ESCAPE | 2

79.1K 3.3K 438
                                    

Sekarang, aku di suruh seseorang memakai gaun berwarna hitam super ketat dengan rok sampai di pertengahan paha. Okay, aku masih bisa mentolerir, tapi tidak belahan dada yang rendah. Aku sudah seperti pelacur yang akan menggoda pria-pria berhidung belang.

Ya, nyatanya memang sekarang aku akan menjadi pelacur.

"Barbara! Kau sudah memakai gaun mu? Cepat sedikit! Sebentar lagi Ashton dan Calum akan menjemput mu!" teriak Selena dari luar tempatku berganti baju. Bisa di bilang Selena yang mengatur segala pakaian dan make up.

"Iya iya! Aku akan cepat!" balas ku tak kalah keras.

Tadi aku bertemu dengan salah satu pelacur milik Luke bernama Alice. Kasihan sekali dia, padahal dia baru berumur 18 tahun tapi nasibnya harus di jual oleh bibi kandung nya sendiri. Dia bilang padaku, kalau pelacur-pelacur diharuskan mendapatkan uang yang sebanyak-banyaknya dengan cara apapun. Tidak lupa dengan tip jika mereka bekerja dengan bagus. Apa lagi untuk pelacur perawan, harga sewanya lebih tinggi dari yang pelacur senior pun.

Perawan.

Kata-kata itu membuatku pusing. Aku takut kalau Luke tau kalau aku masih perawan dan aku akan di sodorkan dengan pria-pria tua bangka yang menjijikan, dan sudah mempunyai istri dan anak-anak yang banyak. Miris.

"Barbara, Ashton dan Calum sudah datang! Kau sudah memakai gaunmu belum?!"

Aku bahkan belum membuka pakaianku.

Dengan cepat aku menanggalkan semua pakaianku kecuali bra dan celana dalam. Aku langsung memakai gaun hitam gemerlap tersebut dengan terpaksa. Ugh, yang paling susah bagian dada karena terlalu ketat astaga.

"Hey kau yang di dalam. Kau sudah selesai belum? Atau kami berdua yang akan masuk!" Entah suara pria itu milik siapa. Yang pasti aku harus buru-buru.

Aku menggerai rambutku yang tadiku ikat dan sedikit mengacak-ngacaknya sedikit, lalu menyisir rambutku dengan jari-jari tanganku. Lalu, tak lupa memakai siletto dengan warna sepadan dengan gaunku.

"Iya aku siap," kata ku pelan. Entah mereka yang di luar mendengarnya atau tidak.

Entah kenapa kepalaku menjadi blank untuk mencoba kabur dari tempat penuh dosa seperti ini. Mungkin aku bisa mencari ide untuk kabur setelah aku agak relax dan tenang. Yang pasti, aku harus cepat-cepat mencari ide dan keluar dari tempat busuk ini.

Aku membuka tirai secara cepat, tapi pandanganku justru menunduk. Aku merasakan kalau Selena ingin memarahiku, apalagi dari tadi dia berteriak.

"Kau... Bidadari...." Suara seorang pria membuatku tertegun. Bidadari? Apa maksudnya? Aku mengangkat sedikit wajahku untuk melihat siapa saja yang sedang berdiri tidak jauh dariku. Ada selena dengan raut wajah marahnya, dan dua pria tampan. Entah siapa namanya. Pasti salah satu dari mereka yang mengucapkan bidadari.

"Selena! Kau pasti salah, masa Luke memperkerjakan wanita cantik seperti dia sebagai pelacur?" tanya salah satu pria itu. Dia berambut hitam gelap dan wajahnya seperti orang Asia.

"Aku tidak salah, Calum. Luke sendiri yang mengantarkan dia padaku. Sudah jangan banyak bicara. Lebih baik kalian berdua bawa dia," perintah Selena dan langsung di jalankan oleh mereka berdua. Dewiku kenapa tidak sedang berpihak padaku.

"Kau ikut kami berdua," ucap pria yang kuketahui bernama Calum.

Dua pria itu membawaku dengan mengapitku di sisi kanan kiri sehingga tidak memungkinkanku untuk melarikan diri. Untungnya mereka cukup tampan dan terlihat seperti pria baik. Setelah keluar aku di bawa masuk dengan mobil jeep army.

ESCAPEWhere stories live. Discover now