26. Kenyataan mengejutkan

360 49 0
                                    

Keadaan tiba-tiba jadi hening setelah kedatangan Yoonbin ditaman. Ditambah Yeonjun dengan sengajanya ninggalin mereka berdua, iya kayaknya Yeonjun nggak mau sakit mata sekaligus sakit hati kalau seandainya beneran Yoonbin nyatain perasaannya ke Hyeji.

Hyeji sesekali melirik Yoonbin terus menunduk lagi berkali-kali. Udah begitu aja sampai bel pulang bunyi. Yoonbinnya juga nggak bisa memulai percakapan duluan. Dia terlalu malu karena ucapannya tadi.

"Yoonbin.. "

"Hyeji.. "

Mereka berdua jadi ketawa sendiri kayak orang gila. Yoonbin berdehem mengurangi rasa canggungnya. "Lo duluan aja, leadis first!" ujar Yoonbin tersenyum manis. Hyeji salah tingkah sendiri melihatnya.

"Tentang ucapan lo tadi..

Yoonbin berdehem. "Iya. Gue serius, jadi tolong bantu gue untuk suka sama lo lebih dalem lagi." potong Yoonbin cepat. Hyeji meneguk salivanya kasar, matanya mengerjap lucu membuat Yoonbin tertawa.

"Nggak usah sok lucu! Bahaya kalo gue tambah suka. Eh!" Yoonbin menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Seakan berpura-pura keceplosan.

Hyeji menunduk menyembunyikan wajah memerahnya. Untuk saat ini Hyeji membutuhkan Hyunjin agar membantunya terlepas dari ucapan manis Yoonbin.

"A-apaan sih?!" balas Hyeji memukul bahu Yoonbin kencang. Yoonbin sabar, Yoonbin tabah. Kebiasaan cewek kalo salah tingkah emang gitu.

Yoonbin tersenyum sembari menjulurkan tangannya mengelus rambut Hyeji lembut. Hyeji terhenyak kaget, aduh apa kabar dengan jantungnya?

"Ada lagi yang mau di omongin?" tanya Yoonbin.

Hyeji mendongak lalu menggeleng. "Enggak. Eummm.. Kalo gitu gue ke kelas duluan." ujar Hyeji bangkit berdiri. Namun Yoonbin segera mencekal pergelangan tangan Hyeji.

"Kena-

"Gue suka lo." ujar Yoonbin. Kedua mata Hyeji bergulir kesana kemari, bibirnya bergetar sama halnya dengan jantungnya.

Kan lo udah bilang bajingan?! Kenapa bilang lagi? Aduh mau pingsan gueeeeee! teriak Hyeji dalam hati.

Hyeji menghempaskan cengkraman pada pergelangan tangannya, menggaruk kepalanya yang Yoonbin yakini tidak gatal. "I-iya gue tau kok. Ka-kalo gitu gue duluan, Bin." balasnya setelah itu melengos pergi sembari berlari kecil.

Yoonbin hanya tersenyum melihat bagaimana Hyeji lari darinya. Yoonbin semakin yakin kalau hatinya akan ia berikan untuk Hyeji, ia pun yakin kalau Hyeji suka dengannya sudah lama. Yoonbin sangat menyukai Hyeji.

"Tunggu waktu yang tepat, Ji."

***

"Hadoh sialan gue harus periksa ke dokter nih!" gumam Hyeji berkacak pinggang sementara satu tangannya, lebih tepatnya kuku-kukunya ia gigiti. Berbolak-balik membuat Hyunjin kebingungan sendiri melihat sikap adiknya yang semakin hari semakin aneh.

"Ngapain sih lo?" tanya Hyunjin.

Hyeji melirik Hyunjin sinis. "Berisik! Diem aja deh! Mending masak yang bener. Lo mah masak mie aja gak bisa, seharusnya tuh air dulu baru mie. Ini mie dulu baru air, apa jadinya?"

Hyunjin mematikan kompornya lalu menatap Hyeji tajam. Hyeji seketika menurunkan tangannya, kedua matanya menatap Hyunjin takut.

Doh salah ngomong nih?

"Kan lupa gue goblok! Dah sana duduk di ruang tengah aja! Ada lo disini panas banget." Hyunjin mendorong tubuh Hyeji agar menjauh dari dapur.

Dia : Ha YoonbinWhere stories live. Discover now