27. Kenyataan (2)

1.2K 47 31
                                    

Stay safe everyone

happy reading💛

Sesampainya di tempat itu Key menangis sejadi jadi nya. Tidak disangka itu akan terjadi secepat ini.

Tubuh Key tertunduk lemas, melihat orang yang pernah menjaga nya sewaktu ia sakit, hanya bisa terlentang tak berdaya dengan cairan merah yang menyelimuti wajah na di pinggir jalan.

Sebelumnya Lio juga sempat tidak percaya. Dia tidak bisa membiarkan adiknya itu menangis seperti ini. Rasa sesak di hati Lio saat adiknya menangis. Ia tak kuat jika adiknya sekarang rapuh.

"Sabar Key" ucap Lio memperkuat Key, hanya itu yang Lio bisa ucapkan.

"Ayo bawa kerumah sakit, jangan diliatin aja!" ucap Key dengan suara serak

"Maaf dek, korban tidak bernyawa lagi" ucap salah satu warga yang berada disana

Jleb...

Seperti ada ratusan pisau yang menusuk nya saat ini. Sakit. Karena ia tak kuat lagi untuk melihat kakak kelas nya yang sudah tidak bernyawa dalam keadaan yang sangat tidak layak.

Key berlari menghindar dari kerumunan itu. Lio yang sigap langsung mengejar adik nya.

"Key, jangan gitu" ucap Lio

"Gitu apanya bang?! Kenapa harus dia? Kenapa bukan orang lain aja. Hiks..." ucap Key

"Mungkin tuhan sayang sama dia, tuhan kangen sama dia, kita juga pasti kembali kepada-Nya" ujar Lio

"Tapi Key gak suka kalo dia pergi dalam keadaan kayak gini. Hiks.." Air mata Key meluncur dengan cepat

"Yaudah, key harus sabar. Ikhlasin key! Jangan egois gitu, nanti dia malah sedih" ucap Lio

Sore pun tiba...

Key tengah bersiap untuk melihat memakamkan kakak kelasnya itu.

"Key udah siap?" Tanya Lio

"Udah bang" jawab Key

"Yaudah kuy" Ajak Lio dan Key hanya mengangguk kecil.

Sesampainya di sana. Key langsung mendekap tubuh Enggar yang saat itu memang Enggar lah yang ada di hadapan nya.

"Kak, aku gak mau dia pergi" ucap Key

Enggar yang merasa tidak enak pun, tidak berani bicara sepatah kata apapun. Kekasih nya meminta musuh bebuyutan nya untuk kembali lagi. Ah tidak mungkin sekali pasti nya.

"Kak kok diem sih" Ucap Key kesal

"Ha?" ucap Enggar

"Ih ngeselin bego" ucap Key keceplosan

"Lucu banget sih" ucap Enggar sambil tersenyum

"Masih sempet-sempet nya lo nge gombal anjir, udah ayok masuk" pukul Lio

"Bodo amat sih, sewot aja" ucap Enggar

Key tercengang mendengar itu, lagi lagi Key di buatnya bingung dengan kulkas satu ini. Terkadang ia bisa sedingin kutub, bahkan melebihi. Dan kadang juga ia bisa menjadi fakboi cap kelinci yang berbicara nya panjang tanpa adanya sifat dingin yang menyelip.

* * *

Terbujur lemas tak berdaya, yang hanya di tutupi sebuah kain putih yang tertutup di seluruh tubuh.

Bahu Key bergetar saat memasuki rumah Arga yang dimana ia sudah terlentang di tengah-tengah mereka dengan kain putih

Sedari tadi Enggar hanya memeluk bahu Key dari samping, ia tidak ingin hal yang tidak di inginkan terjadi.

ENGGAR (COMPLETED)✔Where stories live. Discover now