☒ Anemia

3.1K 512 72
                                    

"Tumben bangun pagi," ucap Hyungjun begitu ia melihat Minhee yang udah keluar dari sarangnya, eh, kasurnya. "Hehe gatau deh," jawab Minhee, sebenernya dia gabisa tidur, akhirnya dia tidur cuma bentar.

"Woy katanya bang Wooseok kegep lagi kissing sama bang Jinhyuk loh!" Dongpyo heboh. "Lah iya? Jadi mereka udah opisial?" tanya Eunsang sambil nyicip nyicip martabak keju punya Jinwoo. "Kissing  gimana? Kesini?" Jinwoo menunjuk bibirnya. "Katanya sih, gw belom terlalu percaya soalnya si sumber gapunya bukti." ucap Dongpyo, walaupun dia demen banget ngegibah, apalagi ampe diumumin, dia selalu mastiin kalau gibahannya itu terbukti, bukan hoax, admin lambe turah profesional emang. Soalnya kan kalau hoax, jatohnya jadi fitnah, Dongpyo gamau nambah dosanya yang udah menggunung.

"Gila bang Jinhyuk ciuman ama bang maung." Minhee syok. "Lu kalo mau kaget, udah telat, goblog." Dongpyo mendelik. "Ya santai dong sat, gw kan lagi makan bubur juga." Minhee balas nyembur Dongpyo. "Tapi kasian anjir, dari jaman kita masih di smp sebelah, bang jinhyuk udah nempel ama bang wooseok, masa sampe mau lulus belom diresmiin juga?" ucap Eunsang. "Iya sih, padahal mereka klop gitu." komentar Jinwoo. "eh gimana ya rasanya dicium di bibir?" tanya Dongpyo tiba-tiba. "Gatau deh, belom pernah aku." jawab Jinwoo. "Sama." Eunsang tersenyum tipis. "Lu nanya ke gw?" Minhee yang menyandang status lajang dari jaman paleozoikum menoleh ke arah Dongpyo.

Sontak keempat orang itu menatap si bocah lemon yang daritadi diem, Song Hyungjun. "Jun bibir lo udah pernah disosor sama si mingyu ya?" tanya Dongpyo. Hyungjun langsung keselek pearl yang dia minum dari green tea latte-nya. "Bahasa lo ga enak pyo, masa disosor, berasa satu pihak." Eunsang ketawa. "Jun jangan mati dulu lo, belom bayar basreng kan tadi?" Minhee menepuk-nepuk punggung adiknya pelan.

"Haduh anjir, ga disosor juga dong sebutnya." Hyungjun menarik nafasnya. "Terus rasanya kayak gimana?" tanya Eunsang to the point. "um..."

Meja kantin yang biasanya rame kayak pasar mendadak hening, semuanya nungguin jawab Hyungjun. Minhee sendiri sebagai kakak Hyungjun belom pernah dispoilerin rasanya dicium, jadi dia juga penasaran.

"sebenernya.. Ga dicium yang gimana gimana kok, waktu itu gw lagi makan es krim kan sambil nungguin mingyu selese latihan.. Terus dia bilang "enak es krimnya?", terus gw ngangguk, gw tawarin es krimnya ke dia. Terus dia bilang "aku mau yang lebih manis aja" sambil ngedeketin mukanya ke gw gitu, gatau anjir gw berasa dihipnotis ngeliat matanya mingyu. Terus—"

"DOR!"
"goblok sia bangsat, eh-" Dongpyo latah. "Astaga latah lu kasar banget pyo," ejek Yohan. "Ga ngaca lo kak" Dongpyo mendelik. "Lagi ngomongin apa sih? Serius amat?" Wooseok yang berada di belakang Yohan menampakkan diri.

Nah ini, orang yang baru digibahinnya malah muncul. "Ehehe kak wooseok," Dongpyo nyengir. "lagi bahas kak wooseok kiss kiss ama bang jinhyuk," jawab Minhee. "ADUH DIEM TOLOL" Eunsang membekap mulut Minhee. "Hah apa?" Wooseok ga ngedenger kata-kata Minhee dengan jelas. "i-itu, anu, apa, kak wooseok tumben gak bareng bang jinhyuk?" Jinwoo mencoba menyelamatkan situasi kritis ini. "ohh, heeh si jinhyuk lagi sibuk ngawas latihan paskibra." jawab Wooseok. "ooohh" Dongpyo, Hyungjun, Jinwoo, dan Eunsang segera ber-oh ria sambil ngangguk ngangguk.

"Hayu dih katanya mau jajan seblak," Yohan menarik tangan Wooseok. "Eh iya, dadah adek adekku sayang," Wooseok melambaikan tangannya lalu pergi bersama Yohan menuju tukang seblak.

Setelah dirasa aman, Eunsang melepas tangannya dari mulut Minhee, keempat orang itu menatap Minhee dengan pandangan murka. "lu kalo mau ngomong mikir dulu napa ya," delik Dongpyo. "ya ga bakal marah kali kak wooseoknya juga, paling cuma ketawa ketawa, akhirnya bang jinhyuk juga yang kena sembur ntar." Minhee manyun, merasa ga sepenuhnya salah. "ya gimanapun juga kak wooseok kan kating kita, ga enak kalo ketauan gibahin dia." Eunsang mencoba menasihatinya. "Heeh, min, peka dikit makanya naha si," Hyungjun menatap kakaknya. "Hehe iya iya ampun,"

Trouble || HwangminiWhere stories live. Discover now