman.

'Kak lo kakak gue kan. Lo ngak kesambet kan?' Batin Excel pasalnya ini pertama kalinya ia diajak jalan Revan, kakaknya.

"Lo mikirin apa?" Tanya Revan

"Emm. gapapa" Excel

"Turun yuk dah sampai" Ucap Revan

mereka berdua pun turun dari mobil dan berjalan beriringan di taman yang nampak indah dan asri itu.

"Cel, m maafin gue ya" Revan

"maaf? buat apa kak?" Excel

"Em. tangan lo" Revan

"ohh ini gapapa kok" Excel

"masih sakit ngak?" Tanya Revan

"Udah enggak kok" Excel

"Em. lo mau eskrim?" Revan

"boleh" Excel

Revan pun pergi ke kedai eskrim saat disana ia lupa menanyakam apa eskrim yang disukainya 'aah gue emang bukan kakak yang baik. masa cuma eskrim yang disukai adek gue sendiri gue ngak tau' Batin Revan

"Em pak, es krim Coklat nya dua ya" ucap Revan ke penjual eskrim.
Setelah membeli eskrimnya Revan langsung menghampiri Excel yang duduk di salah satu bangku taman.

"Nih Es krim coklat. Gue ngak tau lo suka yang rasa apa jadi gue beli yang coklat" Ucap Revan sembari menyodorkan eskrim yang ditangan kanannya.

"Gapapa kak aku suka kok" Ucap Excel

Setelah mereka menghabiskan es krimnya mereka pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai gelap












20:00

'Let me introduce you to some to some new thangs new thangs'

Itu suara handpone Excel yang berbunyi menandakan ada yang menelpon. Excel pun mengambil ponselnya lalu mengeser papan tombol terima

"Cel gawat data kantor kita ada yang ke bobol"  Suara dari seberang sana

"Apa! OTW!" Ucap Excel yang bergegas pergi ke kantornya.

Sampai dikantornya ia langsung menghampiri ruangan Lesley.

"Ley gerak cepat lo amankan data yang lainnya. Gue akan cari tau siapa yang mbobol" Tegas Excel yang langsung mengotak atik komputer yang ada di ruangan Lesley

"What! Kenapa yang ke bobol data lo sama keluarga lo cel!?" Tegas Lesley

"Kok bisasih? mana" Tegas excel yang mengambil laptop Lesley

"Ada yang ngak beres nih pasti!" Ucap Lesley

Excel sedari tadi masih fokus dengan apa yang ada di laptop Lesley dan komputer yang di depannya

"Hhhm. Hebat juga yang mbobol. Agak susah ini. But, Noproblem." Ucap Excel

Setelah hammpir 2 jam lamanya mereka telah menemukan seluruh data yang akurat dari si pembobol. Excel dan Lesley segera meluncur ke tempat si pembobol.

"Kok aneh sih dia mbobolnya cuma data dari keluarga lo?!" Tanya Lesley

"I don't know. Kita akan tahu kalau kita sampai" Ucap Excel yang masih fokus menyetir








Hingga pukul 23:15 mereka sampai di rumah si pembobol

"Lo ga bawa senjata cel?" Tanya Lesley yang memegang pistolnya

"Lo lupa gw jago bela diri?" Ucap Excel. Memang Excel dulu waktu di Italia dia belajar ilmu bela diri dari seluruh negara. Dia menguasai semua teknik yang ada. Jadi tak perlu memerlukan sebuah senjata??

"Oh ya gue lupa" Jawab Lesley

"Yaudah masuk" Ucap Excel sembari memakai masker hitam untuk menutupi wajahnya

Dubbrakk
Pintu rumah itu di dobrak oleh Lesley. Orang yang ada rumah itu pun bangun karena suara dobrakan pintu yang keras.

"Keluar lo semua!" Teriak Lesley. Satu persatu orang yang ada di rumah itu keluar dari kamar mereka

"Ada apa ini ribut ribut" Ucap salah satu dari mereka

"Tuan Tesla apakah benar anda" Ucap Excel

"Iya saya sendiri! ada apa ini?" Ucap tuan Tesla

"Cihh. Pura pura lupa. Lo yang bobol data dari kantor gue kan?" Ucap Excel

"Apa! Siapa lo berani nya nuduh ayah gue" Ucap salah satu anak tuan Tesla

"Tanya aja sama bapak lo ini!" Sahut Lesley "benerkan lo?" lanjut Lesley

Belum sempat Tuan Tesla memukul Lesley, Excel mengunci tangan dan pergerakan tuan Tesla

"Ngaku ngak lo!" Tegas Excel

"Woy lepasin ayah gue" Ucap salah satu anak Tuan Tesla

"Berani mendekat gue tembak lo" Ucap Lesley dengan mengangkat pistolnya

"Sekarang pilihan lo ngaku atau keluarga lo bakal mati ditangan gue??" Sarkas Lesley

"Iya iya gue ngaku! Gue yang bobol" Ucap tuan Tesla

"Atas dasar apa lo bobol" Tanya Lesley yang menodongkan pistolnya ke kepala tuan Tesla

"Gue ga bisa kasih tau!" Tuan Tesla

"Oh yaudah" Ucap Lesley yang bersiap menarik pelatuk pistol nya

"Gue tanya sekali lagi sama lo Jujur atau mati?" Ucap Lesley

"Oke! gua jujur!" Ucap tuan Tesla

"Cepet!" Ucap Excel

"Gue disuruh" Singkat tuan Tesla

"Siapa dan kenapa!" Ucal Lesley yang memperpendek jarak antara pistol dan kepala tuan Tesla

"Tuan Salsa!" Tegas tuan Tesla

"Salsa? Pemilik perusahaan Asla?" tanya Excel

"ya!" tuan Tesla

"Kenapa dia bobol data keluarga gue?" tanya Excel lagi

"Gue ngak tau gue cuma disuruh!" Tegas tuan Tesla

"Oh jadi lo hacker bayaran yang terkenal yang katanya tidak bisa di ketauhi oleh mangsa?? Tapi maaf gue sama temen gue bisa" Ucap Lesley yang melihat ukiran nama yang biasa ia lihat di berita di salah satu dinding rumah tuan Tesla

"Gue mohon jangan bocorin ini" Ucap tuan Tesla

"Terus soal kebocoran data keluarga gue??" Excel

"Gue akan kasih tau semua informasi yang gue punya" Ucap tuan Tesla

"Oke! Deal" Lesley

"Lepasin gue dulu!" Ucap tuan Tesla

"Gue lepasin kalo lo coba buat kabur maaf data dan nyawa keluarga lo semua ada di gue" Ucap Excel sembari melepaskan tuan Tesla

Setelah itu Tuan Tesla pergi kekamarnya mengambil beberapa kertas yang isinya informasi yang iya tau tentang tuan Salsa dan memberikannya kepada Excel.

"Gue hanya tau ini selebihnya gue ngak tau" Ucap tuan Tesla

"Oke. tapi lo masih berurusan dengan gue!" Ucap Excel yang pergi dan disusul oleh Lesley


Vote!!

Reveal : HatredWhere stories live. Discover now