IY ; 7

137 13 0
                                    

Gerdi menatap Azkar lama. Azkar sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikannya. Gerdi akhirnya kesal sendiri karena dikacangi oleh Azkar. Gerdi akhirnya memukul bahu Azkar dengan sedikit kasar. "Woy bego! mau kejar apa kagak sih?"

Azkar kaget karena dikagetkan oleh Gerdi yang berteriak ditelinganya ditambah dengan pukulan dibahunya. "Anyiing sakitt", ucap Azkar sambil memegang telinga juga bahunya yang kena pukulan oleh Gerdi.

***

Proses belajar mengajar di kelas sedang berlangsung. Cuaca yang sangat indah tengah menampakkan dirinya saat ini. Pancaran sinar matahari begitu terasa di kulit walau tak berada di luar ruangan tetapi terasa begitu panas. Alunan suara jam dinding terus berbunyi tak henti-hentiya membuat telinga sudah paham kalau dia tengah melakukan tugasnya.

Bel pulang sekolah tak lama lagi berbunyi. Momen ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh semua makhluk yang berada di sekolah setelah sekian lama berada di sekolah menjalankan kewajiban sebagai seorang siswa dari pagi hari hingga sore hari. Waktunya semua siswa untuk pulang dan beristirahat di rumah sembari berkumpul bersama keluarga masing-masing. Sekolah ini termasuk sekolah yang menerapkan sistem fullday school.

Bangku yang letaknya paling belakang atau dengan kata lain yaitu paling pojok, dengan salah satu tangan diletakkan di atas meja, kepala dibaringkan di atas lengan, badan menjadi membungkuk mengikuti kepala yang ikut turun ke atas meja, telinga ditulikan sejenak, muka ditutup dengan buku cetak sambil memejamkan mata serta tak lupa juga tangan memegang pulpen di atas buku sebagai cara memanipulasi guru. Ini adalah posisi enak untuk seorang siswa yang hobi tidur di kelas apalagi di bangku paling belakang ditambah dengan pelajaran yang dianggap tidak disukai.

"Sekian dari Ibu, wassalamualaikum warohmatullahi wabatokatuh", ucap Bu Ike, sebagai guru Sejarah Indonesia sembari keluar meninggalkan kelas bersamaan dengan bunyi suara bel pertanda pulang sekolah.

"Hehh Zriel, lu kenapa dari tadi lemes banged?", tanya Ani yang menjadi teman sebangku Fazriel.

"Gak tau nih. Mulai dari selesai baris, perut gue sakit banged ihh", ucap Fazriel sambil meremas kembali perutnya yang terasa sakit.

"Lu makan apa sih tadi pagi sebelum ke sekolah?"

"Heh lu jangan ngatain masakan orang tua gue ya. Gak mungkinlah masakan Bunda gue bikin sakit perut"

"Yah siapa tahu masakan Bunda lu kejatuhan kecoa"

Fazriel kemudian spontan menjitak kepala Ani. "Anjir yah lu, gue santet tau rasa"

"Bleee", ejek Ani sambil menjulurkan lidahnya sembari memegang kepalanya yang telah dijitak oleh Fazriel.

Ani menggoyangkan tangan Fazriel. Ani memang tipe cewek yang tidak bisa melihat orang tenang sedikit saja. Dasar emang. Ga ada akhlak.

"Eh Zriel"

Baru beberapa menit Fazriel membaringkan kepalanya di meja, suara Ani terdengar lagi di telinganya membuat Fazriel semakin terganggu.

"Hmm apaansih"

"Tau gak?"

"Ga"

"Ish"

"Gak lah, kan lu belum kasih tau bego. Ih lu mah bikin emosi, gue lagi sakit lu malah mainin gue"

"Ih anjirr lu kenapa baper sih, dasar cireng gosong"

Selang beberapa menit, Ani kembali melontarkan pertanyaan kepada Fazriel. "Zrielll"

Teman begini mah gak tau mau diapain yah. Gak bisa bener liat orang bahagia. Entar malah jadi pelakor anjirr. Teman lucnut.

"Apaansih, lu jangan suka ngegantung kalau bicara. Lu mau kalau nanti lu di gantung ama doi?"

"Bego, gue ga mau lah. Sakitt anjirr. Sakitnya tuh disini", ujar Ani dengan raut wajah sedih sambil memegang dadanya dengan kepala tertunduk. Lebay.

"Lu kayakaknya kena karma deh", kata Ani.

"Sama siapa?"

"Lu ingat gak kejadian tadi pagi sebelum kita pergi ke lapangan?"

Fazriel seketika menatap seluruh kelas yang sekarang tengah kosong yang hanya berisikan dirinya dan Ani. Fazriel kemudian menatap langit-langit kelas sembari memikir kejadian pagi tadi.

Fazriel teriak sembari memukul meja kala menggingat kejadian pagi tadi. "Hohhh!"

"Kekeyii!, lu bikin gue kaget anjirr!", bentak Ani kepada Fazriel sambil memegang dadanya karena kaget.

"Busett dah lu katain gue Kekeyi. Muka cantik gini lu sama-samain ama Kekeyi.

"Maap gue spontan"

"Si Azkar bukan?", ucap Fazriel setelah berpikir lumayan lama tadi yang menguras otak. Alay.

Baru saja Ani akan mengiyakan pertanyaan Fazriel, terdengar suara berat yang tiba-tiba masuk di kelas mereka.

"Gue ngerasa terpanggil. Nyariin gue, hmm?"

Azkar dan Gerdi, masuk ke kelas menghampiri Fazriel dan Ani.

"Zriel, gue duluan yah. Kayaknya dikit lagi mau hujan"

"Eh bego hujan dari mananya. Panas gini lu bilang mau hujan. Woyyyy Ani gue kutuk lu yah!", teriak Fazriel kesal karena ulah Ani dia akhirnya bersama dua cowok yang di hindarinya semenjak pagi tadi.

Ani kemudian masuk ke kelas lagi lalu berteriak, yang mampu membuat Fazriel ingin membunuhnya hidup-hidup jika Fazriel tidak lagi sakit sekarang ini. "Azkar si Fazriel lagi sakit tuh, gih dibantuin"

Teman lucnut mah emang gitu. Gue sabar. Gue baik.

Fazriel yang melihat ulah Ani menjadi semakin kesal dan menghentakkan kakinya sekuat tenaga melampiasakan kekesalan yang Ani perbuat padanya.

"Sakit apa hm?"

"Nih orang dari tadi bilang hm hm hm mulu. Voklis Nisa Sabyan emang? Hedehhh", ucap Fazriel dalam hati.

"Sakit apa hm?"

Suara Azkar membuyarkan lamunan Fazriel yang mengarah ke pintu kelas sejak Ani pergi meninggalkan dirinya. Fazriel sekarang serasa mati kutu bersama dua orang cowok yang bahkan ia belum terlalu akrab sama sekali. Fazriel takut kalau tiba-tiba dia diapa-apakan.

Yahh siapa tau kan? Hati orang mah gak ada yang tau. Siapa tau luarnya baik eh ternyata dalamnya bejat. Kan bego yah percama ama orang kayak begitu. Kebanyakan sifat itu dimiliki sama cowok yang suka mainin cewek.

"Oh iya kak, gue otw ke parkiran"

Fazriel kemudian keluar kelas dengan ponsel yang berada disamping telinga, tanpa menghiraukan dua cowok yang kebingunggan dibuatnya.



Gezzz habis baca jangan lupa voment ya. Gak susah kok.
Kalau kalian voment ga bakal kena Corona. Gihh cepett voment, nih gw maksa nih.
Btw ini udah mau lebaran, jadi gw mgucapkn mon maap lahir dan batin semuwa:)
Lopyuu kalian semua umuwahj

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm YoursWhere stories live. Discover now