Sekarang ini, Kang Minhee lagi duduk diem di kursi kantin, natep susu coklat tertjinta yang ada di hadapannya. Di hadapan susu coklatnya lagi, di kursi depannya, ada Hwang Yunseong duduk, lagi minum kopi. Mereka hadep-hadepan tapi ga saling pandang.
Dan dua-duanya diem-dieman sejak 25 menit yang lalu.
"Kasian si minhee, anjir," Hyungjun natap meja yang dipenuhi dengan aura awkward kebangetan. "Gw iba, sumpah ini mah." tambah Jinwoo. "Padahal biasanya Minhee pecicilan gitu, mendadak bisu." lanjut Eunsang.
"Ini juga, mendadak bisu," Eunsang noleh ke cowo disebelahnya.
Iya, si Dongpyo.
"bete gwa," Dongpyo nusuk batagornya sadis pake garpu, remahannya jatoh kemana-mana. "napa?" tanya Jinwoo, sambil tertohoq menatap batagor Dongpyo yang dikoyak sades sama yang punya. Dongpyo ngehela nafas, terus dia muter matanya kesel.
"ya gimana gw ga mendadak bisu anjing, ini si bangsat ngintil-ngintil mulu, gimana ngegibahnya?!" Dongpyo ngegebrak mejanya, bikin si batagor jatoh ke lantai.
"YAH BATAGORNYA!!" pekik eunsang dan jinwoo dengan sedih.
"s-sabar pyo," Hyungjun langsung ngangkat tangannya takoed si admin lambe turah ngamuk.
Malangnya nasib si batagor, sudah terkoyaq, terjatoh pula.
"Makanan dibuang buang, makan yang bener, boncel." Dongbin yang ada di sebelah Dongpyo narik tangan dongpyo supaya turun dari meja.
"Lo ngapain sih??? Ngurus ngurus idup gua??? Sok bener banget lo anj—" baru aja dongpyo mau ngumpat, si dongbin tiba tiba narik tangannya dongpyo, bikin si yang lebih muda kaget dan diem.
Wajah dongpyo ama dongbin paling cuma berjarak 3 senti.
"Jaga bahasa lo, ya, boncel." Dongbin smirk.
"Wey udah dong udah dong," Eunsang nutupin matanya Jinwoo buru-buru, walopun bukan mata Jinwoo yang ketutup, malah jadi jidatnya.
Tapi Jinwoo ikut nutup mata demi ngehargain usaha Eunsang.
Lupakan mereka dulu, sekarang tentang Minhee, dia bahkan ga berani ngangkat kepalanya buat sekedar natap Yunseong.
Malu dong, dia tuh, gara gara reaksinya sendiri tadi pas tau dia dipasangin sama Yunseong.
"Siapa yang dapet 22?" tanya Sihun lagi.
Minhee diem.
"WOY YANG DAPET 22?" Sihun naikin volume bicaranya.
Minhee pun berdiri, udah itu dia langsung lari nerjang Yunseong, "KAK YUNSEONG!!" pekiknya. Yunseong kaget dengan pelukan erat Minhee, seisi klub dance langsung ngeliatin mereka.
Untung aja ada Changwook yang nahan Yunseong dari belakang, kalo engga, mereka berdua udah dipastikan kejengkang karena tenaga Minhee yang begitu bar-bar.
Para pasangan senior-junior yang lain nyoba buat ngeakrabin diri masing-masing setelahnya, tapi Yunseong ga ngomong apapun ke Minhee, dia cuma diem aja, matanya gatau natap kemana. Dan Minhee-nya sendiri cuma duduk disebelahnya, ngelirik si adek—Hyungjun—udah maen gendong-gendongan aja ama Hangyul.
Minhee sih, goblok.
Pasti Yunseong marah karena Minhee main peluk-peluk, pegang-pegang dia gitu kan.
Huhuhu mama, minhee mau tidur seharian aja di rumah.
Dan sampe pulangnya, "Minhee, itu diajak kak Yunseong ke kantin." ucap Dongyun pelan, matanya senyum.
Demi apa Yunseong ngajak Minhee duluan ke kantin?
Hiyaaaaaaa
Nah yah, jadinya gini tapi. Emang ditraktir ama Yunseong, tapi sekarang keitung stengah jam mereka diem-dieman.
YOU ARE READING
Trouble || Hwangmini
同人小说[END] -; ❝trou·ble❞ (v.)cause distress or anxiety to. ✧･ﾟ: *✧･ﾟ:* *:･ﾟ✧*:･ﾟ✧ Hwang Yunseong adalah anak kebanggaan keluarga Hwang. Dengan berbagai harapan yang ditumpukan padanya, ia memutuskan untuk tidak membuat masalah selama ia bersekolah di...
