Minhee natap selembar kertas yang udah seminggu dia simpen. Itu fotonya sama Yunseong, satu-satunya foto berdua hasil pemotretan iklan tempo lalu, dia gunting dari majalah tetangga.
Dia selalu senyum senyum gajelas tiap ngeliat foto itu, soalnya Yunseong keliatan bahagia banget disana.
Minhee berharap kebahagiaan Yunseong yang ada di foto ini tuh beneran, dia bakal seratus satu kali lipat lebih bahagia lagi kalau dirinyalah yang jadi penyebab senyum itu.
"Woy!" Hyungjun nabok dinding, bikin si minhee ngeloncat kaget. "Anjir, apa?" tanyanya, langsung ngebalikkin lagi foto itu ke laci. "Makan, tuh udah siap." jawab lelaki manis berambut ikal itu.
Semenjak Yunseong nyuruh dia pergi, puji tuhan Minhee makin sadar diri.
Mungkin bener kata orang orang, kalau Yunseong tuh brengsek, kayak yang ngasih harapan padahal mah ga ada harapan.
Minhee ngunyah nasi gorengnya sambil mikir mikir.
Menurut dia sih—entah masih kena efek bucin atau ngga—Yunseong ga sepenuhnya salah kok. Gak bakal kejadian yang namanya 'pemberi harapan palsu' kalau kitanya ga naruh harapan dulu, bener ga?
"Minhee, kak hyunbin nangis tuh gara-gara kamu." cicit Hyungjun tiba-tiba. Minhee yang buyar dari lamunannya langsung celingukan, "k-kenapa kak?" tanyanya bingung. Hyunbin beneran nangis, tapi sambil ketawa ketawa gitu.
"Kemarin BYJ-ssaem nelepon kakak, katanya ulangan kimia kamu dapet 100?" Hyunbin sesenggukkan. "Hoax." balas Wonjin singkat. "Oh, bener, ada kok kertasnya," Minhee langsung bangkit ke kamarnya, balik-balik bawa kertas dua lembar yang terhekter menjadi satu.
Wonjin-Jungmo-Hyunbin, cengo ngeliatin kertas itu. "Foto yu bareng kertas ini? Buat kenang-kenangan?" cetus Jungmo.
Memang selangka itu.
Akhirnya entah kenapa mereka foto berlima sambil megang kertas ulangan itu. Minhee seneng sih, kayaknya kakak kakaknya bener bener bangga, cuma..
Ada yang kosong.
Apa emang sebaiknya Minhee nyerah aja buat urusan manusia itu?
✧･ﾟ: *✧･ﾟ:* *:･ﾟ✧*:･ﾟ✧
"Jajan seblak, yuk?" Dongpyo nempel di sisi kiri badan Minhee sementara Hyungjun ada di kanannya. "Lu aja, gue nganter." Minhee akhirnya belok keluar dari studio, bareng sama Dongpyo.
Baru aja sampe ke ambang pintu, di lorong udah ada penampakan Sihun sama Hangyul yang otewe kesini, kegiatan ekskul udah mau mulai.
"Euh anjir," Dongpyo langsung balik kanan, masuk lagi ke studio. Semua anak anak kelas 10 dikumpulin, pada duduk sambil mantengin Sihun ama Hangyul yang berdiri di depan.
Mereka berdiri dampingan, wajah Sihun serius sementara wajah Hangyul santuy seperti biasanya.
"Kalian tau kan kita disini mau ngapain?" tanya Sihun, tapi ga ada yang jawab, krik krik.
"Hari ini kita bakal umumin anak kelas 10 yang bakal tampil buat festival," lanjutnya. Semuanya langsuk sorak sorai, ini salah satu hal yang paling mereka tunggu-tunggu.
Paling nanti endingnya cuma ada 3 sampai 5 orang yang kepilih jadi penampil.
Minhee pengen, walaupun dia lagi rada gundah galau gajelas dan kehilangan semangatnya kayak gini, dia masih niat ikut festival.
YOU ARE READING
Trouble || Hwangmini
Fanfiction[END] -; ❝trou·ble❞ (v.)cause distress or anxiety to. ✧･ﾟ: *✧･ﾟ:* *:･ﾟ✧*:･ﾟ✧ Hwang Yunseong adalah anak kebanggaan keluarga Hwang. Dengan berbagai harapan yang ditumpukan padanya, ia memutuskan untuk tidak membuat masalah selama ia bersekolah di...
