" Hancur "

221 6 3
                                    

Denganmu adalah
Patah Hati paling
SENGAJA 

Dira Dinata

***

Waktu terasa begitu cepat dan besok Ujian Sekolah akan dilakukan. Dira merasa sangat percaya diri karna sudah hampir sebulan Dira belajar bersama Putra dan Putra sangat membantunya.

Dira menatap Rendi yang sedang memakan makan siangnya. Dira senang Rendi juga semangat untuk belajar.

" Ren "

Dira ingin menanyakan kesiapan Rendi untuk ujian besok tapi bel tanda ada yang datang membuatnya mengurungkan niatnya dan pergi untuk membukakan pintu.

Seperti tersambar petir, Dira menatap kaget orang yang berada didepannya. Bagaimana bisa dia  tau tempat ini ? Dan bagaimana mungkin dia tersenyum penuh kemenangan seperti itu ?

Orang itu menabrak Dira lalu masuk tanpa permisi. Dira masih kaget dengan situasi yang sedang terjadi saat ini. Dira menutup pintu dan kembali ke tempatnya. Mata Dira seakan terbakar dan hatinya seperti teriris melihat Rendi dan orang itu berciuman walaupun sekilas.

Air mata Dira jatuh tapi dengan cepat Dira menyekatnya. Dira mencoba terlihat seperti biasa dan duduk ditempatnya.

" Sayang, suapin aku donk " ucap orang itu

Rendi menyuapinya dengan manja. Mereka bercanda tawa tanpa memperdulikan Dira.

" Dir, makasih yah " ucap orang itu

" Untuk apa " jawab Dira acuh

" Udah cape-cape siapin makanan untuk pacar gue . "

Sakit. Yah itu yang Dira rasakan. Dira menatap Rendi penuh luka

" Santai aja itu tugas seorang ISTRI " Dira menekan kata Istri sambil menatap Orang itu 

" Lu tenang aja setelah kita lulus, gue akan gantiin tugas lu kok. Ia kan sayang " orang itu menantap Dira seolah merendahkan

" Maksud lu " susah sekali Dira meyakinkan dirinya dengan apa yang baru saja didengarnya

" Kalian cerai setelah tamat dan gue yang akan gantiin posisi loh "

Deg. Bagai dihantam benda keras disekujur tubuhnya, Dira merasa sangat lemah mendengar ucapan orang tak tau malu itu.

Cerai ? Bahkan Dira tak pernah mengucapkannya bahkan dalam hatinya.

" Ren, apa bener kata Gladis ? "

Yah cewek tak tau malu itu adalah Gladis. Rendi menatap Gladis sekilas lalu menatap Dira. Rendi bisa melihat luka dalam tatapan Dira. Jujur Rendi merasa sakit dengan tatapan penuh luka itu. Tatapan yang tak ingin Rendi liat karna mampu membuat hatinya ikut sakit.

" Jawab Ren " suara Dira bergetar

" Aku butuh udara seger " Rendi pergi tanpa menoleh pada Dira

Gladis merasa kesal karna Rendi tak mengiyakan ucapannya. Gladis pergi mengikuti Rendi. Setelah mereka pergi Dira menangis sejadi-jadinya, hatinya terlalu sakit dengan semua itu.

" Siapa yang harus gue benci Ren ? Gladis, lu atau diri gue sendiri. "

Hampir sejam Dira menangis. Tapi rasa sakitnya belum juga hilang. Dira menyekat air matanya lalu bangun dan mengambil kunci mobilnya. Dira juga butuh udara segar.

-

" Kamu ngapain sih ngomong kayak gitu " Rendi menatap tak suka pada Gladis

" Aku salah yah sayang, aku hanya bilang yang sebenarnya kan ? "

HURT ( DIRA DINATA )  ✅✔☑Where stories live. Discover now