33

3K 190 10
                                    

Sakura, mikoto dan izumi menyambut keluarga obito dengan baik, suasananya menjadi semakin nyaman saat mereka mengobrol bersama di meja makan.

Senda gurau serta kepribadian yang baik dari para istri uchiha ini membuat mereka mudah untuk mengakrabkan diri.

Setelah makan siang para wanita langsung merapikan meja makan sementara fugaku mengajak sasuke, itachi dan obito untuk mengobrol di ruang kerjanya.

"Obito, bagaimana kabarmu?" Tanya fugaku.

"Baik, seperti yang kau lihat" jawab obito.

"Mengapa kau tak kembali kerumah?" Tanya fugaku.

"Aku pemulihan cukup lama, lagi pula aku tak ingin kembali kedalam keluarga yang telah lama mengekang ku" ucap obito.

Fugaku mengangguk paham.

"Jadi perkebunan itu milikmu paman?" Tanya sasuke.

"Iya, aku mendapatkannya sedikit demi sedikit" jawab obito.

"Begini obito ini soal posisi mu di Uchiha Group" ucap fugaku.

Suasana seketika menjadi tegang.

"Aku tak perduli" ucap obito sinis.

"Dengarkan dulu, sekarang kau punya shin dan ini demi haknya yang turun dari mu" ucap fugaku.

"..." Obito terdiam, dia cukup paham dengan maksud fugaku.

"Jadi?" Ucap obito sedikit penasaran dengan maksud fugaku.

"Aku ingin memberi tahumu dulu sebelumnya bahwa aku dan keluargaku tak pernah mengambil apapun yang telah lama menjadi milikmu, aku hanya mengelolanya, bahkan saham yang Madara berikan masih atas namamu, karena aku yakin kau akan kembali" ucap fugaku.

"Itu benar paman" itachi sebagai anak sulung yakin dengan apa yang ayahnya katakan.

"Jiak kau tak ingin kembali sepenuhnya jadilah dewan direksi, pemegang saham dan kembali secara tidak langsung, cepat atau lambat kau harus menunjukkan dirimu" ucap fugaku.

"Akan ku pikirkan" jawab obito.

"Dan soal mansion utama, kau bisa membiarkannya dan memberikannya kemudian hari pada shin, karena itu telah menjadi milikmu" ucap fugaku.

"Itu juga akan ku pikirkan" jawab obito.

Fugaku cukup lega melihat respon obito yang lebih melunak dari sebelumnya.

"Baiklah kita sudahi saja pembicaraan ini, mari kita bergabung bersama para istri diluar" ucap fugaku untuk memecahkan suasana yang sudah sangat kaku ini.

"Baik ayo paman" ajak itachi.

Merekapun akhirnya bergabung bersama para istri yang sedang bersenda gurau di taman belakang, sementara izura sedang bermain bersama shin.

Taklama kemudian obito mengajak anak shin dan rin istrinya untuk pulang. Karena jarak rumah mereka yang cukup jauh, semua ini obito lakukan agar mereka tidak sampai rumah terlalu malam.

"Paman, bibi kami pamit dulu" ucap obito.

"Iya, pikirkan baik-baik apa yang ku sampaikan obito" ucap fugaku.

"Baik, sasuke, itachi dan yang lain kami pamit dulu" ucap obito pada yg lain.

Sakura dan izumi bergantian memeluk rin. Sementara izura memeluk shin.

"Kak shin nanti main-main lagi ya kesini, masih banyak yang belum izura tunjukan" ucap izura.

"Iya, izura terima kasih untuk tur keliling rumah hari ini hehe" ucap shin dan izura menanggapi dengan senyuman yang manis.

"Rin, sering-sering main kesini ya, nanti kita coba masak lebih banyak kue" ucap mikoto pada rin kemudian memeluknya.

"Iya bi" ucap rin senang melihat respon positif dari seluruh anggota kelurga fugaku.

"Semuanya kami pamit dulu ya" ucap rin kemudian membawa shin untuk menyusul obito yang sudah menyalahkan mobil.

Setelah obito dan keluarga kecilnya pergi, sakura dan sasuke memutuskan untuk menginap sebelum akhirnya pindah ke apartemen sasuke esok hari.

"Sasuke bangun, ini sudah siang" ucap sakura membangunkan sasuke.

"Sebentar lagi sayang" jawab sasuke sambil menyamankan posisinya pada tempat tidur.

Sakura menggeleng melihat kelakuan sasuke.

"Ayo cepat bangun kita ada dirumah ayah mu sasuke, kita harus segera turun untuk sarapan bersama" ucap sakura.

Tak lama terdengar ketukan pintu.

"Paman, bibi ayo turun kita sarapan" teriak izura dari balik pintu.

"Tuh kau dengar kita sudah dipanggil" ucap sakura sambil mendorong bahu sasuke.

"Iya izura sayang, sebentar lagi kami turun" ucap sakura sedikit berteriak.

"Ayo bangun, aku siapkan bajumu segera mandi, aku akan turun duluan membantu ibu" ucap sakura.

"Hmm" gumam sasuke.

"Cepat bangun, aku akan turun, kalau kau tak bangun dan turun aku marah ya..." Ucap sakura kesal.

"Iya-iya sayang aku bangun" ucap sasuke refleks bangun dan langsung menghampiri sakura untuk mengecup pipinya.

"Ihh mandi sasuke" ucap sakura gemas mendorong sasuke hingga ke kamar mandi kemudian sakura keluar kamar.

Begitu turun sakura langsung berjalan ke dapur.

"Selamat pagi sakura, apakah izura menggangu pagi mu?" Tanya izumi.

"Pagi, ah tidak kak, aku memang sudah bangun" jawab sakura.

"Oia apa yang bisa ku bantu?" Tanya sakura kemudian.

"Ini sudah hampir selesai, kau bisa bantu merapihkan" jawab izumi.

Lalu sakura dan izumi merapihkan meja makan dan menunggu anggota keluarga yang mulai berdatangan dan menyapa mereka.

"Sasuke kapan kalian akan berbulan madu?" Tanya fugaku.

"Aku belum tau yah" jawab sasuke.

"Segera pilih tempatnya dan akan ayah siapkan sebagai hadiah" ucap fugaku.

Mikoto mengangguk setuju dengan fugaku.

"Ayolah sasuke cepat jadwalkan libur mu dan sakura lalu berikan sakura uchiha kecil" goda itachi sambil melirik sasuke.

Sasuke mendengus mendengar ucapan vulgar itachi.

"Iya kan sakura, kau ingin sasuke kecil kan?" Tanya itachi untuk menggoda sakura.

Sakura tersipu malu.

"Anata, jangan goda mereka ah" ucap izumi pada suaminya.

"Sudah-sudah pokoknya cepat berikan kami cucu ya sasuke, agar izura punya saudara" Ucap mikoto.

"Saudara nek?" Tanya izura memastikan ucapan neneknya.

"Iya sayang anaknya paman sasuke" jawab mikoto.

"Yeyeyey saudara baru, izura mau paman agar ada teman baru" ucap izura sambil menari-nari kecil di kursinya.

"Cepat datangkan ya bibi sakura saudara barunya, yang cantik seperti bibi boleh, yang tampan juga boleh seperti paman tapi yang suka tersenyum" ucap izura kemudian.

Kepolosan izura membuat semua tertawa lepas ditambah tingkah izura yang ceria, sangat berbeda dengan para uchiha yang lain terutama sasuke.

Next....

Are you sure? (SasuSaku)Where stories live. Discover now