四 | Pelukan di Dalam Bioskop

2.6K 591 212
                                    

Hari ini Galuh resek lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini Galuh resek lagi. Ia memaksa gue untuk menonton film hantu yang baru rilis di bioskop. Katanya, dia baru mendapat sebuah undian yang berhadiahkan dua tiket nonton film horor. Film tersebut dibintangi oleh Jill Gladys, sebagai pemeran utama wanita. Pemeran utama lain yang epik adalah Meriam Belina, idolanya Galuh sejak SD. Dengan motor beat hitam milik mas Bian, Galuh menjemput gue di kampus terus ke mall tanpa ganti baju terlebih dahulu.

Sekadar informasi, Galuh memaksa gue dan mengimi-imingi gue makan di Solaria kalau ikut dia nonton hari ini. Gue pun semurah itu ikut dia karena ditraktir makan nasi goreng di sana.

Selagi menunggu waktu mulai pemutaran film, sesuai pada tiket, gue dan Galuh melipir ke bagian foodcourt. Galuh benar menraktir gue makan di Solaria, sekalian mendaftar belanjaan bulanan di sana. Mumpung mas Bian baru transfer ke rekening, dan persediaan makanan di rumah sedang menipis, gue putuskan untuk belanja juga hari ini.

Duality lah ya.

"Mbak, itu nasi gorengnya dimakan dulu kenapa? Sibuk banget sama ponsel," celetuk Galuh saat gue memasukkan pasta ke dalam daftar list. Gue tiba-tiba pengen bikin spaghetti nanti malam.

"Sebentar, ini masih list belanja." gue menjawab tanpa memandang si Galuh.

"Mbak Ai mau belanja?"

"Hm," gue berdehem singkat sebagai jawaban, kemudian kembali mendaftar barang-barang yang harus gue beli.

"Yah, auto jadi babu gue," gumamnya yang masih dapat gue dengar.

Suara dia berat, sih. Mau bisik-bisik pun masih terdengar. Dasar Galuh.

Gue sebenarnya untuk sayur atau bahan pokok, bisa beli di toko atau pasar dekat rumah. Berhubung sedang ada di mall, apa boleh buat? Lagian ada si Galuh yang bantu belanja nantinya. Biar dia tidak hanya bantu menghabiskan saja. Biar dia tahu rasanya belanja bagaimana. Eh, tapi dia termasuk tipe anak suka hedon. Paling ya sudah tahu rasanya belanja bulanan.

"Deterjen...sabun...shampo...eum—"

"Mbak, lo tahu gak?" Galuh bersuara lagi, memecah konsentrasi gue barang sejenak.

"Apa?" tanya gue seraya memberikan dia atensi. Agaknya kesal karena diganggu olehnya.

"Orang di belakang gue, kok gue ngerasa familiar? Mbak juga gak?"

Gue spontan mengalihkan pandangan yang semula ke Galuh, menjadi ke belakang anak itu. Orang yang duduk di belakang Galuh itu memang terlihat seperti familiar. Rambut hitam dan manik jelaganya, terlihat seperti gue pernah ketemu dengannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[S1] Enigma ft Hwang HyunjinWhere stories live. Discover now