Luka kelam Aisyah

53 12 3
                                    

A story by : NurYuniarti68

Di sebuah kamar sederhana bernuansa kuning, terlihat seorang gadis cantik memakai kacamata radiasi no minus sedang duduka di meja belajarnya, di depannya terletak sebuah laptop, setumpuk buku, dan sebuah handphone. Gadis itu terlihat bosan, dia kehilangan ide untuk mengerjakan skripsinya.

Gadis itu bernama Aisyah Amira Syifani, gadis yang berumur 22 tahun dengan segala kenangan kelamnya. Di sela-sela mengerjakan skripsinya, Aisyah teringat kembali peristiwa 2 tahun lalu. Waktu itu, Aisyah adalah mahasiswa semester 5 yang lagi sibuk-sibuknya dengan tugas menumpuk dari Dosen dan laporan praktikumnya.

2 tahun lalu...

Aisyah memutuskan untuk hijrah. Dia memilih untuk tidak pacaran lagi, karena telah kecewa dengan seorang lelaki yang Ia cintai di bangku SMA menikah dengan seorang wanita dan itu bukan dirinya.

Semenjak hijrah, Aisyah tidak lagi menghiraukan laki-laki yang coba mendekatinya. Dia sudah jengah dengan yang namanya laki-laki, di pikirannya semua lelaki itu sama! awalnya mendekat dengan segala cara untuk meluluhkan hati seorang cewek, setelah berhasil dan bosan mereka akan meninggalkan cewek itu dengan segala bentuk luka yang menjadi kenangan kelam.

***

"Huaaahhh... Capek!" Aisyah merenggangkan badannya di atas ranjang king size miliknya, tak peduli dengan setumpuk buku dan kertas-kertas yang berserakan di meja dan lantai kamar kost nya.

Aisyah memilih membuka aplikasi yang bertuliskan huruf "f" untuk menghilangkan penatnya, 1 titik, 2 titik... akhirnya aplikasi itupun terbuka dan menampilkan beranda. Terlihat ada beberapa pesan masuk, namun Aisyah lebih tertarik membuka pesan dari Fandy Abdusalam. Seorang ikhwan yang entah kenapa akhir-akhir ini sering menanggapi love postingannya dan mengirim pesan padanya walaupun hanya di baca dan tidak di balas oleh Aisyah.

Sambil membuka pesan dari Fandy, Ia mengambil gelas di meja belajarnya lalu meneguk air itu hampir habis. Tiba-tiba matanya membulat dan Ia pun kesedak air.

"Uhuk! Uhuk! Astaghfirullah... nih orang ada-ada saja" Aisyah kesal namun penasaran dan mulai mengetik balasan pesan itu yang berbunyi...

Fandy Abdusalam

"Bismillah... Ukhty, Ana ingin meminangmu di hadapan Allah."

"Afwan, silahkan bertemu langsung dengan bapak saya."

"Alamat ukhty dimana?"

"Antum saja tidak tau rumahku dimana, kenapa tiba-tiba langsung ingin melamar? Maaf kita juga tidak saling kenal, bagaimana bisa antum yakin dengan saya? Saya juga tidak upload foto selfie, bagaimana mungkin antum tertarik dengan saya?"

"Ana yakin, ukhty wanita yang baik dilihat dari status-status ukhty mengenai agama ini dan Ana juga tertarik karena ukhty pandai menjaga diri dengan tidak upload foto di sosmed."

"Jangan menilai orang hanya dari postingan di sosmed, dan saya tidak sebaik postingan saya"

"Maka dari itu, saya ingin mengenal ukhty lebih jauh lagi. Jadi, boleh kan Ana minta alamat ukhty?"

"Afwan, saya tidak tinggal dengan orang tua karena lagi kuliah. Ini alamat orang tua saya, (...). Silahkan berkunjung."

"Syukron ukhty."

Aisyah tidak membalasnya lagi, Ia melongo memandang hp nya itu, "Gak apa-apa Aisyah, dia pasti gak berani datang, lihat aja nanti." Aisyah terkekeh sendiri, "Hiburan yang unik." Ia pun melanjutkan aktivitasnya mengerjakan tugas.

Bukan Kepala Yang Kehilangan TubuhWhere stories live. Discover now