Sadina menghela nafas berat, bagaimana bisa ia meninggalkan Diray adik serta keluarga yang ia punya satu satu nya dan harus menderita karena ia meninggalkannya untuk selamanya

"Tolong beri aku obat penangkal rasa sakitnya, aku tak bisa jika harus operasi karena itu sangat tidak memungkinkan" kata Sadina.

"Kalau begitu rawat inap" seru dokter itu menyarankan nya lagi.

"Tidak, itu hanya akan membuat adik ku curiga dan sedih" kata Sadina yakin, Dokter pun tak dapat lagi membujuknya ia mengambil beberapa obat dan memberikannya, setelah itu Sadina berjalan meninggalkan rumah sakit dengan pikiran kacau, siapa yang akan tenang bila kematiannya sudah di prediksi? Tentu saja itu tak akan enak makan dan tak akan tenang melakukan apapun.

✦✦✦

Arsha berjalan dikoridor bersama Diray keduanya tampak begitu akrab dan bahagia
Membuat orang orang iri karena bisa seakrab itu dengan Diray cowok yang paling di minati oleh setiap kaum hawa di sekolah ini

"Hari ini ada ulangan" kata Arsha mengalihkan pembicaraan nya, Diray tampak terkejut dan bingung

"Jangan bilang kamu lupa" tegur Arsha memiringkan kepalanya membuat Diray tertawa kecil

"Gue gak lupa sama ulangannya, tapi gue hanya lupa buat contekan" seru Diray cengengesan.

"Ulangan mana boleh nyontek" sindir Arsha.

"Iya deh yang pinter mah bebas" cibir Diray keduanya terkekeh dan memasuki kelas yang tampak ramai

Arsha menyimpan tas nya di bangku ia menyadari sesuatu sejak masuk tadi yaah tatapan Evan yang membuatnya sedikit risih, Arsha menoleh dan benar saja Evan sedang menatapnya dan tersenyum, Arsha pun membalas nya dengan senyuman tipis dan duduk menghadap ke depan

"Mampus gue belum belajar, sekarang ulangan fisika" seru Vino menghadap ke bangku Diray dan Arsha.

"Apa? Gue juga sama"seru Diray acuh dan membuka bukunya.

"Masih ada 15 menit buat belajar" kata Arsha pada keduanya.

"15 menit gak cukup buat menghafal rumus"keluh Vino dan mengeluarkan bukunya.

Arsha hanya tersenyum simpul dan memperhatikan Diray yang kini sedang serius, dan melihat sekeliling semua orang sibuk dengan aktivitas masing masing bahkan Rayen hanya mendengarkan musik di headphone nya

15 menit berlalu, bell berdering tanda masuk seorang guru yang tak pernah absen ini selalu datang tepat waktu

"Pagi anak-anak, ingat bukan hari ini kita ulangan"seru Bu Mia dengan ramah

"Yaaah..." keluh murid murid, "Baiklah, masukan semua bukunya tak ada buku di atas meja dan keluarkan alat tulis kalian, Reno silahkan di bagikan" seu Bu.Mia, Semua murid pun menurut patuh meski memang malas

Reno segera membagikan kertas ulangan dan membagikan tempat duduk yang telah di atur oleh Bu.Mia beberapa menit kemudian semua murid selesai di pindahkan tempat duduk nya secara acak dalam absen

Absen acak membuat para murid mengeluh karena duduk dengan orang yang tak mereka inginkan tapi ada juga yang beruntung bisa sebangku dengan temannya

Arsha menoleh pada cowok di sebelahnya yaitu Rayen yang berhasil sebangku dengannya, sedangkan Diray dengan musuh nya yaitu Evan terlihat dari tadi keduanya tampak memasang wajah tak suka satu sama lain

The Cat Girl ✶Completed✶जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें