We Young

176 20 6
                                    

Karena sang dosen tidak datang, sekarang suasana kelas sangat ramai dengan kehadiran Taehyung,terlihat jelas melihat kondisinya yang sekarang.

Dia sudah berpindah duduk di bangku tengah sekarang, dengan para perempuan yang entah mengapa terus mengerumuninya, kasihan juga lama-lama, apa mungkin karna dia tampan ya?

Tapi tidak denganku,aku duduk di bangkuku dengan kepala yang kututup dengan buku, keributan ini membuatku sedikit pusing.

"Tae oppa, kumohon sekali saja"
Kudengar seseorang lagi-lagi meminta selfie foto dengannya.

"Anii Ak-Aku harus pergi"

Aku terbangun dengan keributan yang semakin menjadi-jadi itu.

Aku memperhatikan mereka dari jauh, yang sedang mengerumuni Taehyung.

Samar-samar aku mendengar seseorang yang seperti sedang berbicara diluar sana, karna bosan juga dengan kegiatan yang membingungkan, akhirnya kuputuskan untuk melangkah keluar dan mencari udara segar, tentunya karna aku penasaran juga dengan suara tadi.

Aku berjalan keluar kelas, dan mencari sumber suara, nothing, tidak ada disini.

Aku berjalan menyusuri lorong yang tidak terlalu ramai.

Aku berniat untuk ke kamar mandi.

Tapi langkahku terhenti ketika aku melihat sesuatu yang menurutku sedikit  mengganjal, disana aku melihat seorang laki-laki yang tangannya sedang dipegangi oleh 2 orang perempuan.

Sepertinya pria itu merasa terganggu, karna terlihat dari raut wajahnya dan gerak-geriknya,ya mau bagaimanapun insting manusiawiku berinisiatif untuk segera membantunya.

"Hei" panggil seseorang
Pria itu yang memanggilku, aku menghampiri nya.

"Bisakah kau menolongku?"
Pinta pria itu dengan wajah sedikit memelas, sudah kuduga dia benar-benar membutuhkan bantuan.

"Andwe oppa,apa katamu?! Aku ini kan kekasihmu. "

Jawab salah satu perempuan itu.

Aku tidak tahu siapa mereka, tapi aku hanya merasa kasihan pada pria itu,akhirnya aku memutuskan untuk membantunya saja, padahal ini hari pertamaku loh, ada-ada saja kejadiannya.

"Hei kalian,apa yang kalian lakukan di sini!! Cepat dosen kalian mencari dari tadi kalian pasti bolos. Kau tidak tahu bagaimana hukumannya jika bolos di pelajaran dosen itu!!!! Cepat, atau urat nadi kalian bisa putus sekarang juga! "

Tentunya aku memasang wajah sangarku,agar mereka merasa takut, demi apapun padahal aku sendiri tidak tahu mereka itu junior atau senior, entahlah aku sudah kehabisan ide juga untuk membuat mereka pergi.

Whoa, Jimin dikejutkan dengan sentakan perempuan itu, dia memegangi tangan mereka, dengan kuat dan melepaskan tangan perempuan itu dari tangan Jimin.

Kedua perempuan itu langsung lari terbirit-birit,Jimin sama sekali tidak menyangka dia akan se menakutkan itu.

Setelah kedua perempuan itu pergi, Jimin segera menghampiri perempuan yang menolongnya tadi.

"Ah, kamsahamnida, terimakasih sudah melihatku, jika saja tidak kau bantu, mungkin ak-eh,kau?! -"

Tidak salah lagi, Jimin benar-benar yakin kalau perempuan dihadapannya ini adalah perempuan iyang kemarin mendatangi Dorm kami.

Zahra terkejut ketika pria yang tadi ia tolong malah menunjuknya tepat di hadapan wajah.
"Kenapa denganku? "
Jimin melirik ke kanan dan kirinya, dan segera membawa Zahra ke tempat yang lebih sepi.

###

My Different BoyOnde as histórias ganham vida. Descobre agora