Meira hanya terkekeh mendengar ucapan Dira.

-14.20 Wib

Semua orang telah pulang, dan hanya tersisa sang penghuni rumah ; Abraham Reynand & Anindira Maheswari.

Dira tampak bingung harus mengerjakan apa, ia tidak bisa mengerjakan tugas rumah.

GUE NGAPAIN INI?

NYAPU, NIH?

Dira tampak berpikir, YAUDAH DEH, NYAPU AJA.

Dira kemudian mengambil sapu dari dapur, ia mulai menyapu ruang tamu.

Terlihat Rey sudah terlelap di atas sofa dengan meletakkan kepalanya di lengan sofa.

Dira mengerutkan dahinya, YA ILAH, INI GIMANA?

KOK TIDUR DI SINI, SIH?

Dira memilih mengabaikan Rey, ia kemudian menyapu lantai hingga bersih.

Setelah selesai menyapu, Dira berniat membangunkan Rey supaya tidur di kamar.

Dira melangkahkan kakinya mendekati Rey, ia kemudian menghela nafasnya.

SANTAI, DIR.

DIA GAK MAKAN MANUSIA, KOK.

Dira kemudian menyenggol lengan Rey menggunakan jari telunjuknya, "e.. Pak" ucapnya dengan pelan

Rey tampak tak terganggu sama sekali.

Dira mengerjapkan matanya, INI GAK KERASA APA GIMANA?

Dira kembali menyenggol lengan Rey menggunakan dua jarinya, "bapak" ucapnya dengan pelan

Rey sedikit menggeliat, "hm.." gumamnya

"Pak, bapak mending pindah ke kamar aja" ucap Dira dengan pelan

Mata Rey sedikit terbuka, membuat Dira meneguk salivanya.

Selang beberapa detik, Rey kembali menutup matanya dan kembali terlelap.

Dira membulatkan matanya dengan sempurna, TIDUR LAGI?

Dira kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar, "bapak Abraham Reynand" ucapnya

"Hm" gumam Rey tanpa membuka matanya

"Bapak gak pindah ke kamar?" ucap Dira

Rey mengabaikan ucapan Dira.

Dira memutar kedua bola matanya dengan malas, YA UDAH, SERAH!

Dira kemudian melangkahkan kakinya menuju dapur.

Krek..

"Akh!" pekik Dira saat jari kelingking kakinya menabrak kaki meja

Dira segera mengangkat sebelah kakinya, memegang jarinya yang kesakitan.

Karena tak seimbang, Dira langsung terjatuh ke arah Rey.

"Akh!" pekik mereka berdua dengan serentak

Dira memekik karena jari kakinya yang bertambah sakit dan terkejut karena dirinya jatuh, sedangkan Rey memekik karna Dira menimpa tubuhnya.

"Huwaaa!" pekik Dira, ia hampir menangis karena jari kakinya semakin sakit

Rey membelalakkan kedua bola matanya, ia terkejut. "Anindira Maheswari" ucapnya mulai panik

"Huwaa, sakit Pak!" ucap Dira merengek

Rey mengerutkan dahinya.

Aturan yang mengeluh Rey, karena yang tertindas dirinya.

"Kamu kenapa?" ucap Rey dengan panik

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora