3

371 16 0
                                    


Pria dengan pakaian kusut dan rambut yang acak-acakan berjalan gontai memasuki kelasnya yang belum terdapat guru itu.

"Sya lo dari man-" belum sempat Reval selsai bicara, ucapannya terhenti kala suara ketukan pintu terdengar membuat semua yang ada di dalam kelas mengalihkan perhatiannya ke arah sumber suara.

Dari balik pintu muncullah seorang wanita paruh baya sekitar umur 30-an memakai seragam khas Guru disertai kaca mata yang bertengger di hidungnya memasuki kelas 2-A.

"Selamat pagi anak-anak!" Serunya menyapa murid kesayangannya dengan senyum sumringah, dia adalah bu Vega wali kelas 2-A.

"Pagi, bu," jawab semua murid serempak membuat senyum Bu Vega semakin mengembang.

"Ibu punya kabar gembira loh!" Seru Bu Vega antusias.

"Kabar apa, Bu?" Tito yang notabennya adalah sang ketua kelas bertanya penasaran.

"Kita.." Bu Vega menggantungkan ucapannya membuat semua murid semakin penasaran, "bakal kedatangan murid baruuu!!!" Sambung Bu Vega yang langsung disambut oleh tepuk tangan para murid kecuali Arsya si cowok dingin yang kini duduk menatap Bu Vega tak tertarik.

"Cewek apa cowok, Bu? kalo cewek, cantik gak bu?" Tanya Zaqy menyahut dari sebelah Reval yang sudah mulai tertarik dengan ucapan Bu Vega.

"Emmm, kasih tau gak yah," ucap Bu Vega seraya mengetukan-ngetukan jari telunjuknya ke dagu seperti tengah berpikir.

Toktoktok!

Terdengar suara ketika pintu membuat semua murid yang tengah menatap Bu Vega segera mengalihkan perhatiannya ke arah pintu.

Dengan cepat Bu Vega berjalan mendekat ke arah pintu dan membukakkan pintu kelas.

"Selamat pagi, Pak" sapa seorang pria yang paruh baya yang notabennya adalah kepala sekolah SMA ANTARTIKA.

"Ahh, Pak kepala?! Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Bu Vega dengan sopan seraya membungkukkan badanya menghormat.

"Saya hanya ingin mengantarkan dia," ucap PaK Kepsek diikuti dengan munculnya seorang gadis yang sedari tadi bersembunyi dibalik punggung Pak Kepsek.

"Oh baik, Pak. Terima kasih," ucap Bu Vega sopan seraya tersenyum manis

"Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Pak Kepsek lalu berjalan menjauh meninggalkan Bu Vega dan gadis itu.

"Ayo masuk," ajak Bu Vega pada gadis itu membuatnya mengangguk kecil mengiyakan.

Bu Vega berjalan memasuki kelas diikuti oleh seorang gadis yang tadi di antarkan oleh Pak Kepsek membuat semua murid memandang ke depan tanpa berkedip.

"Nah anak-anak, dia adalah murid baru yang akan menjadi teman kalian, gimana cantik, kan?" Bu Vega tersenyum seraya menatap semua muridnya yang malah terdiam tak bersuara, terutama para siswa laki-laki yang malah menatap gadis yang berada di samping bu Vega dengan binar bahagia disertai mulut yang menganga lebar.

Kepala Bu Vega menggeleng, sifat mata keranjang murid asuhnya sudah mulai berapi-api setelah melihat yang bening-bening.

"Coba perkenalkan dirimu," titah Bu Vega pada gadis yang berdiri disampingnya seraya menundukkan kepalanya.

Dengan rasa gugup, gadis itu mengangguk mengiyakan lalu ia maju satu langkah, menarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara.

"Hai, namaku Sheika, em.. s..semoga kita bisa berteman dengan baik," ucap gadis yang tak lain adalah Sheika dengan gugup.

"Baik, terima kasih Sheika." Bu Vega menatap semua muridnya satu persatu kemudian berujar, "ada yang ingin ditanyakan?"

Zaqy yang notabennya paling suka sama yang bening-bening pun segera mengacungkan tangannya lebih cepat dari para cowok lain. "Udah punya pacar belum? Siapa tau nanti kita bisa jadian."

He's My BoyfriendOnde histórias criam vida. Descubra agora