🐸 3 🐸

4.5K 186 26
                                    

Sudah dua jam mereka di markas melakukan perbincangan yang random, agar Aksa melupakan Nesya. Meskipun itu hal yang mustahil karena Aksa adalah tipe orang yang tidak bisa melupakan masalah sebelum hal itu tuntas.

Aksa menyalahkan Riko sepenuhnya selepas kejadian Nesya meninggal. Aksa sangat membenci Riko, matinya Riko adalah hal yang Aksa idamkan.

"Woi ini yang minum susu gue siapa?!" teriak Ansell dari dapur membuat Aksa, Reza dan Louis saling bertatapan.

"Ga ada yang minum susu lo, lagian yang suka susu lo doang" ucap Aksa.

Ansell menghampiri mereka dengan membawa gelas kosong, meskipun Ansell sudah dewasa namun susu masih menjadi kesukaannya. Sebenarnya saat SMP awal Ansell sudah berhenti meminum susu namun entah angin dari laut mana ia meminum kembali.

"Kesel gue yang minum siapa"

"Kan yang suka susu lo doang, pasti yang minum lo sell"

"Susu yang coklat itu belum abis Ska"

"Pasti lo yang minum za" tuduh Ansell.

"Hehe" kekeh Reza.

"Lo ya, kenapa minum susu punya gue? Lo kan ga suka susu kenapa diminum?"

"Kemarin tumpah sell kesenggol, lo sih nutup susunya ga bener"

"Argh, ganti za"

"Iya iya gue ganti"

"Udah gede mimi mulu" ucap Reza melangkah ke pintu kemudian memakai sandal berkaret biru.

"Za nitip nasi padang beli 4!"

"Pake apa aja?! Samain ya kalo beda-beda males" ucap Reza

"Iya sana"

Reza keluar gerbang markas, menuju ke Minimarket terlebih dahulu agar Reza tidak lupa.

Ini markas mereka ya

Di Minimarket, Reza langsung ke rak susu yang sudah ia hafal tempatnya karena rutin dibeli olehnya karena suruhan Ansell, ia mengambil satu kotak susu coklat ukuran 1 liter kemudian menuju kasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Minimarket, Reza langsung ke rak susu yang sudah ia hafal tempatnya karena rutin dibeli olehnya karena suruhan Ansell, ia mengambil satu kotak susu coklat ukuran 1 liter kemudian menuju kasir.

Di kasir, Reza mengantri cukup lama karena suasana di Minimarket ramai. Jika bukan karena Ansell ia malah untuk mengantri, bisa saja ia pulang tanpa membawa susu namun Ansell tidak segan mencak-mencak kepada Reza selama 3 hari 3 malam.

"Aduh anjir sakit" gaduh Reza ketika jari kelingkingnya tertimpa susu kaleng vanilla berlogo bendera.

"Eh maaf, itu punyaku" ucap seorang wanita dengan rambut digerai.

"Untung yang jatohin cewe, kalo cowo abis" batin Reza.

"Oh ini" ucap Reza membantu mengambil susu kaleng yang jatuh.

"Eh makasih ya udah diambilin" ucap Wanita itu.

"Iya sama-sama" balas Reza.

Reza memberikan senyuman manisnya lebih manis daripada susu milik Ansell, Reza jika bertemu dengan wanita cantik maka akan kalap oleh dunia.

"Anjir kaki sakit bener, mana kesini pake sendal jepit, yang ketiban susu jari kelingking" batin Reza.

Sekarang giliran Reza yang akan membayar.

"Lo aja dulu" ucap Reza.

"Eh gapapa?" Tanya wanita itu.

"Gapapa sans aja" balas Reza.

"Makasih" ucap Wanita itu.

Kemudian wanita itu menyerahkan barang yang cukup banyak seperti sedang belanja bulanan. Terdapat sabun-sabun dan beberapa bahan masakan cukup banyak.

"Makasih ya, aku duluan" pamitnya

"Iya sama-sama" balas Reza.

Wanita itu bergegas keluar minimarket, Reza tetap menatap punggung wanita itu yang melenggang pergi.

"Mas nya jadi beli?" tanya kasir.

"Eh iya nih" Ucap Reza memberikan susunya.
Setelah dihitung, Reza pun keluar.

"Cepet bener tu cewe perginya, gue ketemu cewe beneran apa cuma halu sih" gumam Reza.

Reza bergegas pergi ke rumah makan padang di sebrang minimarket, ia memesan 4 bungkus nasi padang dengan lauk Rendang dan telur.

Setelahnya ia pergi ke markas melaju dengan kuda besinya.

"Samlekom"

"Heh lo lama banget, kita kelaparan"

"Ngantri Sell"

"Ngantri apa ngantri Za?"

"Ngantri nih demi susu lo gue berdiri lama"
Reza menyerahkan kantong susu lalu senyum-senyum seperti detik seseorang akan kerasukan. Aksa hanya memperhatikan Reza tanpa minat untik bertanya.

"Tapi ya tadi di Minimarket gue liat cewe cakep banget"

"Manusia?"

"Ya manusia lah"

"Kalo manusia, siapa namanya?"

"Ya tuhannn gue lupa nanya"

"Bego lo"

"nasi padang mana?"

"Anjir ketinggalan di motor, bentar gue bawa"

Reza keluar lagi, ia kaget karena melihat wanita tadi diluar gerbang. Dengan cepat, Reza menghampiri karena tidak ingin wanita itu kembali menghilanh sekaligus memastikan siapa nama dari wanita itu.

"Hai" sapa Reza.

"Eh lo yang tadi" balas wanita itu.

"Hehe iya, boleh tanya?"

"Nanya apa?"

"Nama lo siapa?"

"Nama gue Zellin, penduduk baru disini"

"Oh gitu Zellin nama gue Reza bisa dipanggil sayang hehe"

Zellin menggeleng lalu tersenyum.

"Btw ini rumah lo?"

"Bukan, ini markas"

Zellin tak mau menelisik lebih jauh lagi karena Reza adalah orang asing yang baru ia temui. Takutnya berniat jahat atau sebagainya jadi Zellin sedikit berwaspada juga.

"Oh kalo gitu gue duluan ya" pamit Zellin.
Reza pun mengangguk.

Punggung Zellin terlihat menjauh, saatnya Reza memberikan finger love untuk Zellin. Aura buaya sudah tercium agaknya.

Ini belum menuju cerita inti Aksa ya, btw selamat membaca jangan lupa jaga kesehatan😘

AKSA -(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang