The Perfect Pilot [OPEN PO]

Chapter ● 21 ✈

Langit mengangguk pasrah, lalu duduk di bangku sambil memandangi kekasihnya yang sedang memasak dengan lihai.

Setelah selesai masak, Senja datang menghampiri Langit dengan semangkuk nasi liwet dan tempe mendoyan.

"Sepertinya, aku tak salah memilih calon istri," ujar Langit.

Senja tak merespon ucapan Langit, ia mengambilkan nasi dan lauk untuk Langit, layaknya suami istri.

Mereka pun memakan dengan kehening, setelah selesai makan mereka kembali ke kamar.

"Sayang, kamu bawa cemilan aku gak?" tanya Senja.

"Kayaknya ketinggalan deh, soalnya kan buru-buru," jawab Langit yang membuat gadis itu mendesah kecewa.

"Terus, aku ngemil apa?" tanya gadis itu sambil memanyunkan bibirnya.

"Di tas aku ada oreo," ujar Langit.

"Hmm ... kayaknya, di mobil ada keju, waktu tadi beli tapi gak di makan," ujar Senja.

"Kamu mau mengambilnya, ini udah malem," ujar Langit.

"Ayukkk!!" paksanya sambil menyeret lengan kekar milik Langit.

Mereka keluar hanya mengenakan piyama, tetapi gadis itu mengenakan piyama doraemon.

"Aku ambil kunci mobil dulu," ujar Langit.

Setelah mengambil kunci mobil, Langit menghampiri Senja yang sudah menunggu di depan pintu kamar.

"Gendong," pinta Senja sambil tersenyum penuh arti, Langit yang peka pun langsung membungkukkan badannya di depan gadis itu.

Banyak orang yang menatap aneh kearah sepasang kekasih ini. Ada juga yang menatap gemas.

Setelah mengambil keju, mereka kembali ke kamar.

"Ambil oreo-nya," perintah Senja.

Langit beranjak untuk mengambil oreo dan menyodorkannya kepada Senja.

Langit bingung, gadis ini ingin membuat apa. "Kamu mau buat apa?"

"Cheescake," jawabnya dan Langit hanya ber-oh ria.

Setelah beberapa menit, Senja kembali dengan semangkuk cheescake buatannya.

"Mauuu!!" rengek Langit.

"Gak boleh! Ini punya ku," tolak Senja sambil menjulurkan lidah.

Langit kembali cemberut karna tidak bisa merasakan cheescake buatan kekasihnya.

Senja tertawa lalu menyuapi sesendok cheescake buatannya kedalam mulut Langit. "Enak." puji Langit.

"Mau lagi, tapi suapin," pinta Langit.

Senja tersenyum dalam hati karna merasa beruntung memiliki kekasih seperti Langit.

Aku bersantai dengannya malam ini dengan penuh canda dan tawa.

🍭🍭🍭

Keesokan paginya seorang pria blasteran Italia-Indonesia itu. Merasa tidurnya terusik karna pantulan cahaya mahatari pagi yang masuk kedalam kamar dan mengenai wajah tampannya.

Ia bersembunyi di dalam tebalnya selimut dan kembali tertidur, karna semalam ia habis marathon movie bersama gadisnya, dan baru tidur pukul 02.00 dini hari.

"Sayang bangun, udah jam 8. Apa kamu gak mau berkeliling di sekitar sini?" ujar seseorang yang ku akui adalah gadisku. Yaampun pagi-pagi sudah berkicau saja, macam burung beo.