ESCAPE | 24

49.6K 2.5K 431
                                    

PANJANG BANGET CHAPTER INI!

Dedicated to all my lovely readers<3

***

Aku mengukir senyum tipis di wajahku untuk menanggapi perkataan Alonna. Seorang partner sex, tidak aneh jika Harry mempunyai partnex sex seperti Alonna yang mempunyai wajah cantik dan tubuh yang bagus. Tapi, Alonna adalah partner sex Harry yang sudah lama sekali tidak berhubungan. Aku terus menolak pikiranku yang terus menduga-duga jika aku hanya di jadikan partner sex oleh Harry.

"Ah tidak." Hanya dua kata itu yang keluar dari mulutku. Aku bingung harus berkata apalagi, faktanya aku sudah tau jika dulu Alonna dan Harry mempunyai suatu hubungan sudah membuatku cukup dan membuatku sedikit kecewa.

Alonna tiba-tiba tersenyum padaku. "Kalau begitu aku permisi duluan, senang berkenalan denganmu, Barbara." Ujarnya lalu menepuk pundakku dua kali.

Akhirnya aku sendirian sekarang.

Aku berbalik dan melihat pantulan wajahku yang terlihat sedikit lesu dan pucat di cermin. Menepuk pipiku agar tidak begitu terlihat lesu, kemudian mulai merias wajahku kembali yang luntur akibat di bilas dengan air. Untungnya aku selalu tidak lupa untuk membawa alat make up ku.

"Kurasa ini cukup." Kataku pelan lalu memasukkan alat make up ku ke dalam clutch.

Aku keluar dari toilet dengan sedikit terburu-buru dan langsung kembali ke tempat acara utama. Saat sampai, ternyata acara dansa telah di mulai. Beberapa pasangan tengah berdansa di hall utama, dan yang lainnya berpencar saling bercengkrama sambil menikmati hidangan.

Aku kembali ke mejaku yang sudah kosong dan menaruh clutch ku di atas meja. Meja yang aku tempati dengan keluarga Styles sudah kosong, pasti mereka tengah dengan urusan masing-masing.

"Kasihan sekali kau sendirian."

Aku langsung menengok ke samping saat mendengar suara itu. Luke tengah berdiri di sampingku sambil menyesap minumannya, dia melihat ke hall utama tempat acara dansa di laksanakan. Aku mengikuti arah pandangannya dan mataku sedikit penyipit melihat Harry yang tengah berdansa dengan seorang wanita. Ah, dia Cecilia.

"Kau tau, aku tidak mengenali orang-orang yang hadir di acara malam ini, Luke." Balas ku datar, lalu menyuruh satu pelayan menghampiriku untuk mengisi white wine gelasku yang kosong. "Kau juga kasihan, tidak ada wanita yang mau berdansa denganmu kan?" Kataku membalas ejekannya.

"Disini tidak ada wanita yang menarik, aku mempunyai kriteria wanita untuk menjadi kekasihku."

Mataku menatap ke sekeliling. "Alasan." Aku berkata pendek.

"Bagaimana jika kau berdansa denganku?" Tawar Luke sambil mengulurkan tangannya padaku. Dia kira aku akan menerima tawarannya untuk berdansa begitu saja?

Aku mengabaikan uluran tanganya. "Mengapa aku harus mau?" Tanya ku balik lalu bersidekap memandang Luke dengan tatapan remeh. Oh! Aku baru sekali melakukan ini pada Luke, dan aku merasa senang.

"Aku tidak ingin kita berdua di cap sebagai dua orang yang menyedihkan. Kau seharusnya lihat semua pria dan wanita muda yang datang malam ini sedang berdansa di hall."

Tanpa pikir panjang aku langsung menerima uluran tangan Luke. Ya, benar apa yang di katakan olehnya. Lagi pula aku ingin melihat Harry yang sedang berdansa dengan Cecilia. Aku terlihat seperti istri yang cemburu melihat suaminya dengan perempuan lain, padahal aku tidak tau kejelasan hubunganku dengan Harry.

Luke menarik tanganku secara paksa agar berjalan lebih cepat ke hall. Saat sampai di tengah-tengah hall dimana juga ada Harry dan Cecilia, kedua tangan Luke langsung berada di pinggulku, sedangkan kedua tanganku melingkar di lehernya. Terlihat dari ekor mataku, aku melihat Harry sama sekali tidak menunjukkan reaksi melihatku berdansa dengan Luke.

ESCAPEWhere stories live. Discover now