48 Raja dan Ratu - Pengkhianat

101K 6.1K 1.1K
                                    

Seorang gadis bersama keempat pria lainnya terlihat sedang memeriksa semua kamera yang sengaja dipasang disaat mereka akan melakukan perang. Ketahuilah, Lynster tidak akan pernah salah informasi ataupun meleset mengenai bukti apapun.

Spy camera atau kamera tersembunyi berbentuk pen itu selalu mereka selipkan disaku baju milik beberapa anggota. Itu semua sengaja dilakukan karena apabila terjadi suatu masalah, Lynster dapat mengatasinya dengan cepat. Seperti sekarang ini, mereka semua menangkap sebuah keganjalan tentang seseorang yang berusaha untuk melenyapkan Ratu.

Banyak pertanyaan dibenak masing-masing yang masih belum terjawab, sehingga spy camera milik Gavin tidak sengaja menangkap sesosok manusia yang tengah mengangkat senjata apinya kearah Ratu disaat peperangan awal penculikan gadis itu.

“Vin! Pause!” Celetuk Iqshan seraya menunjuk monitor.

“Ha! Mana paus?!” Tanya Gavin dengan celingkukkan.

“Maksud gue, videonya di jeda, anjay!” Kesal Iqshan yang memukul kepala Gavin dengan sedikit keras.

“Selow ae elah, zinc!” Balas kesal Gavin seraya mengusap pucuk kepalanya yang berdenyut.

“Eh, itu siapa?” Sahut Denska dengan mata menyipit berusaha untuk meneliti.

“Coba kalian liat lagi di rekaman perang selanjutnya, kali aja orangnya sama.” Saran Ratu yang langsung membuat Gavin berpindah pada monitor lain disebelahnya.

Mereka semua memang sedang berada di taktha Lynster untuk memecahkan keganjalan yang ada. Setelah pulang dari pemakaman, Ratu beserta keempat inti geng terkenal tersebut langsung menuju ke markas.

“Waktu itu di mobil, kan?” Tanya Gavin pada Ratu yang masih mengutak-atik computer didepannya yang langsung dibalas anggukan cepat dari Ratu.

“Nah, ketemu!” Pungkas Gavin.

Sontak seluruh pasang mata mendekat pada layar monitor Gavin lalu menatap kedua monitor itu lagi secara bergantian dengan guratan didahi masing-masing.

“Orang yang sama.” Sahut Nico.

I see, tapi ini siapa?” Tanya Ratu yang juga menatap secara bergantian pada inti Lynster itu.

“Lo sebelumnya ada masalah nggak sama seseorang, atau ada orang yang benci sama lo gitu?” Balik tanya Denska juga turut menatap Ratu.

Ratu menggeleng, “Masalah gue cuma sama Angga, tapi Angga kan jelas-jelas didepan kita waktu itu, yakali orang suruhan Angga?” Tanya Ratu lagi yang semakin bingung.

“Entah itu suruhan Angga atau tidak, yang paling penting adalah kita harus tau siapa orang dibalik masker ini.” Celetuk Iqshan diujung sana.

“Nah, iya! Terus lo pada sadar nggak, sih, kalau orang ini ternyata pakai jaket dengan logo Lynster?”

Lagi dan lagi seluruh pasang mata tertuju pada layar monitor yang masih menyala didekat cowok itu.

“Berarti dia orang dalam karena setiap properti milik Lynster tidak pernah di bagian dengan sembarangan, setiap anggota pasti punya catatan masing-masing.” Celetuk Denska yang kembali menatap seluruh sahabatnya.

“Maksud lo, ada yang berkhianat?” Beo Ratu.

Denska mengangguk, “Bisa jadi, kalau nggak gimana dia bisa pakai jaket kebanggan kita?”

“Mungkin dari beberapa pasukan yang sudah meninggal, terus dia pakai dan menyamar seolah-olah dia adalah anggota Lynster.” Opini Ratu.

Mendengar itu, Denska terkekeh. “Raja sudah mengantisipasi tentang hal tersebut, itulah yang menjadi sebabnya disetiap jaket Lynster memiliki password yang hanya bisa dibuka atas konfirmasi dari ketua. Tidak ada yang mengetahui tentang upgrade-an ini kecuali pasukan baru yang benar-benar dibina oleh Raja.” Jelas Denska.

Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now