22. Terdiam

386 48 9
                                    

Yoonbin melangkahkan kakinya tergesa-gesa karena ponselnya terus berbunyi berkali-kali membuat Yoonbin risih. Bukan hanya itu, bahkan kakak dan adiknya ikut mengirimkan pesan serta menelpon sama seperti papahnya.

Pintu terbuka lebar menampakkan semua keluarga sedang berkumpul di ruang tengah. Yohan ada bersama Guanlin duduk bersebelahan dengan papahnya, lalu disusul perempuan paruh baya namun terlihat masih muda. Anggap saja itu adalah Ibu Yoonbin, ibu tirinya.

Dan terkahir kedua anak dari ibu tiri Yoonbin. Satu laki-laki dan satu perempuan, bernama Guno. Lalu perempuan bernama Shin Ryujin. Yang mana artinya berarti mereka berlima akan menjadi saudara. Yoonbin benci kepada papahnya karena telah menikah lagi. Sebenarnya ibu Yoonbin sudah bercerai dengan papahnya.

Dan Yoonbin benci melihat kalau ternyata Guno lah saudara tirinya, teman lamanya yang kini menjadi saudara tiri Yoonbin.

Yoonbin tidak mengenal Ryujin. Sebaliknya Ryujin pun tidak mengenal Yoonbin, ia hanya sering mendengar nama saudara tirinya itu kalau ia akan mempunyai saudara laki-laki yang tampan. Dan benar saja, kalian boleh anggap Ryujin gila karena telah menyukai saudaranya sendiri.

"Ini yang namanya Ryujin, nah kalo ini kamu udah kenal kan?" Tanya papah Yoonbin memperkenalkan Ryujin kepada ketiga anak kandungnya.

Yohan mengepalkan kedua tangannya erat, mati-matian menahan emosinya agar tidak keluar. Beda lain dengan Guanlin, itu anak malah melambaikan tangannya seraya tersenyum cerah.

"Aku udah kenal Ryujin!" Ucap Yohan dengan wajah datarnya.

Yoonbin menolehkan pandangannya ke Yohan. Yoonbin tau kalau kakaknya sekarang sedang menahan emosinya.

"Terus maksud papah ngumpulin kita lagi tuh apa? Dikira papah aku nggak punya kesibukan kali! Tadi tuh aku harus ujian tau! Gara-gara papah nelpon aku berkali-kali akhirnya aku izin pulang. Untungnya di izinin karna aku ganteng." Ujar Guanlin mengerucutkan bibirnya kesal.

Yoonbin bergidik ngeri. "Najis." Umpatnya pelan.

"Jadi papah bermaksud untuk menyekolahkan Ryujin di sekolah kamu, sekelas sama kamu. Guno sekelas sama kamu juga kan? Oh salah. Guno beda kelas." Tanya Papahnya sembari menatap Yoonbin.

"Harus banget di sekolah aku?" Yoonbin bertanya balik.

Yohan dan Guanlin saling bertatap pandang sampai pada akhirnya mereka hanya memilih diam. Beda lain dengan ibu tirinya Guno dan Ryujin ia tersenyum tulus kepada Yoonbin. Ia tau kok sangat sulit menerima orang tua baru, apalagi ibu.

"Biar kamu bisa jagain dia, Yoonbin." Ucap Papah.

Yoonbin berdecih, beralih menatap Ryujin. "Bang Yohan..." Panggil Yoonbin tanpa mengalihkan tatapannya dari Ryujin.

"Hah? Apaan?" Saut Yohan kebingungan.

"Lo kenal Ryujin kan?"

"Kenal lah! Dia kan pacarnya temen gue." Jawab Yohan seadanya.

Yoonbin menyunggingkan senyum sinis. "Perilaku dia gimana?"

Yohan hendak menjawab namun pundaknya malah di tepuk oleh papahnya. Yohan tau kalau papahnya meminta ia untuk tidak menjawab.

"Bang!" Panggil Yoonbin.

"Nanti gue ceritain. Untuk sekarang lo nurut aja, biarin Ryujin sekelas sama lo." Ujar Yohan finnal. Bangkit berdiri meninggalkan ruang keluarga.

Yoonbin berdecak kesal. Lantas ia mengikuti langkah Yohan menaikki tangga, tersisalah Guanlin yang sedari tadi hanya cengar-cengir memperlihatkan deretan gigi bersihnya. Tidak tau aja sebenarnya Ryujin mati-matian menahan amarahnya dan juga menahan rasa senangnya karena bisa sekelas dengan saudara tirinya. Saudara yang Ryujin suka.

Dia : Ha YoonbinWhere stories live. Discover now