IY ; 1

447 112 125
                                    

Lapangan yang bisa dibilang luas dengan cuaca yang sangat bersahabat dapat membuat seluruh siswa SMA Taruna Jaya  bersemangat untuk mengikuti upacara.

Dengan cuaca yang bersahabat itu, dapat membuat seorang perempuan bernama Fazriel Purnama yang sedang berada didepan kelasnya dengan sangat bersemangat menuju ke lapangan upacara. Bel pertanda seluruh siswa agar kelapangan upacara belum dibunyikan, tetapi tidak dengan perempuan yang satu ini yang akan beranjak menuju lapangan sekolah.

"Aww," ringis Fazriel kesakitan.

Saat Fazriel akan menuju ke lapangan, ia terhenti secara tiba-tiba dengan wajah menahan sakit akibat ulah seseorang yang telah melemparkan botol air mineral yang tepat mengenai kepalanya. Hal itu membuat bagian tubuh Fazriel yang terkena botol tadi menjadi sedikit memar, karena masih ada setengah isi minuman itu.

"Ah cemen lu gitu aja gak bisa, liat ini yah"

Terdengar dari arah yang tidak jauh, Fazriel mendengar perbincangan segerombolan cowok yang agak ribut dan menggangu suasana sekolah.

Terlihat dari sepasang pasangan yang tidak berada jauh dari Fazriel memilih pindah dari tempat mereka karena merasa terganggu.

Ketika Fazriel melihat ke arah suara-suara tadi, ternyata terdapat segerombolan cowok yang sedang seperti bertanding memasukkan botol minuman yang mereka genggam masing-masing ke dalam tempat sampah.

Caranya, mereka sambil berjalan kemudian langsung melempar botol minuman yang mereka genggam tadi ke arah tempat sampah yang mereka lalui. Kalau tidak masuk, yah sampahnya dibiarin disitu saja. Seperti botol yang mengenai kepala Fazriel saat ini.

"Mereka nggak liat apa? Kalo tadi ngelempar kena kepala gue?," ucap Fazriel agak sedikit pelan.

"Woyy lu semua," teriak Fazriel memberanikan diri meneriaki segerombolan cowok yang tidak jauh darinya dengan cara seperti itu. Entah angin dari mana membuat Fazriel melakukan hal gila seperti ini.

Segerombolan cowok yang Fazriel teriaki tadi berbalik semua dan mendapatkan seorang cewek tengah memandang mereka dari arah yang tidak jauh. Dan ya, itu adalah Fazriel.

"Eh bro tuh ad cewe manggil tapi ngak sopan amat yah. Dia belum tau kita di sini siapa yah. Samperin yuk," sahut salah seorang dari gerombolan tersebut.

Mereka semua saling memandang lalu kemudian melihat salah satu teman mereka yang seluruh kancing baju sekolahnya terbuka sehingga terlihat hanya kaos hitam miliknya. Yang dilihat hanya menaikan sebelah alisnya dengan senyum miringnya, tanda ia menyetujui apa yang akan mereka lakukan sekarang.

Dari kejauhan, Fazriel melihat segerombolan cowok itu seperti anak yang nakal dan urakan di sekolah. Terlihat dari salah seorang yang membuka seluruh kancing bajunya dan hanya menampakkan kaos hitam miliknya, celana ketat yang seperti botol juga tidak mamakai lambang kelas ataupun semacamnya dibaju mereka serta dasi yang entah kemana adanya.

Secara bersamaan mereka semua beranjak dari tempatnya menuju ke arah sang cewek yang meneriaki mereka tadi.

"Duhh ini gimana ya? Kok bisa gini sih, mana mereka malah kesini lagi," panik Fazriel juga melotot ketika melihat segerombolan cowok menuju ke arahnya. Fazriel ingin coba berlari dari sini sekarang, tapi entah kebodohannya ia pun tidak beranjak dari tadi. Toh sekarang kakinya terasa kaku untuk melakukannya.

I'm YoursWhere stories live. Discover now