"Oh jadi selama ini lu ngilang tuh ngurusin Bang Jinhyuk lamaran sama Kak Wooseok!" Minhee ketawa ngakak bukan main, sementara Jinwoonya manyun. "Iya! Sebel banget, tsoalnya pdkt-nya manfaatin aku sebagai perantara banget!!"
"Tapi keren juga Bang Jinhyuk ngelamar pas Kak Wooseok baru 2 tahun lulus SMA, gercep banget cuy gila." Dongpyo geleng-geleng sambil cengengesan. "Tapi syukurlaah, ga jadian tapi langsung lamaran." tambah Eunsang.
"Tapi Jinwoo, lo ketinggalan banyak banget, sumpah!" pekik Dongpyo, "Apa sih, apa aja? Duh aku berasa baru keluar dari gua gini." Jinwoo berasa hilang arah.
"Gue sama Kak Dongbin sekarang udah akur!"
"Kemarin gw liat lu masih berantem??" Minhee bingung. "Oh itu berantem dengan penuh kasih sayang." sanggah Dongpyo.
"Tapi Dongpyo jadiannya sama Geum Donghyun." Eunsang meluruskan.
"Terus Eunsang kuga sama Junho pacaran sekarang, witt wiww!!" Dongpyo ngomporin, ceritanya ngebales Eunsang, dia mau bersiul tapi ga bisa, jadi sebut saja wit wiw.
"Minkyu bilang dia mau ngelamar Hyeongjun kalo udah lulus s2 kedokteran.."
"Masih lama..." bales Minkyu, "Gapapa kak aku sabar kok," Hyeongjun nyuguhin senyum manis."Minhee pewaris legal perusahaan Konnect."
"Haha? Halu lagi??" Jinwoo tersenyum canggung mendengarnya. "Engga, seriusan ini. Pengumuman ke medianya tahun depan kalo gue udah lulus sih. Tapi gue ga lagi halu kok sekarang, lu harus percaya ama gue." Minhee mendadak nge-rap buat ngasih alesannya sambil megangin tangan Jinwoo.
"Gila sih itu sumpah.." Jinwoo speechless.
Mereka lagi duduk bareng-bareng, di meja paling belakang acara graduation. Mereka udah selesai tampil ini-itu, dan lagi catching up aja sama kabar satu sama lain pasca terlampau banyak kejadian.
Suara feedback mic yang dinyalakan ngebuat atensi mereka teralih lagi ke panggung. Di atas sana ada lelaki berjas putih dengan dalaman kemeja biru, yang rupawan nan menawan.
"Kak Yunseong makin lama makin ganteng ya," komentar Dongpyo, "Iyalah." bales Minhee seketika.
Yunseong mengambil mic lalu mulai mengucapkan salam pembukaan.
"Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Terima kasih untuk para kepala sekolah, guru-guru, dan staff yang terhormat yang telah memberikan saya sebagai salah satu perwakilan angkatan untuk menyiapkan beberapa patah kata syukur di hari yang indah ini."
Manik ebony lelaki bermarga Hwang itu menatap Minhee, tapi ga ada yang tau selain mereka berdua. Yunseong otomatis menarik ujung bibirnya membentuk senyum tipis.
"Dan juga para rekan angkatan kita, dan hadirin sekalian yang saya hormati, selamat datang kembali saya ucapkan di acara kelulusan kali ini.
Secara pribadi, saya ingin mengucapkan saya sangat menyadari bahwasannya, saya mendapat banyak sekali pelajaran berharga yang tentunya tidak akan didapatkan di tempat lain. Mengenai persahabatan, hubungan, perjuangan dan banyak hal lain yang sesungguhnya tidak akan pernah saya lupakan.
Saya sangat bersyukur dapat mendapatkan itu semua disini, melalui kesalahan dan kegagalan, proses dengan penuh usaha, demi mencapai hasil dan kesukesan."
"Kak Yunseong tumben banget bacot," Minhee terkekeh pelan dan langsung dipukul Hyeongjun. "Ga sopan lo,"
"Saya juga sangat bersyukur telah bertemu dengan teman-teman sekalian, yang—" ia tertawa sedikit, "—bertahan dengan watak saya yang menyebalkan."
"Ngaku anjir" Dongpyo cekakakan lagi.
"Lalu saya juga sangat berterima kasih kepada Kang Minhee yang tidak pernah berhenti mencintai saya sampai sekarang."
Seluruh hadirin menjerit dan Dongpyo tidak berhenti memukuli sang pemilik nama keras-keras. Minheenya? Cengo. Jinwoo ampe nyaris jatuh dari kursi kalau ga dipegangin Eunsang.
"Kang Minhee," panggilnya lagi, dan ratusan pasang mata segera menatap lelaki berjas dusty pink itu.
"Will you marry me?"
"SEONG GILA KALI LU!" Jerit Wonjin dari kursi depan Yunseong.
"Iya, tergila-gila Kang Minhee." bales Yunseong, dan dia punya audasiti untuk ngebalesnya pake mic.
"Ya tunangan aja dulu pas SMA, nikahnya ntar." usul Junho. "Diem maneh." desis Wonjin. "Gue kira lu udah ngerestuin, kak?"
"Restu sih restu tapi ga gini!" balas Wonjin yang malah bikin seluruh hadirin ketawa terbahak-bahak.
"Minhee kalau ada orang nanya tuh dijawab, Min." Goda Dongpyo.
"Minhee, yes or yes?" tanya Hyeongjun, jahil juga.
"Minhee."
"IYALAH GILA KALI LU KAK," balas Minhee keras-keras, dan Sontak Yunseong ketawa.
"Nikahnya besok ya," tanya Pak Daniel. "Kecepetan, pak." Balas Pak Seongwoo.
"Uhuhu kenapa sih aku tuh nangis terus kalo ngeliat orang nikah.." Pak Jisung sesenggukan sementara Pak Minhyun ngasih tisu untuknya. "Tapi mereka tunangan bukan nikah," celetuk Pak Sungwoon.
Yunseong turun dari panggungnya, jalan ke arah Minhee ngelewatin deretan kursi rekan angkatan.
"Kang Minhee." panggil Yunseong lagi, kini udah di hadapan pemilik namanya.
Minhee ngegigit bibir bawahnya, "Iya kak?" sementara tangannya ngeremat lengan jasnya yang kepanjangan.
"Aku cinta kamu."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.5 years later...
"What?" Minhee sadar betul lelaki bermarga Hwang itu memperhatikannya dari tadi, oh tunggu, kini ia juga bermarga Hwang."Nothing.. It's just.." Yunseong berdiri lalu memeluk pinggang ramping Minhee.
"I feel so lucky have you.""So do i." lalu, Minhee mengecup bibir suaminya.
✧・゚: *✧・゚:*END*:・゚✧*:・゚✧
What kind of epilogue is this..
But anyway i did so ciao.
VOCÊ ESTÁ LENDO
Trouble || Hwangmini
Fanfic[END] -; ❝trou·ble❞ (v.)cause distress or anxiety to. ✧・゚: *✧・゚:* *:・゚✧*:・゚✧ Hwang Yunseong adalah anak kebanggaan keluarga Hwang. Dengan berbagai harapan yang ditumpukan padanya, ia memutuskan untuk tidak membuat masalah selama ia bersekolah di...