Twenty

112 4 0
                                    

"Taehyung?!"

Zahra mengerjapkan matanya berkali-kali, memastikan bahwa pria yang ada dihadapannya kini benar seseorang itu ataukah bukan?.

Tapi,hal itu cukup sulit,karna wajah pria dihadapannya tertutupi oleh masker dan topi hitam yang bertengger di wajahnya.

"Eumm...maaf nona,apa kau barusaja memanggilku Taehyung?"

Zahra tersadar dari kegiatannya yang tengah menelisik pria itu,saat mendengar lontaran pertanyaan darinya.

"E-eh? Ah...maaf sepertinya aku terlalu memikirkannya,maaf."

Pria dihadapanku terkekeh pelan,meski sangat pelan tapi aku masih dapat mendengarnya.

"Namaku Su Kyung."

Sebuah tangan terulur tepat dihadapan wajahnya.

"Zahra imnida"

Zahra membalikkan badannya untuk kembali pada tujuan utamanya. Pulang.

Tapi sebuah suara menginterupsi langkahnya,hingga mengharuskannya berhenti,dan kembali membalikkan badan.

"Maafkan aku sebelumnya,tapi...bolehkah aku meminta bantuanmu? Ponselku tertinggal,uangku juga habis untuk kembali pulang. Bolehkah aku meminjam ponselmu sebentar?"

Zahra mengerutkan keningnya, bukan tidak berniat untuk membantu,pasalnya ponselnya juga mati.

"Eoh? Maaf Su kyung,tapi sepertinya ponselku juga mati. Oh- atau kau bisa ikut denganku dan menghubungi keluargamu nanti setelah ponselku terisi dayanya?"

Pria bernama Su Kyung itu nampak terkejut,tapi seperdetik kemudian dia kembali bersuara.

"Apa kau tidak keberatan jika aku ikut denganmu?"

Zahra mengangguk mantap.

"Aku tidak keberatan,selama kau tidak melakukan hal yang macam-macam padaku."

Setelah kesepakatan kecil mereka,Zahra pun membawa Su kyung ke rumahnya.
Yang mungkin adalah awal kesalahan Zahra karna membawa seorang pria tak dikenal begitu saja kedalam lingkungan hidupnya.

Tapi Zahra tidak menyadari hal itu.

.
.
.

Disisi lain Soon young mulai kelelahan setelah mencari Zahra kesana-kemari,ia tidak mengetahui letak rumah Zahra. Dan sangat merasa bersalah karna meninggalkan nya sendirian.

'Ah...dasar kau bodoh, Soon young,bagaimana jika Zahra diculik?! Diakan bukan orang asli sini,yang mengenal tempat-tempat disini.'

Soon young terus saja bermonolog menyalahkan dirinya sendiri atas hilangnya Zahra.

Hingga sesuatu terlintas dalam benaknya.

'Kenapa dia tidak mengabariku?'

###

Benda bulat yang menghiasi dinding ruang tamu ruah itu sudah menunjukkan pukul 13:53.

Mereka berdua telah sampai di rumah Zahra.

"Eumm. Su Kyung,aku akan membersihkan diri,kau tunggu saja disini,anggap seperti rumahmu sendiri,kau bisa mencharger ponselmu disana."

Tunjuknya pada salah satu stop kontak yang ada di pojokan sana.

"Terimakasih banyak."

Zahra mengangguk dan tersenyum sebelumnya,kemudian lenyap dibalik pintu kamarnya sendiri.

Didalam kamarnya ia segera membersihkan diri,dan hal itu baru terpikirkan.

My Different BoyWhere stories live. Discover now