Ldr : 12. Seminar

2.2K 298 19
                                    

Wanita ini tengah sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecilnya. Mengabaikan pria disampingnya yang sedari tadi tak henti-hentinya meminta maaf. Ia benar-benar kesal. Bagaimana tidak kesal, saat memberikan handuk tadi, pria itu malah menariknya ke dalam. Alhasil, pakaiannya jadi basah, terlebih pria itu malah mengajaknya untuk mandi bersama. Mengabaikan dirinya yang sedari tadi teriak histeris.

"Bun, aku minta maaf." Ucapnya pelan, pria itu berjongkok dihadapannya.

Wanita ini mendengus, "Aku udah mandi, kamu malah mandiin aku lagi."

"Iya-iya,, maaf. Aku cuma mau mandi bareng sama kamu."

"Ngga gitu caranya."

"Maaf deh. Janji, ngga diulangi lagi."

"Sana pake baju dulu, nanti kedinginan." Titahnya, kembali sibuk dengan handuk kecilnya.

Pria itu memang belum memakai baju, hanya sebuah boxer polos yang baru melekat di tubuhnya.

"Maafin Ayah ngga?"

"Hmm."

Iqbaal, pria ini masih memasang wajah bersalahnya, menatap sang istri penuh harap. Berharap wanita itu mau memaafkannya.

"Bun--"

"Iya-iya, sana pake baju. Aku mau ke bawah dulu."

Iqbaal akhirnya berdiri, mengecup kening sang istri dengan lembut. Sebelum akhirnya berjalan ke arah lemari. Iqbaal memang sengaja menyimpan beberapa baju disini.

"Suami ngajak mandi bareng emang apa salahnya coba? Perasaan waktu di Melbourne biasa aja dia." Gumamnya, seraya membuka pintu lemari, mencari baju yang pas dan nyaman.

"Kamu bilang apa, Mas?"

Iqbaal tersentak, menoleh mendapati sang istri yang masih duduk ditepi ranjang dengan tatapan sinisnya.

"Engga kok.. Istriku cantik dan sholehah. Jadi makin cintah.." Ucap Iqbaal tersenyum sembari mengedipkan sebelah matanya, membuat (Namakamu) malah bergidik.

"Udah ah, aku mau ke bawah." Wanita itu meraih khimarnya yang tergeletak di kasur, lalu memakainya. Dan berjalan ke luar kamar meninggalkan Iqbaal seorang diri.

Iqbaal menghela nafas lega, "Untung sayang."

***

Pukul 5 sore.

Iqbaal dan (Namakamu) berpamitan pulang. Sejujurnya, mereka masih ingin disini. Tadi siang, Rike menghubunginya jika Herry mendadak ada urusan ke luar kota. Mau tidak mau, keduanya harus segera pulang. Terlebih, besok juga (Namakamu) akan menghadiri acara Seminar.

"Kalian hati-hati, ya.. Kalau ada waktu, nanti Umi sama Abi main kesana." Salamah, Umi (Namakamu) tak henti-hentinya mengecupi cucunya yang kini berada di aisan (Namakamu).

Alesha yang mendapat perlakuan itu hanya terkikik, menggeliat kecil seolah mencari posisi yang nyaman.

"Iya, Umi sama Abi main ya kesana. Aku kesepian, Bunda sama Ayah suka sibuk, Mas Iqbaal juga kan mau ke Melbourne lagi." Kekehnya, sekilas melirik Iqbaal disampingnya yang kini hanya diam.

Selepas berpamitan, mereka mulai memasuki mobil, dan mulai melakukan perjalanan pulang. Selama di perjalanan, keduanya seakan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Iqbaal yang fokus mengendarai, begitu pun dengan (Namakamu) yang tengah asik bersama putri kecilnya.

Iqbaal, pria itu sesekali menoleh kearah dua bidadari ya. Dua bidadari yang selalu ia rindukan kala berada di jauh sana.

Rasanya, ia masih tidak menyangka, jika dirinya akan memiliki bidadari secantik mereka.

Long Distance Relationship [RE-POST]Onde histórias criam vida. Descubra agora