PART 43

7.1K 284 1
                                    

Kayla sudah masuk kedalam ruang operasi sekitar satu jam yang lalu, mereka semua menunggu dengan penuh harapan semoga Kayla bisa sembuh kembali.

Sekarang sudah jam 01.00 malam, semuanya tidak mengantuk sama sekali. Rani dan Arga duduk berdua sambil berdo'a kepada Tuhan.

"Tante sama om makan dulu gih, pasti laper kan." suruh Zahra.

"Iya, kamu belum makan tadi dirumah." ujar Arga kepada Rani.

Rani dan Arga berdiri, "kami makan dulu ya, kalau ada apa-apa kabarin."

"Iya om," jawab mereka serempak.

"Lang, lo nggak mau makan? Dari tadi kita semua belom makan kan?" tanya Alvin.

"Nggak, lo semua kalo mau makan, makan aja duluan, gue belum laper." sahutnya.

"Yaudah, kita semua makan dulu ya. Lo baik-baik disini, selalu berdo'a buat Kayla." ucap Rio.

Gilang mengangguk, "iya, udah sana."

Mereka berempat pergi kekantin yang ada di rumah sakit, meninggalkan Gilang yang duduk sendirian didepan ruangan operasi.

Handphone yang berada didalam saku celananya berbunyi, nama 'Mama' tertera dilayar handphone nya, menggeser tombol hijau, lalu meletakkannya ditelinganya.

"Halo Ma." terdengar suara pelan Gilang.

"Tadi, Rio bilang kalo kamu lagi dirumah sakit bawa Kayla, bener?"

"Iya."

"Emang Kayla kenapa?"

"Pendarahan dikepalanya, Ma."

"Astagfirullahaladzim, sekarang keadaannya gimana?"

"Dia lagi diruang operasi, Gilang lagi nungguin."

"Besok mama sama Papa kesana, kamu kirim alamatnya nanti ya."

"Iya, Ma."

"Semoga lancar operasinya ya, Mama do'ain yang terbaik buat Kayla."

"Iya, Ma amin."

"Kamu yang sabar ya, nak. Kayla pasti baik-baik aja, kamu jangan lupa makan, nanti kamu juga sakit."

"Iya, Ma."

"Love you, sayang."

"Love you too, Ma."

Tutt.

Panggilan terputus, foto Kayla terlihat dari wallpaper handphone Gilang. Kayla yang tengah tertawa lepas, seperti semua bebannya hilang begitu saja.

Di elusnya foto Kayla itu, Gilang kembali menitikkan air mata nya, tapi dengan cepat diusapnya, dia tidak mau membuat Kayla sedih dengan dia menangis seperti ini.

••••

Sudah tiga jam operasi ini berlangsung, mereka semua masih menunggu dengan sabar. Tak lama kemudian, lampu didalam ruangan menyala dan tandanya operasi sudah selesai.

Dokter keluar dengan masih memakai pakaian khusus operasi, semuanya langsung mendekat.

"Gimana, Dok?" tanya Gilang.

"Operasinya berjalan lancar, pendarahan di kepalanya sudah tidak ada lagi. Tapi, pasien masih harus istirahat untuk memulihkan kesehatan tubuh nya."

Semua yang mendengar operasi berjalan lancar langsung bernapas lega, bersyukur karena Tuhan masih memberikan yang terbaik buat Kayla.

My Ice GirlOnde as histórias ganham vida. Descobre agora