23. Pertandingan

1.1K 41 33
                                    

"Selamat pagi anak anak" ujar bu Sinta

"Selamat pagi bu" ucap seluruh murid kelas 9A

"Hari ini ibu akan membagikan hasil ulangan kalian yang kemarin" ucap bu Sinta

"Gue dapet nilai berapa ya"

"Semoga gak remed"

"Gue pasrah"

"Gue gak belajar woi, semoga aja gak dibawah kkm"

"Duh deg-deg an gue astaga!"

Itu semua beberapa celotehan dari murid kelas 9A. Key yang mendengar itupun menutup telinganya. Ia rasa kata kata itu tidak perlu di ucapkan, apalagi teman sekelas nya ada yang bilang kalau dia tidak belajar, tapi berharap dapat nilai tidak di bawah kkm. Sungguh tidak masuk akal.

"Keysa adelasyafa" Key yang mendengar namanya disebut, ia segera maju ke depan untuk mengambil kertas hasil ujian matematika nya kemarin.

90. Ia tidak percaya dengan nilai itu, bagaimana bisa Key mendapatkan nilai yang besar, padahal ia tidak belajar sebelumnya.

"Berapa lu Key?" Tanya Cahya

"Liat aja sendiri" balas Key lalu fokus ke jendela kelas nya lagi

"Anjir 90" ucap Cahya

"Gilaa gilaaa!!" Ucap Lana

"Kan udah gue bilang, kalo Key itu belajar gak belajar sama aja nilai nya besar, otak nya kan titisan setan" ucap Cahya

"Setan anjir haha" ucap Cahya tertawa

"Hahaha" balas Lana

"Berisik" ucap Key

"Yaudah iya" ucap Lana dan Cahya ber barengan

"Btw lo berapa Rey?" Tanya Lana

"Gue 90" jawab Rey santai

"Anjir, nyontek ya lo?" Ucap Cahya

"Gak lah gila" balas Rey

"Apa jangan-jangan Key yang nyontek Rey?" Ucap Lana

"Iya jug一" ucap Cahya

"Key gak nyontek, gue liat Key belajar kemaren pas di taman belakang sekolah" jelas Rey memotong perkataan Lana

Cahya dan Lana hanya ber 'oh' ria

------

Di lain tempat. Enggar dan teman satu tim nya sedang berlatih untuk pertandingan futsal nanti sore

"Enggar semangat!" Ucap Rani

Lagi dan lagi Enggar selalu mendengar kalimat itu. Ia risih dengan kalimat yang Rani ucapkan kepada nya, untuk sekarang ia masih tidak menggubrisnya. Tetapi jika Rani sudah kelewatan, Enggar akan melakukan sesuatu, apalagi kalau ada sangkut pautnya dengan Key.

Beberapa menit kemudian. Enggar duduk di pinggir lapangan untuk melepas lelah nya.

Rani yang melihat itu, mendekati Enggar sambil membawakan minum untuk nya "Ini minum untuk kamu". Tapi Enggar sama sekali tidak merespon nya.

"Please kali ini aja ya...sayang" ucap Rani. Seperti tadi, Enggar risih dengan ucapan Rani. Akhirnya ia memilih untuk pergi dari sana dan kembali bergabung ke lapangan.

"Ihh kapan sih lo peka gar" desis Rani sambil menghentakan kaki nya

------

"Key gue ada berita!!!" Ucap Cahya

ENGGAR (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang