6

5.9K 416 7
                                    

"aku akan mengantarmu" ucap sasuke sambil menarik paksa tangan sakura kearah mobilnya.

"Lepas, tak perlu" ucap sakura sambil mencoba menghempaskan tangan sasuke.

"Diam dan ikut" ucap sasuke.

"KUBILANG LEPAS" teriak sakura sambil dengan wajah kesalnya.

Sasuke yang melihat muka kesal dan merah sakura pun berkata "Apa sih? Aku hanya akan mengantarmu".

"Aku akan pulang sendiri" ucap sakura sambil berlalu melewati sasuke dan langsung menyetop taksi yang lewat.

Sasuke pun menatap bingung saat sakura menolak ajakannya bahkan sampai semarah itu.

"Kenapa sasuke?" Ucap sai saat keluar dari restoran bersama ino.

"Aku tak tahu" ucap sasuke.

"Sepertinya dia sangat marah, nanti kucoba menghubunginya" ucap ino.

"Ya sudahlah sekarang kau pulang, dan pikirkan cara yang lebih lembut untuk mendekatinya" ucap ino.

"Aku tahu kau tertarik padanya kan?" Ucap sai penuh selidik.

"Aku mulai berharap dia jodohku" ucap sasuke jujur.

"Bagus, aku dan sai kun akan mendukungmu" ucap ino.

Lalu sasuke mengangguk dan pergi begitu saja.

***

Ino Pig Calling

"Hallo pig"

"Jidat tadi kau kenapa?"

"Kapan?"

"Tadi saat kau pulang dari restoran"

"Oh, aku kesal dengan si pantat ayam itu"

"Sepertinya kau berhutang cerita padaku jidat"

"Iya jadi begini....(sakura menceritakan kejadian saat sakura diantar pulang setelah tak sengaja bertemu sasuke di studio olah raga)"

"Lalu tadi sore dia bersikap seolah kami ada hubungan, dan terus memaksa untuk mengantarkan ku pulang"

"Sabar jidat dia pria dan kau wanita cantik, ya wajar kalau dia mengejar mu, mungkin dia menyukaimu"

"Suka? Padaku?"

"Iya"

"Tidak boleh, aku tak suka dia pig, dia angkuh dan pemaksa dan itu membuatku kesal"

"Dia itu sebenarnya baik jidat, kenapa kau tak mencoba saja ?"

"Untuk apa?"

"Apa kau tak mau menikah? Lihat saat kita berkumpul aku dan yang lain telah berpasangan dan kau...."

"...."

"Pikirkanlah"

"Hmm, ya sudah pig aku tutup ya, aku ingin istirahat"

"Iya istirahatlah, tapi pertimbangkan saranku ya.."

"Oke bye"

"Bye"

Klik

***

Sakura berdiri tegang didepan sebuah gerbang dimana dia dulu pernah menjadi seorang anak yang bermain dan berlarian didalamnya.

"Nona sakura" suara seorang nenek menyadarkan sakura dari lamunannya tentang masa kecilnya.

Sakura mengusap tetesan air mata yang mulai jatuh di pipinya kemudian menengok ke arah suara lembut seorang nenek yang pernah mengasuhnya.

"Nona sakura" ucap nenek itu lagi sambil menghambur memeluk anak perempuan kesayangan majikannya yang sudah dia anggap seperti cucunya sendiri.

"Nenek ciyo" ucap sakura sambil terisak, sakit rasa hatinya seketika luntur saat dia mendapatkan pelukan pertama di depan rumahnya.

"Nona kemana saja, ayo masuk semua anggota keluarga ada dirumah" ucap nenek ciyo sambil menatap wajah cantik nona kecilnya yang kini sudah dewasa.

Genggaman tangan penuh keraguan amat terasa bagi nenek ciyo yang pernah menggenggam tangan kecil saat sakura berlarian di halaman rumahnya 20 tahun yang lalu.

"Tak apa nona, semua sangat merindukan mu" ucap nenek ciyo berusaha meyakinkan sakura dan membawanya melewati gerbang mansion mewah itu.

"Nene iyo" teriak seorang anak kecil dari balik pohon, kemudian anak itu berlari dan menarik baju nenek ciyo.

"Eh tori, nenek sampai lupa kalau sedang menemanimu main disini" ucap nenek ciyo sambil mensejajarkan dengan tubuh mungil tori.

"Nene iyo napa bibi antik ini menais? Apa bibi cedih?" Ucap tori bingung sambil menatap sakura.

"Bibi tidak sedih, bibi sedang bahagia, siapa namamu?" Ucap sakura menatap senang kearah tori.

"Aku haruno toli" ucapnya tori dengan bangga.

Sakura semakin terisak dan langsung memeluk tori sangat erat.

"Bibi epas sesak" ucap tori.

"Eh maaf, bibi senang bertemu dengan mu tori" ucap sakura kemudian memandang penuh tanya kepada nenek ciyo seolah bertanya "apakah dia anak kakakku?"

Nenek ciyo yang mengerti maksud sakura mengangguk sambil tersenyum.

"Bibi ayo macuk, ita etemu akek ama nenek" ucap tori sambil menarik tangan sakura.

"Pelan-pelan sayang" ucap sakura.

"Sini- ni nenek, da amu, bibi antik" ucap tori saat melihat seorang wanita yang sangat sakura rindukan.

Wanita itupun menengok dan melihat seorang yang amat dia rindukan.

"Sakura..." Ucap mebuki lalu berlari menghampiri sakura dengan tatapan tidak percaya.

"Kau sudah besar sakura" ucap mebuki sebelum menghambur memeluk erat anak perempuannya.

Sakura terisak dalam pelukan ibunya.

"Ayo duduk nak" ucap mebuki sambil membawa anak kesayangannya tanpa melepaskan genggaman tangannya.

"Ibu sangat merindukanmu sakura" ucap mebuki.

"Aku juga bu" ucap sakura.

"Siapa yang bertamu sayang?" ucap seorang pria yang sudah tua sambil berjalan ke arah ruang keluarga.

Sakura yang melihat ayahnya pun berlari dan memeluknya erat, semua rasa takut sakura terhadap ayahnya hilang entah kemana saat melihat orang yang sangat menyayanginya sejak dia lahir.

"Anak ayah sudah pulang" ucap kizashi sambil memeluk anaknya dengan sayang.

"Sakura" ucap sasori berdiri dengan wanita cantik di sisinya.

"Kakak.. jadi ini kejutan dari mu?" Ucap sakura sambil tersenyum dan menghapus air matanya.

Sasori mengangguk dan tersenyum dengan tulus.

"Hallo kakak ipar, aku sakura" ucap sakura  saat menghampiri istri kakaknya.

"Ternyata ini adik cantikmu anata, aku yuki, salam kenal adik" ucap yuki sambil melirik sasori kemudian mengulurkan tanganya kearah sakura dengan senyuman tulus.

"Salam kenal kakak ipar" sakura justru memeluk yuki dengan tulus.

"Toli uga au di eluk mom" ucap tori sambil menarik-narik baju yuki dan sakura.

Semua orang yang berada diruangan tersebut pun tertawa.

"Sini-sini" ucap sakura kemudian menundukkan dirinya dan memeluk tori.

"Nah ayo sini kita duduk dan ceritakan semua pengalamanmu di luar negeri ya nak, ayah sangat mengkhawatirkan mu sakura" ucap kizashi.

Sakura mengikuti ayah dan yang lainnya berjalan menuju ruang keluarga sambil menggendong tori.

Semua akhirnya berkumpul untuk melepas rindu di ruang keluarga sambil bercerita tentang tahun-tahun yang mereka lewatkan.

Next...

Are you sure? (SasuSaku)Where stories live. Discover now