Part 5

804 240 166
                                    

Lantana menatap bingung setangkai bunga mawar cantik dengan note berwarna pink yang berada di kolong mejanya.

Ia mengambil bunga tersebut dan membaca tulisan yang tertera di note kecil itu.

Hai kamu. Semangat ya ujiannya. Jaga kesehatan dan jangan terlalu keras belajar. Dari aku untuk kamu yang aku anggap sebagai calon imam masa depan.

Love by your girl crush.

"Wih.. Lo dapet surat cinta lagi, ya lan?" pekik Utaqa merebut cepat bunga itu hingga membuat Lantana sedikit terkesiap kaget. Tomi dan Gugun yang melihat itu pun langsung mendekat ke meja mereka.

"Dari siapa nih?" tanya Utaqa memperhatikan bunga tersebut.

Lantana mengangkat kedua bahunya acuh, "Gak ada namanya." ujarnya cuek.

"Dari si adik kelas kemarin kali," Tomi tertawa, "siapa tuh, namanya?" tanya nya mencoba mengingat.

"Siska?" tebak Utaqa.

"Nah, iya! Siska." sahut Tomi menjetikkan jari.

"Wah.. Jadi, sekarang lo punya penggemar rahasia nih?" goda Gugun menyenggol bahu Lantana seraya menunjukkan wajah menyebalkannya.

Lantana memutar bola mata malas. "Buat lo aja" ujarnya datar.

"Yakin?" tanya Utaqa tersenyum jahil.

"Hm," gumam Lantana seraya bangkit dari kursi.

"Mau kemana, Lan?" tanya Gugun.

"Perpus" sahut Lantana seraya berjalan keluar.

"Dasar tuh anak..." gumam Tomi menggeleng pelan.

"Utaqa." panggil Cika seraya menghampiri meja Utaqa.

Utaqa menoleh kepadanya dengan raut wajah bertanya.

"Kenapa, Cik?"

"Kemarin Elea kesini, nyari lo. Gue lupa kasih tau waktu pulang." ujar Cika teringat.

"Oh, ya? Ngapain?" tanya Utaqa menaikkan sebelah alis.

"Katanya sih, mau ngembaliin buku lo." kata Cika sambil mengedikkan kedua bahu.

"Buku? Buku apa?" tanya Utaqa bingung. Perasaan Elea tidak meminjam buku apapun kepadanya.

"Mana gue tahu..." delik Cika mengedikkan bahu lagi.

"Tapi, dia kayak buru - buru gitu keluar kelas." sambungnya heran.

Utaqa terdiam dengan ekspresi wajah yang semakin penasaran. Lalu, ia melirik bunga mawar yang ada diatas meja nya. Ia kembali beralih melirik Tomi dan Gugun yang ikut menatapnya bingung. Jadi nya, mereka malah saling bertukar pandangan dengan ekspresi seperti sedang berbicara melalui Telepati.

"kalian mikir apa yang gue pikirin?" tanya Utaqa yang langsung diangguki oleh Tomi dan Gugun.

Di luar kelas, Lantana berjalan sendirian menuruni anak tangga. Cowok itu terlonjak kaget, ketika seorang cewek yang ternyata kemarin memberinya surat cinta, berhenti di hadapannya.

"Kak Lantana..." sapa Siska menunjukkan senyum manisnya.

"Iya." jawab Lantana datar.

"Kakak mau kemana?" tanya Siska dengan senyum manis yang masih bertengger di bibirnya.

Lantana tidak menjawab dan malah berjalan melewati Siska, membuat gadis itu memudarkan senyumnya dan berganti dengan cemberut.

ELEANTANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang