PART 13

11.4K 437 5
                                    

Hari ini dikelas XII IPA 2 diisi dengan pelajaran olahraga dijam pertama. Semua murid sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga.

Pak Ciko, guru olahraga yang sudah berumur 40 tahunan memberi tugas untuk pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran.

Mereka akan melakukan praktek basket untuk penilaian. Banyak siswi yang mengeluh karena panasnya matahari yang mengarah ke arah nya, membuat bedak yang mereka poles jadi luntur.

Tapi, tidak dengan Kayla, gadis itu sangat santai melakukan lari mengelilingi lapangan. Tidak seperti kedua sahabatnya yang terus menggerutu kesal.

"Aduhh, ampun dah gue. Ini panas banget." keluh Zahra.

"Iya, baru satu kali gue juga udah cape banget." ucap Nayla dengan napas yang ngos-ngosan.

"Oke, sekarang kalian boleh istirahat sebentar sambil Bapak panggil nama kalian untuk praktek." ucap Pak Ciko yang baru saja datang menghampiri mereka sambil membawa buku absen.

Mereka semua duduk di sembarang tempat sambil meluruskan kaki masing-masing. Ada yang kembali memoleskan bedak agar terlihat tetap cantik.

"Gilang Hendra Nugraha." panggil pak Ciko.

Giliran Gilang yang maju untuk berlatih.

"Kamu sudah tau step-step nya kan?" tanya pak Ciko sambil memberikan bola kepada Gilang.

"Udah pak."

Kemudian dia menggiring bola ke arah ring, bersiap untuk memasukkan dan yaa, bola masuk dengan sempurna ke dalam sana.

"Bagus, Gilang. Sekarang kamu boleh duduk." ujar pak Ciko.

"Wehh, hebat, hebat. Gak sia-sia gue ngajarin lo kemaren." ucap Alvin bangga.

"Ngajarin nenek moyang lo? Kemaren lo masukin bola aja minta dibantuin." ledek Gilang.

"Ahh, lo, Lang. Gak bisa diajak kompromi." cibir Alvin.

Rio tertawa melihat kelakuan dua sahabatnya ini.

"Alviandi Jaya." nama Alvin yang disebut dan dia sangat gugup, pasalnya kemarin waktu latihan dengan Gilang dan Rio, dia tak bisa memasukkan bola dan minta bantuan Gilang untuk memasukkannya, maklum Alvin bukan anak basket seperti Gilang dan Rio, menurutnya dia anak Mamah dan Papahnya.

"Buruan sono, nama lo dipanggil noh." suruh Rio cepat.

"Iya, iya ah. Ribet amat si, pake acara praktek segala." gerutunya kesal.

"Nih bolanya, lakukan dengan benar." ucap Pak Ciko.

"Kalo gak masuk saya tetep dapet nilai gak pak?" tanya Alvin sebelum mulai.

"Tetap dapat, tapi nol. Mau nol?"

"Eh, eh, enggak deh pak."

Dengan pelan dia menggiring bolanya dan ketika sampai didepan ring, dia berdo'a sebentar.

"Bissmillah." Alvin melemparkannya dan beruntung bolanya masuk tepat kedalam ring.

Dia senang sekali, akhirnya dia bisa memasukkan bola tanpa bantuan orang lain.

"Wuhuuu, Alvinnn." teriak Gilang senang.

Alvin kembali duduk dengan wajah yang berseri-seri. Senang sekali, baru pertama kali dia bermain basket dan berhasil masuk.

"Oke, selanjutnya Kayla Adriana."

Kayla yang terlihat tenang berjalan ke arah pak Ciko untuk mengambil bola.

My Ice GirlWhere stories live. Discover now