2

2.2K 212 92
                                    

Ajaibnya, Yoongi masih sadar dan dia terlihat seolah tidak mengalami cedera parah ketika Hoseok menghampiri Yoongi. Beberapa orang juga sudah mulai menghampiri Yoongi, termasuk si penabrak.

"Yoon, astaga," komentar Hoseok sambil membantu Yoongi duduk. Dengan cepat Hoseok mengamati kondisi Yoongi. Ada luka gores di rahang kanan, luka di dagu dan kedua siku yang berhasil membuat kulitnya sedikit terkelupas dan luka gores di hasta kanannya. Hoseok ikut meringis ketika melihat Yoongi yang seolah menahan perih saat dia membantu Yoongi berjalan ke tepi -- ke arah minimarket yang tadi sempat Yoongi kunjungi. Dia melihat luka gores lain yang menghiasi tiga jari kaki kanan Yoongi.

"Maaf, ini salahku. Kita ke Rumah Sakit bagaimana?" tawar lelaki yang baru saja menabrak Yoongi.

"Lain kali hati-hati."

"Tetap perhatikan jalan walaupun jalanan sepi."

"Sebaiknya ke Rumah Sakit saja."

"Perhatikan apa yang ada di depanmu."

"Sudahlah, hargai dia karena mau berhenti dan menghampiri korban. Setidaknya ini bukan tabrak lari."

"Hei, kau tidak apa nak? Kalian lebih baik ke Rumah Sakit."

Beberapa orang mulai bersuara. Mulai dari menghujat pengemudi, menanyakan kondisi Yoongi hingga melerai orang yang kesal kepada penabrak yang mulai terlihat tidak nyaman.

"Aku tidak apa, kurasa tidak perlu ke Rumah Sakit," Yoongi menatap lelaki berdimple yang baru saja menabraknya. "Ini hanya luka gores..."

"Kau terbentur," potong si penabrak. "Sebaiknya kita ke Rumah Sakit, ayo kuantar."

Beberapa orang membenarkan.

"Iya Yoon, kita ke Rumah Sakit saja," Hoseok ikut membujuk.

"Tidak apa sungguh, kalian bisa melanjutkan kegiatan kalian. Terima kasih sudah memperhatikanku."

Kerumunan itu masih beberapa kali menanyakan keberadaan Yoongi hingga akhirnya mereka mengalah. Sekarang hanya tersisa Yoongi, Hoseok dan si penabrak.

"Sekali lagi aku minta maaf," ujar lelaki itu. Dia mengeluarkan kartu nama dari dompetnya dan menyodorkannya pada Yoongi. "Kumohon hubungi aku jika kau berubah pikiran dan memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit. Biar aku yang menanggung biayanya."

"Hmm baiklah," Yoongi mencoba berdiri. Dia mengajak Hoseok kembali ke restoran. Si penabrak yang bernama Namjoon -- dari kartu nama yang diberikannya kepada Yoongi -- juga ikut membantu mereka menyeberang.

"Namjoon-ssi?"

"Ya?"

"Apapun yang terjadi kau tidak perlu merasa bersalah."

Namjoon memandang heran pada Yoongi yang tersenyum ke arahnya. Namun dia memutuskan mengiyakan. Lelaki itu masih memikirkan perkataan Yoongi hingga mobil yang dikemudikan Hoseok melaju meninggalkannya.

*

Yoongi dan Hoseok kembali ke restoran. Hoseok segera meminta para karyawan menurunkan belanjaannya dan membantu Yoongi berjalan ke kamarnya, menjawab singkat ketika ada yang bertanya apa yang terjadi. Taehyung, salah seorang pelayan lelaki membantu Hoseok tanpa diminta.

"Kenapa darahnya tidak berhenti keluar? Padahal hanya tergores," gumam Hoseok.

Di sampingnya, Yoongi hanya diam tanpa berniat menjawab. Pikirannya berkecamuk, tapi apa yang terjadi saat ini kemungkinan besar adalah perwujudan dari perasaannya yang mengganjal belakangan.

"Hyungnim, kunci kamarmu dimana?" tanya Taehyung.

"Di tas yang dibawa Hoseok, ambillah."

Frozen (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang