IY ; 2

317 97 82
                                    

"Buset nih kakek minta disunat dua kali atau minta di botakkin yak", ujar Azkar dengan nada sedikit kesal.

"Kak saya deluan mau kelapangan", ucap Fazriel cepat lalu buru-buru meninggalkan orang yang tadi bersamannya.

Terdengar teriakan memanggil dari orang tadi, tetapi Fazriel tidak menghiraukannya dan malah membuat langkahnya semakin cepat.

Sesampainya Fazriel di lapangan, ia dilirik oleh banyak sepasang mata. Wajar saja, itu karena ulah pak Judi yang mempermalukannya lewat mikrofon tadi. Tapi Fazriel memilih tidak menghiraukannya. Menganggap semua hanyalah angin lalu saja.

***

Setelah upacara bendera tadi selesai, Fazriel langsung pergi meninggalkan area lapangan. Bukannya masuk ke kelas, tetapi ia malah pergi ke kantin.

Cuaca yang tadi dengan sekarang berbeda. Sekarang cuaca menjadi sangat terik membuat bibir Fazriel pucat, saking panas nya. Juga sangat kehausan.

Sepanjang perjalanan menuju kantin, Fazriel merasa dirinya terus saja dilirik oleh sepasang mata yang seperti menghina dan meremehkan dirinya. Mungkin karena kejadian pagi tadi.

Fazriel juga mendengar sindiran yang ia rasa itu untuknya. "Oh, jadi ini orang yang lagi dekat dengan Azkar. Yang tadi pagi gandengan tangan di depan kelas gitu? Sok banget sih, cantika juga gue ew"

Fazriel terus saja jalan menuju kantin sambil menulikan pendengarannya walaupun telinganya terasa panas sedari tadi mendengar sindiran-sindiran yang mereka lontarkan kepadanya.

Sesampainya di kantin, Fazriel melihat sangat banyak manusia memenuhi seisi kantin. Ia berpikir bagaimana caranya agar bisa membeli minuman secepat mungkin lalu pergi ke kelasnya, berhubung mata pelajaran pertama ialah guru Valak. Dan ia sangat disiplin dalam hal belajar mengajar.

Jangan heran yak.

Namanya Bu Teti, ia sering di panggil dengan julukan Valak oleh seluruh murid sekolah. Bagaimana tidak?, Butet atau singkatan dari Bu Teti ke sekolah dengan make up yang sangat tebal. Sehingga membuat wajahnya yang agak sedikit coklat terlihat seperti Valak, dengan muka yang sangat putih. Para murid mengira bahwa Butet tidak menggunakan bedak umumnya wanita gunakan, melainkan menggunakan terigu saja.

Lumayan hemat sedikit lah, toh daripada repot-repot membeli kosmetik yang super duper mahal kan ada baiknya juga memakai terigu saja.  Eh jangan salah, terigu tidak menggunakan campuran bahan lain loh jadi kayak alami. Layak pakai kok. Wkwkwk

Mungkin wajar saja Butet seperti itu.

Di tambah lagi dengan lipstik yang sangat tebal juga warna yang nge jreng. Serta tatanan alisnya yang ia buat sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti alis cicak yang lagi ngehits sekarang dikarenakan saking tebal dan panjangnya ia membuat tatanan alisnya itu. Jadi kalian bayangkan saja bagaimana jadinya.

Perpaduan antara badut dan valak jadilah setan. Eh valak emang udah setan yah,Wkwkwk.

Kembali ke keadaan semula dimana kantin masih sama ramainya seperti tadi. Fazriel binggung apa yang harus ia lakukan sekarang. Apakah ia langsung menerobos saja atau kembali ke kelas dengan keadaan kehausan seperti sekarang.

Fazriel memilih menerobos saja tetapi  dengan cara perlahan-lahan, agar tidak membuat orang lain marah ataupun terganggu dengan keberadaanya. Daripada mati kehausan, apalagi sekarang ia seperti sedang terkena dehidrasi.

I'm YoursWhere stories live. Discover now