PART 41

7.3K 290 9
                                    

Hari berganti malam, mereka semua berkumpul membentuk lingkaran dan ditengah-tengah ada api unggun yang menyala.

Seperti biasa, Gilang, Rio, Alvin, Kayla, Nayla dan Zahra, mereka duduk berdekatan. Apalagi Kayla dengan Gilang, jangan ditanya lagi mereka sudah sangat dekat, Gilang menggenggam tangan Kayla erat.

"Assalamualaikum anak-anak." salam Pak Bimo yang datang dengan kepala sekolah.

"Wa'alaikumsalam."

"Malam ini kita akan bersenang-senang. Ada yang bawa gitar?" tanya pak Bimo.

"Saya pak." Alvin angkat tangan.

"Siniin dulu gitarnya." pinta pak Bimo dan Alvin langsung berdiri dan memberikannya kepada pak Bimo, lalu kembali ke tempat duduknya.

"Mau diapain gitar saya, pak?" tanya Alvin.

"Mau saya bakar," jawab pak Bimo yang mengarahkan gitar Alvin ke api.

"Jangan dong pak, itu gitar keramat, pemberian mantan saya pak." ucap Alvin.

"Yaelah, ngapain juga barang mantan masih disimpen." celetuk Nayla.

"Wahh, cemburu tuh keknya, Vin." sahut Rio.

"Yaudah iya, ntar balik dari sini aku buang, kamu tenang aja." ucap Alvin kepada Nayla dengan nada lembut.

"Dih, apaan lo pake aku-kamu segala, jijik gue."

"Nggak usah sok jijik gitu, ntar juga kalo kita pacaran bakalan pake aku-kamu, yekan?"

"Ngarep lo."

Dan semuanya tertawa melihat wajah masam Alvin.

"Udah, udah, sekarang kita nyanyi ya. Yang mau nyanyi boleh kedepan sini." ucap pak Bimo.

"Aku nyanyi ya?" tanya Gilang kepada Kayla.

"Ya terserah kamu, yang mau nyanyi kan kamu." jawab Kayla membuat Gilang tersenyum.

"Pak, saya mau nyanyi pak." Gilang angkat tangan.

"Yasudah sini."

Gilang berdiri, "ikut aku nyanyi yuk?" ajak Gilang kepada Kayla yang masih duduk.

"Nggak ah, malu tau." jawab Kayla.

"Ngapain malu, yuk."

Dan akhirnya, Kayla berdiri mengikuti Gilang melangkah maju kedepan.

"Asikk nih, Mama sama Papa gue nyanyi. Semangat Paaa, anakmu disini selalu mendukung kalian, WE LOVE YOU." ucap Alvin dengan berteriak diakhir kalimat.

"Buset dah suara lo," ucap Nayla yang duduk didekat Alvin.

Alvin hanya menunjukkan cengiran khasnya kepada Nayla.

"Nih, gitarnya." pak Bimo menyerahkan gitar tadi kepada Gilang, mereka berdua duduk didua buah kursi yang kebetulan sudah disiapkan.

Suasana menjadi hening, Gilang mulai memainkan gitar nya dengan Kayla yang duduk dihadapannya sambil memperhatikannya.

There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now

Gilang melantunkannya dengan penuh penghayatan, sambil memandang wajah Kayla yang tidak pernah bosan untuk dipandangnya.

There goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now

Reff:
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason

My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang