16 Raja & Ratu - Raja's Darkside

113K 6.7K 504
                                    

Kelima pentolan sekolah itu sedang duduk santai dikantin yang masih sepi karena seluruh murid masih belajar. Setelah kejadian semalam, Raja nampaknya sangat murung dengan tatapan lurus kebawah.

“Btw, Angga masih di UGD. Dia kritis karena lukanya parah.” Ucap Gavin tiba-tiba untuk membuka percakapan.

“Kalau David, di—dia koma. Nggak tau masih bisa hidup atau nggak.” Ucap Gavin lagi dengan mimik wajah takut saat melirik Raja.

Semua pasang mata tertuju pada sosok yang senantiasa diam tersebut tanpa peduli dengan apa yang teman-temannya katakan.

“Ja, sebenernya ada apa, sih?” Sahut Denska yang memang tidak mengerti tentang apa yang terjadi semalam.

Raja menggeleng sebagai jawaban.

“Emang yang ditunjukin Angga sama lo itu video apa? Kok lo sampe semarah itu?” Imbuh Iqshan yang duduk dipaling ujung.

Masih tidak ada jawaban yang membuat keempat cowok itu hanya saling pandang dan menghela nafas kasar.

“Jujur, kita nggak ngerti sama kejadian semalam. Semua berantakan karena masalah yang kami sendiri nggak tau.” Ucap Denska lagi dengan menaikkan satu oktaf nada suaranya.

“Gue nggak bisa jelasin, please pahami gue lagi.” Jawab Raja seraya menatap sahabatnya satu-persatu.

“Lynster bukan sekedar geng, tapi juga rumah buat kita yang merasa diabaikan. Tapi dikeluarga ini, lo nggak akan merasa sendirian, lo punya kita semua yang siap jadi benteng lo depan belakang.”

“Baginda, kapanpun lo butuh, kita selalu ada buat lo. Jangan terlalu lama dipendam sendirian, bisa-bisa yang lo sembunyiin nanti bakal jatuhin lo perlahan.” Sahut Nico sedikit dramatis dengan menepuk pundak Raja pelan seakan memberikan cowok itu kekuatan.

Thanks.”

Suara derap langkah terdengar memenuhi koridor, terlebih saat tiba dikantin suara langkah itu kian nyaring dengan sang pemilik yang bersenandung ria, sontak membuat kelima most wanted itu mengalihkan pandangannya.

Iris cokelat milik Raja langsung bertubrukan dengan netra abu-abu milik Ratu yang membuat gadis itu menghentikan langkahnya sesaat. Tatapan yang awalnya teduh dilemparkan oleh Ratu kini berubah menyipit seakan tengah menyelidiki sesuatu. Perlahan kaki itu kembali melangkah, berjalan mendekat kearah kumpulan cogan Sriguna.

“Muka lo kenapa?” Tanya Ratu yang tanpa sadar mengusap pelipis Raja yang lebam.

“Nggak kenapa-napa.” Jawab Raja singkat.

“Lo habis berantem, ya?” Tanya Ratu lagi yang kali ini sambil mendudukkan dirinya dikursi tepat disamping Raja.

Tidak ada jawaban, Ratu yang masih saja meneliti setiap inci wajah Raja tanpa sadar bahwa posisi keduanya sangat dekat. Merasa masih diabaikan, Ratu langsung beranjak berdiri dan menarik tangan cowok itu agar ikut dengannya.

Kedua sejoli itu kini telah tiba di UKS, dengan sigap Ratu langsung mengompres luka Raja secara perlahan.

“Nggak usah sok jagoan, deh, ntar lo patah tulang bisa-bisa gue kembali jadi babu lo.” Ucap Ratu dengan sinis seraya menekan lebam diwajah Raja hingga cowok itu meringis.

“Mending lo simpan ceramah lo untuk diri lo sendiri.” Celetuk Raja tak kalah sinis.

Ratu memutar bola matanya malas, sebaiknya gadis itu diam dari pada berdebat dengan Raja yang bisa dipastikan membutuhkan kesabaran ekstra.

Di jam istirahat ini tak hanya hawanya saja yang panas namun perkelahian dilapangan sekolah milik Sriguna itu seperti lebih menyengat membakar kedua sosok yang tengah beradu ketangkasan disana.

Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now