1

140 9 0
                                    

- Bandara Soekarno Hatta -
Seorang Gadis Kecil yang manis nan cantik bak Tuan Putri Kerajaan datang dari italia ke Indonesia. Ya. dialah Ellara Ceicy Axexcel Maccquenza yang kerap disapa dengan nama Excel.

"Siang nona Excel" seorang body guard berbadan kekar menyapa gadis kecil itu. ya gadis kecil karna umur dia yang masih remaja dan badannya yang kecil tapi punya proporsi tinggi yang pas

"siang" ucap Excel yang membalas sapaan body guard itu

"kami body guard yang disuruh tuan Veer untuk menjemput nona" sahut salah satu body guard

Excel. Dialah anak dari seorang Veernando Devicio Maccquenza pemilik perusahaan terbesar di Asia yang sudah memiliki cabang di seluruh negara Asia. maka dari itu menjemput saja harus dengan body guard. itupun tak hanya satu. karna kalian pasti tau seorang kekhawatiran ayah dengan anak semata wayang putrinya kan? apalagi dia pemilik Perusahaan terbesar di Asia. tak sedikit orang yang biasanya mau menlenyapkan anggota keluarganya demi kejayaan bisnis bukan?.

"Aku pulang" Sapa Excel ke kakak dan papanya yang di meja makan

"Excell anakku. hey apa kabar" Sapa papa Excel

"not bad pah" Excel

"hm yaudah sana mandi habis itu makan ya" papa Excel

"iya pah" sahut Excel yang langsung pergi kekamarnya untuk membersihkan badannya

sedangkan kakak Excell yang masih bergelut dengan pikirannya
'kenapasih dia balik kesini lagi padahal kan udah bagus bagus disana. hih malah kesini lagi' batin Kakak Excel dengan geram

"pah aku sudah selesai. aku mau pergi" ucap Kakak Excel ke papah nya sambil meletakkan garpu dan sendok yang dipakai buat makan tadi

"Loh kok malah pergi sih adek nya pulang bukanyya di sambut malah main pergi aja" jawab papa Excel yang memandangi punggung anak sulung putra nya pergi.
" sebenarnya ada apa dengan mu nak" lirih papa Excel

- di sebuah cafe yang tak jauh dari rumah Excel -

seorang anak laki laki remaja yang mempunyai paras tampan dengan rahang yang tegas dipadukan alis yang tajam dan hidung yang pas, mata indahnya yang berwarna coklat hanzel sehingga ketika kaum hawa melihatnya seakan terbawa pesonanya. apalagi mengenakan kaos putih dan jaket senada yang sangat cocok dengannya sangat amat membuatnya terlihat tampan. siapa lagi kalau bukan Revan Alderie Maccquenza Kakak dari Excel dan anak sulung dari Veernando Devicio Maccquenza.

Ya! Revan pergi cafe yang jaraknya tak jauh dari rumah setelah tadi pamit kepada papah nya untuk pergi. Dia ke cafe untuk menenangkan pikirannya yang masih kacau dengan meminum kopi yang biasanya ia pesan di Cafe itu. Dia memang sering pergi ke Cafe itu ketika ada waktu luang maupun untuk menenangkan pikirannya.

Cafe itu terletak tepat di seberang jalan dengan jarak 3900 meter dari rumah Revan. Cafe yang bernuasa eropa dipadukan dengan iringan musik pop bergaya barat , dan suasana nya yang nyaman sehingga siapa saja yang menyinggahi seakan menenangkan pikirannya. Karna itu Revan pergi ke Cafe ini.

Ngomong ngomong tentang pikiran Revan yang Kacau , dibenaknya kembali berputar kejadian 5 tahun yang lalu

- 5 tahun yang lalu -

"hiks hiks m mamah kenapa paman?" tanya Revan kecil yang menangis sesegukan bertanya kepada paman nya

" i ibu kamu tertembak" jawab paman sambil memeluk Revan Kecil

"te tertembak? "Revan membulatkan matanya kaget dengan apa yang di katakan oleh pamanya "apa mama akan baik baik saja paman??" lanjut Revan

"kita tunggu dokter keluar" ucap paman yang masih memeluk Revan

CEKLEKK pintu ruang UGD terbuka nampak lah seorang dokter

Reveal : HatredWhere stories live. Discover now