☒ Hwang

3.5K 536 85
                                    

"Mukamu kenapa kak?" tanya Junho yang sedikit khawatir dengan wajah kakaknya. Sebenernya wajah Yunseong gak menunjukkan banyak perbedaan, tapi itu menurut orang asing. Kalau bagi orang deket, kayak Cha Junho ini, keliatan banget kalo pemuda bermarga Hwang itu tengah melamun. "Mukaku gak apa-apa kok," Yunseong mengedipkan matanya berkali-kali, bulu mata lentiknya naik-turun. 

"Mikirin cowok tadi pagi yaa??" Dongyun tersenyum jahil. "Cowok yang tadi pagi?" Junho nengok ke Dongyun lalu ke Yunseong, minta penjelasan. "Tadi pagi ada apaan?" tanya Junho lagi, ingin segera rasa penasarannya dipuaskan. "tadi pagi Yunseong digombalin adek kelas kan?" ucap Changwook yang sedang membaca di seberang ruangan.

"HA? An-, Seriusan??" Junho refleks menganga kaget. "Sama siapa?" Minseo yang baru masuk ruangan karena mendengar kegaduhan itu langsung berjalan mendekat untuk bergabung dengan obrolan. "Sama Kang-"

Belom sempat Dongyun menjawab, Yunseong bangkit dari kursinya kasar, "berisik kalian, mending belajar buat besok." ucap Yunseong sebelum pergi dari ruangan itu.

Yunseong menyusuri koridor megah yang lantainya dibalut karpet beludru berwarna merah marun, ia melangkah menuju kamarnya.

"Tuan muda, sebentar lagi makan malam segera siap, apakah anda akan mandi sekarang?" tanya butler pribadinya. "Boleh, Yuri." jawab Yunseong, tidak sempat menatap atau sekedar menoleh pada sang lawan bicara. "Baik, tuan muda."

Selama menunggu, Yunseong berjalan menuju balkon kamarnya yang begitu luas, disaat ia membuka kedua pintu besar kaca itu, angin menyergap masuk, tirai biru sapphire Yunseong berkibar dibuatnya. Ia menatap bulan purnama besar yang ada tepat di hadapannya.

Tidak lama kemudian Yuri kembali muncul dengan handuk yang terlipat rapih yang ia bawa di tangan kanannya, "air mandinya sudah siap, tuan." ucap Yuri.





"Tuan besar bilang setelah makan malam selesai, kita akan menghadiri pesta dansa keluarga Choi dari Chatoyant corporation sebentar untuk berbincang mengenai saham terbaru yang-"

Yunseong memakan saladnya dalam diam, tidak begitu mendengarkan perkataan Baekjin karena nanti mereka berenam--Yunseong, Moonjun, Chajun, Minseo, Changwook, dan Dongyun--hanya akan jadi pajangan saja disana sementara tangan kanan ayahnya melakukan pekerjaan.

Mereka hanya harus hadir, tersenyum dan menyapa bila perlu, menerima ajakan dansa, dan mendengarkan pembicaraan mengenai perusahaan, saham, uang, dengan wajah yang tampak tertarik.

Woollim adalah perusahaan kedua terbesar setelah Konnect.

Melewati berbagai hal, Yunseong dan 5 anak lainnya terpilih menjadi penerus Woollim.

Mereka hanya harus memenuhi peran sebagai pewaris perusahaan besar ini karena sang pemilik perusahaan tidak memiliki anak kandung, maka merekalah penggantinya.

Mungkin sejagat raya sudah tau kalau enam bersaudara ini memiliki kekayaan yang tidak akan habis sampai tujuh turunan untuk sekarang. Entah kalau mereka sudah mewarisi seluruhnya, mungkin cukup sampai seratus satu turunan.

Yunseong menhela nafasnya, ia menghadiri pesta dansa yang tampak tidak berbeda tiap malamnya, dengan jas hitam yang selalu baru dan dasi yang menggantung di lehernya, tampak begitu pas.

Bisikan terdengar dari berbagai penjuru ruangan begitu keenam saudara ini berjalan masuk, menapakkan kaki diatas karpet merah yang tampak terlalu murahan untuk dipakai alas mereka berjalan.

Jam rolex dengan selera masing-masing sudah melekat di pergelangan tangan tiap anak Woollim, dengan elegan mereka melenggang dan membelah para kerumunan hadirin yang sudah berkumpul sejak 3 jam yang lalu. Mereka baru saja datang dan sekarang malah mencuri seluruh spotlight acara itu.

Trouble || HwangminiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz