16

197 12 0
                                    


Bel pulang berbunyi memecah keheningan di kelas XI IPA2. Semua murid-murid keluar dari dalam kelas dan menyisakan beberapa orang yang masih berada di dalam kelas.

"Rossy, kita diskusikan tugas dari Bu Hany, di rumah gue, ya." Reval menghampiri Rossy yang masih membereskan alat tulisnya.

"Akhirnya, ketemu sama mama mertua!" Pekik Eka dari kursinya seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah Reval.

Reval menghela nafas panjang, ia menggelengkan kepalanya, ia hampir lupa bahwa Eka pun adalah anggota kelompoknya, "Gimana, Ros, lo setuju kan?"

"Hemm, terserah, gue ngikut." Jawabnya singkat.

Ressa mendengus kesal, sebenarnya ia masih tak menerima disatu kelompokkan dengan Zaqy dan Kelly.

"Kita kerjain tugasnya dirumah gue aja." Ujar Ressa.

Zaqy dan Kelly hanya berdehem kecil seraya mengangguk menyetujui ucapan Ressa tanpa mau berdebat.

Sheika yang sedari tadi hanya diam dikursinya lantas membuka suaranya, "Tito, kita gimana?"

Tito menoleh menatap Sheika kemudian berpikir sebentar, "Kayaknya gak bisa, deh. Di rumah gue, kebetulan lagi ada kegiatan."

Sheika menganggukkan kepalanya paham, "Kalo gi--"

"Dirumah gue." Arsya memotong ucapan Sheika dengan cepat tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel yang sedari tadi ia mainkan, kemudian beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kelas.

"Sya, tunggu!" Pekik Zaqy kemudian pergi meninggalkan kelas diikuti oleh Reval di belakngnya, "Gue duluan guys!!" Seru Reval.

"Pulang kuy, " Ressa berucap lemah.

Sheika beranjak dari duduknya merangkul bahu Ressa lembut kemudian tersenyum hangat, "Udah lah, gak usah kesel gitu. Selalu ada hikmah dibalik semuanya," ucap Sheika yang diangguki oleh Rossy yang berada disamping Ressa.

"Semoga aja," ucap Ressa kemudian tersenyum membalas rangkulan Sheika dan Rossy mengajaknya pergi meninggalkan kelas.

"Sheika," panggil Kelly dengan nada tak bersahabat.

Sheika dan kedua temannya menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menatap Kelly yang sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Sheika mengangkat sebelah alisnya, "Kenapa?"

"Jangan sampe lo cari-cari kesempatan buat deket-deket sama Arsya, kalo engg--"

"Maksud lo apa ngancem temen gue! Emang lo siapanya Arsya?? Suka-suka Sheika dong mau deket-deket sama Arsya juga, lagian lo kan bukan siapa-siapanya Arsya?" Ressa berseru kesal hendak berjalan menhgampiri Kelly.

Namun belum sempat Ressa melangkahkan kakinya, Sheika dengan cepat mecekal tangan Ressa dan menggelengkan kepalanya.

Sheika menoleh menatap Kelly yang juga sedang menatap kearahnya dengan tatapan sinis, "Tenang aja, gue gak akan deket-deket sama Arsya, lagian disana juga ada Tito, kan? Jadi lo tenang aja," ucap Sheika.

Sheika memegang tangan Rossy dan Ressa untuk pergi meninggalkan kelas.

Ressa menoleh kebelakang menatap Kelly dan memelototinya dengan tajam.

* * *

Di depan sebuah rumah megah dan mewah seorang gadis berdiri diam tak berkutik menatap gerbang yang menjulang tinggi.

"Buset ini rumah atau istana? Perasaan rumah gue juga gede tapi gak segede dan semewah ini, deh." Gumam gadis itu.

Tintin!!

He's My BoyfriendWhere stories live. Discover now