Jangan salah paham, mereka makan bukan dari masakan sendiri. Mereka pesan.

Dira sesekali melirik ke arah Rey yang fokus dengan makanannya.

DIA GAK MARAH KAN SAMA GUE?

YA KAN GUE BENERAN GAK BISA MASAK.

Merasa terganggu, Rey melirik ke arah Dira, membuat Dira mengalihkan pandangannya secepat kilat.

Rey menghentikan kegiatan makannya, ia kemudian meneguk air putih.

Tuk.

Rey kembali meletakkan gelasnya di atas meja, "kamu ngapain?" ucapnya sembari melirik Dira dengan tajam

Dira mengerjapkan matanya, ia kemudian menggelengkan kepalanya tanpa mengalihkan pandangannya dari piringnya.

Ding ding ding ding ding ding ding..

Handphone Rey berdering, menandakan seseorang meneleponnya.

Rey mengalihkan pandangannya dari Dira ke layar handphonenya, ia kemudian mengambil handphonenya yang terletak di atas meja dan berdiri mengangkat teleponnya.

"Habisin" ucap Rey kepada Dira

Rey kemudian sedikit melangkahkan kakinya menjauhi Dira, berbicara ditelepon.

Dira mengerutkan dahinya, "tumben" gumamnya

Dira kembali memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya, ia melirik sekilas ke arah Rey.

Dira kembali menatap makanannya, BURUAN ABISIN!

Dira kemudian memakan makanannya dengan terburu-buru, membuat Rey mengerutkan dahinya saat melihat Dira.

Apa yang di lakukan istrinya?

ABIS INI LO BEBAS, DIR!

BURUAN ABISIN!

Makanan Dira hampir habis, ia mengunyah makanan di dalam mulutnya dengan cepat.

Setelah selesai, Dira segera meminum air putih dan membereskan peralatan makan mereka dengan terburu-buru.

Dira kemudian bergegas menuju wastafel.

Rey kembali mengerutkan dahinya, "duduk!" ucapnya dengan cepat

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia melirik ke arah Rey sembari mengerutkan dahinya.

MAMPUS.

Rey memutuskan sambungan teleponnya, ia kemudian melangkahkan kakinya menuju meja makan.

Rey kembali duduk, membuat Dira mau tak mau ikut duduk di hadapan Rey.

Rey menatap Dira dengan tajam, membuat Dira meneguk salivanya dan mengalihkan pandangannya, menghindari tatapan tajam Rey.

"Kamu ngapain?" ucap Rey

Dira menggelengkan kepalanya tanpa sedikit pun melirik ke arah Rey, membuat Rey memelototinya.

Dira kembali meneguk salivanya.

"Cepat bilang" ucap Rey dengan tegas

"Gapapa!" ucap Dira dengan cepat

Rey menatap Dira dengan tajam, "gak sopan" ucapnya

Dira menutup bibirnya dengan rapat, ITU KAN REFLEKS!

"Anindira Maheswari" ucap Rey

"Iya, Pak" ucap Dira

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now