"Kemana semua orang?" tanya Arsha heran hanya ada dirinya di meja makan ini.

"Tuan jarang sarapan di rumah, nyonya sebentar lagi datang" kata pembantu itu sambil menuangkan air ke gelas

Benar saja seorang wanita paruh baya muncul dengan senyumnya dan duduk di sebrang Arsha, tak lama Evan menyusul duduk di samping Arsha

"Ayo makan, jangan sungkan" kata Ibu ramah, Arsha mengangguk dan tersenyum tipis

"Evan, tolong jaga Arsha di sekolah jangan sampai dia terluka" seru Ibu membuat Arsha mendongak dan melirik Evan yang sibuk makan dan mengangguk

Beberapa menit Arsha dan Evan telah keluar rumah dan pamit untuk pergi sekolah, Evan mengemudikan mobilnya Arsha tampak canggung di sampingnya ia hanyabterdiam dan menatap keluar jendela

"Lo dengerkan kata Ibu tadi? Gue harus jaga lo dan lo jangan jauh-jauh dari gue" kata Evan menoleh sekilas.

"Iya" seru Arsha singkat, 'Apaan ini? Bukannya aku harusnya senang?'tanya Arsha dalam hati.

Arsha mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu

Tuan psiko

Apa kamu baik baik saja?

Aku berangkat sekolah sekarang
Ku harap kamu juga

Jangan lupa sarapan

Entah kenapa ia sangat ingin bertemu Diray, padahal baru satu malam ia meninggalkannya Arsha kembali melihat ponselnya tak ada balasan apapun dari Diray ia hanya bisa menghela nafas

"Lo gak mau turun?" tanya Evan membuyarkan lamunannya Arsha celingukan ternyata keduanya telah berada di parkiran sekolah Arsha segera membuka pintu dan keluar mengikuti Evan ia tampak risih semua orang melihat keduanya, bagi Evan itu sudah biasa karena ia anak direktur dan sangat di kenal siswa siswi

Dan fakta tentang Arsha saudaranya menjadi perbincangan hangat, dan pagi ini mereka di suguhkan kebenarannya

Arsha memasuki kelasnya dan duduk di bangkunya ia tersenyum kecil melihat Diray yang telah kembali sekolah

"Kenapa kamu tak membalas pesan ku?" tanya Arsha menatap Diray, Diray menoleh sekilas

"Gue gak bawa Hp" jawab Diray singkat.

"Oh begitu" seru Arsha tampaknya Diray begitu canggung sekarang, Diray mengajak Vino keluar kelas tanpa mengajaknya bahkan tak meliriknya sama sekali

Tina menghampirinya duduk di bangku Diray, "Sekarang lo tinggal sama Evan?" tanya Tina heran, Arsha mengangguk pelan ia heran dengan sikap Diray yang berbeda padanya hari ini

"Iya gue juga baru denger kalau Bu Maya nyokapnya Rayen dan Diray" seru seorang siswi.

"Apa apaan ini? Tadi Arsha dan Evan sekarang Rayen dan Diray?"

"Aah sejak kapan kelas kita banyak rumor?"

"Syuut dia datang"

Dari arah pintu Rayen berjalan dengan santai seperti biasa headphone itu selalu setia melintang di kepalanya

Arsha menghela nafas dan menenggelamkan wajahnya di meja

"Aku tak tau kenapa Diray berubah" kata Arsha.

"Mungkin dia butuh waktu sendiri" seru Tina.

"Tapi dia ajak Vino" kata Arsha polos membuat Tina mendengus.

The Cat Girl ✶Completed✶Место, где живут истории. Откройте их для себя