Bonus : Before meet you

7.1K 397 198
                                    








5 tahun kemudian.......

Seorang lelaki tampan tengah berjalan gontai menuju sebuah makam seseorang, ia terlihat membawa buket bunga besar disertai dengan kotak merah di dalamnya.

Jimin, itulah namanya, kini kehidupannya benar-benar telah berubah semenjak rahyun tiada, entah karena keadaan atau memang dirinya sendiri yang ingin menjadi lebih baik.

5 tahun berturut-turut, ia mengunjungi makam rahyun hampir setiap hari, hujan dan panas tidak membuatnya menghentikan kemauannya.

Ia berlari kencang menuju sebuah makam tempat bersemayamnya sang istri, senyumnya mengembang sempurna dan ia pun tak berhenti bergumam bahagia.

"Aku datang!"

Ia mendaratkan tubuhnya tepat disisi makam tersebut, tangannya terulur untuk membelai batu nisan yang bertuliskan nama rahyun.

"Apa kau merindukanku?, lihatlah,, aku membawa hadiah untukmu!" ucapnya sembari meletakkan buket tersebut tepat di dekat batu nisan rahyun

Bukan hanya kali ini, melainkan setiap harinya, ia pasti selalu membawa buket bunga, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar, dan itu semua ia lakukan hanya untuk sang istri yang telah tiada.

Banyak sekali beberapa buket yang bunganya telah layu disana, dan setengah darinya sudah berbau tak sedap.

"Aku akan membersihkan makammu!"

Jimin mengulurkan tangannya untuk mengambil dedaunan yang kering dan menyingkirkannya dari makam rahyun, tak lupa ia juga membuang bunga yang sudah tak segar lagi.

Setelah beberapa menit ia membersihkan makam rahyun, ia pun kembali mendudukkan dirinya di pinggir makam rahyun dan menatap batu nisan yang bertuliskan nama indahnya.

"Rahyun" gumamnya sembari membelai batu nisan tersebut penuh cinta

"Rahyun, nama yang sangat indah untuk wanita sepertimu, nama yang sangat cantik bahkan terlebih lagi pemiliknya, nama yang diberikan oleh seorang suami istri untuk anak gadisnya yang sangat cantik ini"

"Rahyun, sosok wanita kuat yang telah menerjang banyak rintangan dan menelan pahitnya kehidupan hanya untuk seorang lelaki brengsek"

"Sakit dan tangis tidak membuatnya menyerah untuk memperjuangkan cintanya, ia gadis yang kuat, bahkan ia terus berusaha meski dirinya akan tumbang"

"Rahyun, itulah dirimu, cinta dan kasih sayang hanya ditujukan untukku, namun nasibmu tak beruntung, kau tidak mendapat balasan apapun dari lelaki yang kau cintai, kau hanya mendapat makian dan siksaan"

"Berkali-kali tangan ini menyakiti setiap inchi tubuhmu, dan berkali-kali mulut ini menyakiti segenap perasaanmu"

"Aku benar-benar menyesal atas perbuatanku padamu, aku bukanlah suami yang baik untukmu, aku tak bisa memberimu cinta, aku tak bisa memberimu kasih sayang, dan aku hanya bisa memberimu sejuta kesedihan"

"Hikss.... Maafkan aku.... Hikss"

Air mata jimin mulai mengalir deras, ia menumpahkan semua tangisannya saat ia kembali mengingat bagaimana rahyun tersiksa karenanya.

Semua perbuatan yang ia lakukan dimasa lalu adalah suatu kenangan buruk yang kini selalu menghantui pikirannya.

Ia bahkan berpikir bahwa rahyun sangat membencinya, ia juga berpikir bahwa rahyun tidak lagi mencintainya.

"Maaf, aku sudah membuatmu jadi seperti ini, Hikss... Maaf"

Jimin memeluk erat makam rahyun dan menumpahkan tangis sesalnya, ia benar-benar tak menyangka jika rahyun berkorban nyawa demi dirinya.

What's Wrong With My Husband? Where stories live. Discover now