Namaku Senja Flisiya, aku seorang pelajar yang bersekolah di SMA Merpati. Aku akrab di sapa Senja oleh teman-temanku.
Aku anak dari pasangan Keno Rarendra, dan Jiwon Reseyo. Ayahku Pilot disebuah maskapai bandara yang terkenal, dan berasal dari Amerika lalu bertemu mamahku di Korea.
Mamahku berasal dari Korea dan hidup bersama suaminya di Indonesia.
.
Aku dan teman-temanku terkadang kita bertiga sering ke bandara.
Pasti kalian bingung kan? Kenapa kita sering ke bandara.
Ya jalan-jalan lah! Jawaban kalian salah.
Kami bertiga ke bandara hanya ingin melihat pesawat landing dan take off sepulang sekolah. Hm ... hitung-hitung cuci mata kalau ngeliat pilot yang ganteng. Kan lumayan.
Ya tuhan Nikmat mana lagi yang kau dustakan.
Oh iya! Aku lupa ngenalin sahabatku. Sahabatku bernama Raina Tiya dan Fanya Kanaya.
Sekarang kami bertiga sedang berada di kantin bandara, dan melihat pesawat yang sedang take off. Aku sedang gembiranya melihat itu sambil menghayal mempunyai calon imam berprofesi pilot.
"Ayuk, Ja!" seru Raina sambil menarik lenganku.
"Sabar! Tas ku belum ditutup." Ujarnya sambil menutup tas biru langitnya.
Raina dan Fanya meninggalkanku, aku pun berdecak sebal. Lalu berlari kecil untuk menyusul mereka. Aku tak sadar, bahwa aku menabrak seseorang di hadapanku.
Bruk!
Aku menatap seseorang itu dari bawah hingga atas kepalanya dengan ragu-ragu. Ternyata dia seorang pilot. Jas putihnya ternodai karena kopi yang ia bawa tumpah karna ulahku.
Dengan ragu-ragu ku meminta maaf padanya. "Ma--maaf om! Sa--saya nggak sengaja." ujarku dengan terbata-bata.
Pilot dihadapanku ini hanya menatapku dingin. Yang semakin membuatku keringat dingin. Ku bingung harus melakukan apa. Aku hanya bisa meremas ujung baju seragam sekolahku, dan ku ucapkan maaf sekali lagi padanya. "Mr. Sungguh, aku tak sengaja melakukannya." ujarku sambil menangkup kedua tangan dihadapan wajahku.
Setelah itu aku melesat pergi. Tetapi, lagi-lagi langkahku terhenti. Karena seseorang menghentikan langkahku. "Tunggu!" ujarnya dingin.
Aku berbalik badan dan ternyata pilot tampan itu yang berbicara. Kenapa aku sebut tampan? Wajahnya sangat sempurna seperti pahatan dewa yunani di tambah mata coklatnya yang gelap.
"Om, berbicara dengan saya?" Tanyaku ragu-ragu sambil menunjuk diriku.
"Iya," Balasnya dingin.
"A--ada apa ya om?" Tanyaku.
"Jangan panggil ku dengan sebutan 'om', umurku masih 22 tahun." Ujarnya dengan dingin.
"Ma--maaf." Cicitku.
"Kau harus bertanggung jawab! Kemeja putihku terkena tumpahan kopi, akibat ulah mu yang nakal seperti anak kecil!" Cibir pilot tersebut.
Aku yang tidak terima dimaki seperti itu pun menggeram kesal. "Lalu apa, yang harus ku perbuat? Tadi aku meminta maaf kepadamu tapi kau tak menjawabnya. Wajah dingin tak ber-ekspresi. Macam kulkas berjalan." Maki ku balik dengan perasaan kesal.
Menarik dan unik puji pilot tersebut dalam hati.
"Kau ikut denganku!" Tegas pilot tersebut sambil menarik lenganku dengan kasar.
Ku tarik kembali kata-kata ku yang tadi, dia tidak tampan melainkan kasar.
"Kau mau menculik ku, ya?" Ujarku sambil menahan perih di lenganku.
STAI LEGGENDO
The Perfect Pilot [OPEN PO]
Teen FictionSenja Flisiya, seorang gadis yang menyukai hal yang berbau penerbangan. Bertemu dengan pilot tampan di bandara, namun dirinya sedang menunggu sahabat kecilnya. Tetapi ia malah jatuh cinta kepada pilot tampan itu. Apakah sahabat kecilnya akan kembali...
![The Perfect Pilot [OPEN PO]](https://img.wattpad.com/cover/217775082-64-k314970.jpg)