14. Haruto galau

424 59 0
                                    

"Lo liat Haruto nggak?"

Junkyu menoleh saat pundaknya di tepuk oleh seseorang. Dan ternyata orang itu adalah pujaan hatinya sendiri, siapa lagi kalau bukan Hyeji. Junkyu menggelengkan kepalanya tidak tahu.

"Aku nggak tau calon istri. Tapi Haruto kemarin bilang kalo dia nggak masuk dulu." Ujar Junkyu memberitahu.

"Nggak bisa masuknya kenapa, ya?"

Junkyu lagi-lagi menggeleng tidak tahu. Junkyu juga bingung kenapa malam-malam sekali waktu itu Haruto mengiriminya pesan, dan pesan tersebut berisikan kalau esok pagi nggak masuk sekolah. Haruto hanya bilang dia sedang ada urusan, tapi apa?

"Jangan cari yang nggak ada ah. Ada aku disini loh.." Tunjuk Junkyu kepada dirinya sendiri. Sumpah untuk kali ini Hyeji sedang tidak ingin bercanda dulu, ada yang mau dia omongin serius dengan Haruto.

Hyeji sempat berfikir kalau Haruto marah sama dia karena nolak dan menganggap pernyataan cintanya itu hanya bercanda. Tapi jujur aja sih sebenernya Hyeji juga nggak menyukai Haruto, Haruto sudah ia anggap sodara sendiri.

"Kenapa cari si Jepang?" Tanya Junkyu membuyarkan lamunan Hyeji. Hyeji menggeleng sembari tersenyum. "Yaudah deh, gue balik kekelas lagi aja. Istirahat bareng!"

"Oke istriku! Eh calon istri ku.. " Junkyu tersenyum lebar dengan kedua tangannya membentuk love membuat Hyeji tersenyum tipis.

Singkat cerita sekarang sudah waktunya istirahat pertama yang artinya semua murid berhamburan keluar kelas. Hyeji menunggu di dalam kelas bersamaan dengan Hyunsuk yang menemaninya di samping, menunggu kedatangan teman-teman lainnya.

"Eh Ji!" Panggil Hyunsuk.

"Apa?"

"Haruto pas kemarin aneh banget tau." Ujar Hyunsuk.

"Anehnya?" Tanya Hyeji sembari menopang dagunya menatap Hyunsuk. "Ya aneh aja gitu. Pas dia turun dari kamar lo itu, muka dia jadi murung, kemarin juga Jihoon ngejitak kepala dia. Kan kalo biasanya dia nggak pernah marah, kemarin dia marah banget sampe nampar Jihoon." Jelas Hyunsuk berhasil membuat Hyeji terkejut.

"Maksudnya nampar? Jihoon di tampar gitu? Haruto nampar Jihoon?" Tanyanya berkali-kali. Hyunsuk mengangguk semangat.

"Disitu kita semua diem. Jihoon yang nggak terima ditampar sama Haruto, dia narik kerah baju Haruto. Kayak mau nonjok gitu tapi kita-kita langsung tahan." Sambungnya lagi.

"Gue nanya kan baik-baik sama Haruto, eh dia bilang katanya semua orang hari ini kayak anjing, dia doang manusia. Semuanya bisanya nyakitin, tolol nggak ada otak. Katanya gitu. Ya gue kaget dong baru kali ini liat Haruto semarah itu."

Hyeji masih setia mendengar cerita dari Hyunsuk.

"Hyunjin nggak ada, dia lagi ke komplek anak nyasar karna temennya nelpon tiba-tiba. Junho kayaknya ada deh, lo tanya aja sama dia." Ujar Hyunsuk.

"Haruto selama perjalanan pulang cuma diem. Sepenglihatan gue sih dia ngepal gitu kuat-kuat, deru nafasnya juga kayak orang kesetanan. Belum lagi dia kan putih kulitnya, jelas keliatan mukanya merah kalo lagi marah." Setelah bercerita Hyeji semakin yakin kalau ini bersangkutan dengannya.

"Kira-kira dia kenapa ya, Ji? Sumpah gue baru kali ini liat Haruto semarah itu. Biasanya kalo marah ya cuma diem, nggak sampe nampar atau ngomong kasar kayak gitu." Ucap Hyunsuk menghelas nafasnya lelah.

Hyeji terdiam sesaat, berdehem pelan, jari-jarinya ia mainkan bingung ingin bercerita jujur atau tidak.

"Sebenernya-

Hyunsuk mengangguk menunggu ucapan Hyeji, namun seseorang mengacaukan-

Gedebak! Gedebuk! Gubrak!

Dia : Ha YoonbinWhere stories live. Discover now