" Berdua "

103 10 0
                                    

Jangan menangis
Karna orang lain
INGET lu Milik gue

Rendi

***

Dira terus menangis sambil menghubungi Putra. Hatinya semakin sakit karna Putra tak mengangkat panggilannya.

" Kamu kenapa sih Put, aku salah apa sama kamu hiks hiks. Dia siapa hiks " Dira masih terus menghubungi Putra

Rendi masuk kedalam kamar dan melihat Dira yang sedang menangis. Rasa kesal merasukinya.

Dira segera menyekat air matanya, dia tak ingin Rendi memarahinya karna menangisi cowok lain.

" Lu udah pulang, lu mau makan apa biar gue masakin " Dira ingin bangun dan membuatkan makanan untuk Rendi

" Gak usah , kita makan diluar  " Rendi melepaskan bajunya

" Eh lu ngapain, ganti baju lu diruang ganti sana " Dira menutup matanya karna melihat Rendi yang melepaskan bajunya

" Emang kenapa, lu istri gue dan ini kamar gue jadi suka-suka gue lah mau ganti dimana " Rendi menahan tawanya melihat pipi Dira yang sudah semerah kepiting rebus.

" Tapi Ren " Dira membuka matanya dan melihat dari cela jarinya " Ahhhhh " Dira menutup matanya dan membalikan badanya

Disaat Dira melihat Rendi, Rendi sengaja membuka celananya. Sontak Dira berteriak histeris dan Rendi tertawa terbahak-bahak.

" Gak ada rencana bangun buk " Goda Rendi yang melihat Dira masih pada posisi telungkupnya

" Lu udah ganti apa belum " Dira masih pada posisinya

" Yah udah lah, kenapa lu mau lihat ? " Rendi terus mengoda Dira

" Apaan sih lu " Dira balik dan melihat Rendi sudah rapi dengan jasnya

" Ngapain pasang muka bingung gitu " Rendi semakin merasa lucu dengan ekspresi bingung Dira. Imut " Ganti baju lu, kita makan diluar " lanjut Rendi

" Makan dimana sih sampai lu harus serapi itu, pake jas lagi. " tanya Dira lalu bangun dari tempat tidur

" Udah lu gak perlu tau. Intinya ganti baju lu dan dandan secantik mungkin. Gue tunggu didepan " ucap Rendi

" Apa Rendi ngajakin gue nge-date " gumam Dira sambil tersenyum.

Dira memilih gaun coklat selutut bermotif bunga dan heels coklat serta tas coklat kecil. Rambut yang dilepas serta make up naturan menambah kecantikannya. Setelah selesai Dira keluar dan mendapati Rendi sedang duduk sambil bermain game

" Ehmm "

Mendengar suara Dira, Rendi mengangkat mukanya dan menatap tak percaya dengan apa yang ada didepannya.

" Istri gue bidadari njir " batin Rendi

" Ngapain liatnya kayak gitu ? Make up gue jelek yah ?" Dira merasa tersipu dengan tatapan Rendi

Rendi tersenyum dan mendekat pada Dira. Jarak mereka semakin dekat, Dira menutup matanya dan memegangi bajunya. Jujur Dira belum siap dengan itu.

Detak jantung mereka sudah seperti banteng yang melihat kain merah. Disaat jarak mereka semakin dekat Rendi melihat Dira seperti belum siap.

" Gue gak akan ngelakuin itu kalau lu nya belum siap " Ucap Rendi tepat ditelinga Dira

Ucapan Rendi yang tepat ditelinga Dira membuat bulu kuduknya merinding. Tapi Dira senang Rendi bukanlah cowok pemaksa.

HURT ( DIRA DINATA )  ✅✔☑Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu