PART 59

5.8K 279 22
                                    

Hari itu tiba, hari dimana para pelajar melaksanakan ujian nasional secara serempak.

Mereka sudah menyiapkan diri masing-masing untuk menghadapinya. Lain halnya dengan Gilang, lihat saja, bukannya belajar ia malah asik memandangi wajah kekasihnya itu.

Mereka berdua hanya bertemu jika disekolah saja, tidak diluar sekolah. Sebelum ujian mulai, mereka berdua menghabiskan waktu itu untuk belajar.

Ralat. Bukan berdua, tapi hanya Kayla saja. Gilang sibuk menatap wajah cantik pacaranya yang sedang fokus membaca beberapa lembar kertas yang berisi materi ujian.

Kayla yang merasa diperhatikan, mengangkat kepalanya, membalas tatapan Gilang.

"Kamu belajar atau nggak sih? Kalau nggak aku pergi ya, buang-buang waktu tau nggak kamu kayak gitu," omel Kayla.

Gilang menghela napasnya, kemudian beralih menatap buku di hadapannya, "iya, iya."

Gilang berusaha untuk memahami semua materi yang ada dibuku paket, tapi nihil, otaknya tidak seperti Kayla yang mampu memasukkan semuanya didalam otak.

Gilang mengacak rambutnya frustasi, ia menutup bukunya dan bersandar pada bagian belakang kursi yang didudukinya.

"Susah banget dipahamin kayak kamu," celetuk Gilang membuat Kayla meliriknya tajam.

"Nggak sayang, becanda. Emang susah beneren kok," ucap Gilang dengan cengiran khasnya.

"Bukannya susah, kamunya aja yang males ngertiin," balas Kayla.

"Yang bener ya jawabnya, jangan asal-asalan.

Kayla melirik jam tangannya, sudah pukul 07.20 yang artinya ujian akan dimulai dalam 10 menit lagi.

"Balik yuk, sepuluh menit lagi masuk," ajak Kayla dan diangguki oleh Gilang.

Mereka berdua berdiri dan melangkah menuju ruangan masing-masing. Kayla dan Gilang ruangannya berbeda, Kayla diruang 2 dan Gilang diruang 1.

••••

"Kalau bisa meledak, udah dari tadi ni otak meledaknya."

Dua jam berlalu, mereka semua keluar karena sudah menyelesaikan ujian dijam pertama. Mereka diberi waktu 45 menit untuk beristirahat, setelah itu, mereka masuk kembali untuk ujian berikutnya.

Semuanya menghabiskan waktu itu dengan belajar dan makan, lebih tepatnya, belajar sambil makan.

6 remaja kini duduk disebuah meja yang ada dikantin, mengisi perut adalah hal yang utama bagi mereka.

Tapi, lain halnya dengan satu gadis yang dari tadi hanya menatap beberapa lembaran kertas salinan semua materi ujian. Ia Kayla, hanya dia yang menyibukan diri dengan belajar.

Yang lain? Entahlah, mungkin malas.

"Gila, baru hari pertama udah disuguhin hitung-hitungan, gimana nggak mau meledak otak," sahut Alvin.

"Makanya belajar," celetuk Kayla tanpa mengalihkan pandangan dari kertas miliknya itu.

Semua yang ada dimeja itu menatap ke arah Kayla dan yang ditatap tak menyadarinya karena terlalu sibuk.

"Lo mah enak pinter dari lahir. Lah gua, mau belajar kayak gimana pun kalau emang dasarnya bodoh ya tetep bodoh, sedih banget hidup gua," ujar Alvin.

My Ice GirlWhere stories live. Discover now